'i love u'

5.7K 459 2
                                    

hai ಥ_ಥ
Sorry for typo atau mungkin kata"nya berantakan ಥ_ಥ

—————

“YANG JUNGWON!”

ah sial, Jungwon sangat takut ketika ayah tirinya sudah teriak seperti ini.

“SUDAH SAYA BILANG JANGAN KELUAR RUMAH KECUALI JAM SEKOLAH BUKAN?!”

Jungwon menunduk, ia ingin benar benar pergi dari sini, ia hanya ingin kebebasan.

“ayah, Jungwonie hanya menemui teman nya, dia tidak berbuat aneh aneh diluar rumah”

“DIA ANAK IBUNYA YANG CACAT ITU, DIA HANYA AIB KELUARGA”

Tolong, jangan bawa kata kata itu, Jungwon ingin menangis sekarang juga

“maaf yah.. ”

Ayahnya menghela nafas kemudian meninggalkan Jungwon dan sunoo disana. membanting pintu dengan keras membuat Jungwon benar benar takut padanya.

“aku seburuk itu ya hyung?” Jungwon terus menunduk mengamati tangannya yang memiliki banyak bekas sayatan disana.

“Jungwonie.. Ingatlah ada hyung disini”
Sunoo memeluknya, mengelus punggung nya mencoba menenangkan saudara tirinya itu, hanya ia satu satu nya yang bisa menenangkan nya disaat seperti ini.

“kenapa aku tidak bisa bahagia sepertimu? jujur aku iri denganmu hyung. tapi setidaknya aku memilikimu sebagai obat ku yang menenangkan ku”

ya.. Jungwon hanya ingin kasih sayang dari orang tua satu satu nya yaitu ayah sunoo, ibunya sudah meninggal karena sakit keras yang diderita beliau.

“ayo makan, hyung akan masakin makanan untuk Jungwon kecilku yang banyak!”

senyum itu, senyum yang selalu menjadi favorit Jungwon.

.
.
.

“Jungwonie, aku dengar kau mendapat peringkat atas lagi” ujar teman nya yang berasal dari jepang.

“Aku tidak peduli ni-ki, sebagus apapun nilaiku ayah tetap tidak bisa menerimaku”

ni-ki menghentikan langkanya tiba tiba, Jungwon yang merasa ada sesuatu ikut menghentikan langkanya kemudian menoleh ke belakang.

“ada apa ni-ki?”

“sudah sering kubilang kalau lebih baik kabur dari rumah” ni-ki menatap khawatir sahabatnya.

Jungwon tertawa hambar.

“aku tidak bisa ni-ki”

Suasana hening tiba tiba datang menghampiri mereka berdua, mereka terlarut dalam pikirannya masing masing.

“JUNGWONIE , RIKI ! AKU MENCARI KALIAN DARITADI!”

ah rubah manis itu darimana saja, batin Jungwon.

ntah kenapa saat sunoo datang, hatinya merasa lebih hangat dan lebih tenang.

“Ayo kita pulang”

.
.
.
.

“Sunoo hyung” Jungwon memainkan pipi gembul itu, ia merasa kesal karena saudaranya itu bersikap cuek hanya karena masalah kue.

“aku akan mengganti kue mu hyung, jangan cuekin aku”

Masih belum ada jawaban.

“lagian kue yang jatuh tadi sudah bekas ku bukan? akan kubelikan yang baru besok, atau sekarang?”

Jungwon menatap sunoo dari samping, kenapa saudaranya bisa semanis ini?! Jungwon bisa gila kalau lama lama melihatnya.

sunoo melemah, ia tidak tahan melihat kesayangan nya merengek terus menerus.

“kau tidak perlu menggantinya wonie, nanti kamu temani hyung buat kue sendiri mau? Jadi kita tidak repot repot beli kesana”

Senyum Jungwon mengembang kemudian mengangguk antusias.

Jungwon merasa sedikit berharga, walaupun dibenci ayahnya atau orang orang sekitarnya, setidaknya ia memiliki kim sunoo yang menyayangi nya.

.
.
.
.

pukul 4 pagi sunoo sudah terbangun dari tidurnya, kemudian ia mandi lalu menyiapkan sarapan untuknya dan adiknya yang masih tertidur.

Sunoo ingin berangkat lebih awal karena ada urusan yang harus diselesaikan cepat cepat, mau tidak mau dia harus bangun lebih pagi dari biasanya.

Sunoo menyelesaikan sarapannya kemudian mengambil tasnya dan berangkat ke sekolah.

Sunoo bahkan tidak sadar adik kesayangannya terbangun.





Sunoo hari ini memutuskan untuk berjalan kaki, melewati gang sempit dan gelap yang katanya lebih cepat sampai ke sekelohnya.

tap .. tap .. tap ..

Sunoo menoleh, tidak ada seseorang. Tapi dia yakin tadi dia mendengar sesuatu, seperti langkah seseorang.

ayolah sunoo, ini sudah jam 4 pagi mana mungkin ada makhluk aneh atau orang jahat dan sepertinya itu hanyalah orang biasa, batinnya sendiri







“AKHHH SAKIT !”

———————
mwehehehe
Voment nya kak, biar tambah semangat ngetiknya (づ ̄ ³ ̄)づ

BUTTERFLY [yangsun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang