12. TERLUKA

69.3K 6.4K 2.9K
                                    

12. TERLUKA

Diketik 2717 kata oleh jari-jari tangan yang tidak pernah kau genggam.

Alasan gak suka Gavriel?

Menurut kalian Arsen gimana?

Elxon gimana?

Zera gimana?

Pesan untuk Aluna

Ramein komen yaaa! Udah ngetik panjang-panjang nih. Yang pendek hubungan kita.

***

Satu hal yang menggambarkan suasana hati Zera sekarang. Bahagia. Hatinya seperti berbunga-bunga 1 taman! Saat kini akhirnya bisa berangkat bersama dengan Gavriel. Suatu momen yang Zera tunggu-tunggu.

"Mimpi apa gue ya," gumam Zera memeluk erat tubuh Gavriel, dan entah kenapa tidak ada tolakan dari cowok itu.

Semua mata terfokus pada motor yang kini memasuki area sekolah. Para murid di gemparkan dengan apa yang mereka lihat. Ini apa? Serius Gavriel dan Zera berangkat bareng? Oh tidak! Suatu momen langka yang wajib di abadikan!

Ada yang memotret saat Zera memeluk pinggang Gavriel, sampai semua pergerakan mereka berdua tidak lepas dari kamera. Zera tahu, Zera juga peka. Tapi ya bodoamat, biar semua orang tau kalau Gavriel milik Zera.

"Makasih Gavriel." Zera tersenyum manis. "Gavriel tau? Zera senang banget bisa berangkat bareng sama Gavriel! Biasanya kan kalo di deketin Zera, Gavriel selalu gak suka."

Gavriel merapikan rambutnya, cowok itu balik menatap Zera. "Masuk gih, biar gak banyak bicara." ohh... Iya! Gavriel masih tetap Gavriel. Nada bicara cowok itu juga tidak berubah. Masih datar nan dingin.

Zera memilin seragamnya, cewek itu menggigit bibir bawahnya.

Cup!

Tubuh Gavriel menegang di tempat saat benda kenyal menyentuh pipi kirinya, dan sang pelaku kini sudah lari terbirit-birit tanpa memedulikan semua orang yang tercengang.

"MAKASIHHH GAVRIELLL! I LOVE YOUU!"

Gavriel memegang pipi kirinya yang diberi ciuman oleh Zera tadi. Gavriel menggelengkan kepala dengan kelakuan Zera yang nyatanya tidak pernah berubah. Gavriel menyampirkan tas dan pergi ke kelas tanpa memedulikan tatapan orang-orang.

"YOOII BROOO! WAGILASEHHH!!" Gavriel melirik sinis Aditya yang tiba-tiba merangkul tubuhnya. Dengan cepat Gavriel menyentak tangan cowok itu.

Aditya terkekeh. Tawa yang terdengar meledek bagi Gavriel. "Dulu sih bilangnya, gue gak suka modelan Zera. Tapi hari ini apa hayoooo? Tiba-tiba berangkat bareng. Ada angin apa lo? Sehat?" lagi-lagi tangan Aditya di sentak Gavriel saat cowok itu menyentuh dahinya. Sialan! Dikira Gavriel stres?!

Gavriel tersenyum sinis. "Gapapa, nyoba-nyoba aja."

Aditya mendelikan mata. "Anjirrr! Jadi maksud lo? Lo cuman mainin perasaan Zera? Gila lo anjirr! Cewek sebaik dia lo gituin."

"Belum, mungkin nanti." Gavriel kembali berjalan meninggalkan Aditya.

Aditya menggelengkan kepala. "Stres tuh orang! Harus gue ruqyah modelan ginian mah. Anak orang disakitin mulu." Aditya mengelus dadanya sabar. "Astaghfirullah."

***

"Pak! Tega bener sama sayaaa! Kurangin dikit lah Pakk!" rengekan itu terdengar. Sudah tidak asing lagi bagi para siswa-siswi di sekolah ini melihat bahwa cewek itu di hukum.

"Tidak bisa! Kamu Bapak hukum lari 5 putaran di lapangan!" Pak Dudung berkacak pinggang. Mana pinggangnya mau encok gara-gara jatuh karena ngejar Zera yang lagi-lagi bolos pelajaran. Murid kurang ajar! Untung pisang Pak Dudung gak sampai patah!

GAVRIELZE [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang