Prolog

1.9K 148 38
                                    

Gavin tak sengaja melihat sosok gadis berselendang merah yang tengah menari di sanggar fakultas seni jam dua dini hari. Diiringi suara gamelan yang membuat bulu kuduknya berdiri.

Gadis itu berhenti menari dan terpaku ketika pandangannya bertemu dengan Gavin. Sorot matanya menyiratkan sesuatu, tapi Gavin tidak mengerti apa itu.

Dia tidak berbicara apapun, hanya menatap Gavin dalam waktu yang lama. Angin malam yang berembus kencang membuat suasana lebih mencekam. Gavin seketika teringat cerita horor teman-temannya tentang fakultas seni di kampus mereka.

Konon katanya pernah ada mahasiswi seni tari meninggal gantung diri menggunakan selendangnya. Banyak yang bilang bahwa itu bunuh diri, namun ada juga yang mengatakan kalau itu pembunuhan yang sengaja dilakukan oleh orang yang membenci si gadis penari yang terkenal akan kecantikannya.

Sejujurnya Gavin tidak pernah mempercayai hal-hal tahayul atau kisah-kisah mistis yang sering diceritakan orang-orang, tapi pertemuannya dengan gadis di sanggar tari malam itu membuat keyakinan Gavin goyah karena ketika Gavin bertanya pada temannya yang di jurusan tari, katanya fakultas mereka selalu ditutup pukul sebelas malam.

Walau sering ada beberapa mahasiswa bandel yang masih berkeliaran, tapi tentu saja tidak akan mungkin sampai memainkan alat musik atau berlatih tari karena satpam yang berpatroli pasti akan langsung mengusirnya.

Lalu Gavin jadi bertanya-tanya, siapa gadis yang ia lihat malam itu? Dia manusia bukan?

________

Meet the cast :

Meet the cast :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gavindra Nanda

“Dia berbeda dari cewek-cewek yang gue kenal.”

“Lo pasti bilang gitu tiap lo naksir cewek!”

“Serius, dia beneran beda. Dia harus jadi pacar gue!”

“Udah gila lo.”

Lelaki yang mudah jatuh cinta ini namanya Gavindra. Memiliki kelakuan paling absurd diantara teman-temannya, tapi dia sangat baik dan menjunjung tinggi martabat seorang wanita. Katanya lo nggak pantes hidup kalau hobi nyakitin cewek!

 Katanya lo nggak pantes hidup kalau hobi nyakitin cewek!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Priti Hani Silvia

“Aku capek selalu ngeliat apa yang seharusnya gak boleh aku lihat.”

“Apa yang harus aku lakuin biar bisa bikin kamu seneng?”

Hani tidak tahu bahwa kehadiran cowok itu bisa membuat keadaannya berubah sedrastis ini. Dia menarik Hani ke dalam dunianya, dia memberi warna pada hidup Hani yang abu-abu dan untuk pertama kalinya ada orang yang dengan tulus mengatakan bahwa dia mencintainya.

 Dia menarik Hani ke dalam dunianya, dia memberi warna pada hidup Hani yang abu-abu dan untuk pertama kalinya ada orang yang dengan tulus mengatakan bahwa dia mencintainya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Noa Faza Rafisqy

“Aku cuma mau kamu bahagia. Itu aja!”

“Makasih karena kamu selalu ada buat aku.”

Terjebak perasaan yang complicated membuat Noa memprioritaskan gadis itu di atas segalanya sampai dia lupa untuk mencari kebahagiaannya sendiri.

Terjebak perasaan yang complicated membuat Noa memprioritaskan gadis itu di atas segalanya sampai dia lupa untuk mencari kebahagiaannya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy reading ^^

____________________________

#Semarang, 07 Maret 2021

Three Little Words [𝙴𝙽𝙳]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang