'atenttion'

1.5K 169 3
                                    

Req ketiga
sorry for typo
————————

“Yang Jungwon!” suara teriakan Sunoo menggema di kamar bernuansa putih milik Jungwon.

“kenapa kakak berteriak?”

Sunoo menarik rambut milik kesayangannya yang berubah menjadi biru beberapa jam yang lalu.

“masih tanya kenapa huh? siapa yang mengizinkan mu mengecat rambut?!”

“aduh! lepas dulu kak, sakit” Jungwon meringis kesakitan karena tenaga Sunoo lumayan kuat.

Akhirnya Sunoo melepaskan tarikannya lalu mengelus rambut Jungwon dengan lembut karena merasa bersalah.

Jungwon menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Dia belum mencari alasan untuk ini.

“jawab won”

“peraturan disekolah tidak boleh mengecat rambut won. Untung saja aku menemuimu dirumah”

“aku hanya ingin terlihat keren kak! Aku mencari perhatian kakak, aku cemburu dengan si pirang itu yang terus mendekati kakak”

“maksudmu Sunghoon?” tanya Sunoo bingung.

“siapa lagi yang suka mencari perhatian kakak dengan cara menjadi anak nakal? aku juga mau kakak terus nyariin aku”

Jungwon menunduk, apa salahnya jika ia cemburu? ia hanya ingin atensi Sunoo sepenuhnya. Jungwon tidak mau atensi Sunoo dibagi!

“kau sudah terlihat keren, Jungwon. Kau terlihat keren dengan rambut hitam mu”

Jungwon mendengus kesal, orang-orang yang mencuri perhatian kesayangannya selalu memiliki warna rambut yang mencolok.

“Jungwon, lihat aku”

Dagu yang lebih muda ditarik pelan, tatapan matanya dikunci oleh yang lebih tua.

“aku mencintaimu, bukan mencintai mereka. Kau keren dengan caramu sendiri, sekarang warnai rambutmu dengan warna hitam ya?”

Jungwon mengangguk pasrah lalu memeluk Sunoo.

“maaf, aku bersikap seperti ini lagi” bisik Jungwon lalu mengecup daun telinga milik si manis.

“bukan masalah, aku senang kau jujur seperti ini”



*****

Jungwon berangkat lebih terlambat hari ini karena alasan yang sangat tidak masuk akal. Karena Sunoo yang sedang bertugas, Jungwon rela dihukum oleh lelaki manis itu. Terkadang, cinta itu membuat bodoh.

Sunoo melipat kedua tangannya di dada, matanya menatap tajam ke arah sang kekasih. “Jungwon..”

“jalanan tadi macet!” Mata kucing itu enggan menatap sang lawan bicara. Sunoo sangat paham jika kekasihnya sedang berbohong.

“skorsmu akan bertambah, tolong jangan ulangi hal itu, Yang Jungwon”

Tidak seperti murid lain, Jungwon justru tersenyum lebar melihat Sunoo menuliskan sesuatu. Matanya nampak sedang marah dengan bibir yang sedikit melengkung kebawah. Jungwon menganggap itu menggemaskan.

“kapan kau akan berhenti berulah huh?! ini bukan sekolah milikmu”

Senyum Jungwon perlahan luntur. “maaf.. aku janji ini yang terakhir”



*****



“Jungwon!”

“maaf.. aku—” Jungwon berusaha menggenggam tangan Sunoo namun lelaki manis itu menarik tangannya kasar. Ini bukan hanya perihal sekolah saja, tapi ini menyangkut masa depan Jungwon juga.

“ini bukan Jungwon yang aku kenal, aku ngga suka kamu kaya gini” nada bicara Sunoo meninggi.

“kenapa? alasan lain selain rasa aneh cemburu mu itu Yang Jungwon?!” Mata rubah itu menatap tajam ke lawan bicara, berharap Jungwon menjawabnya dengan jujur.

“kak Sunghoon.. aku takut kak Sunghoon ambil kebahagiaan aku lagi” Jungwon menunduk, tangannya mengepal kuat hingga membuat goresan merah di telapaknya.  Matanya terlihat berkaca-kaca. Sunoo jadi tidak tega memarahinya.

Satu bulir air turun dari matanya, dan benar, kenangan buruk Jungwon kembali ia ingat. “cukup mama yang dia ambil, tapi aku ngga ikhlas kalau kak Sunoo—”

Sunoo membawa Jungwon kepelukannya, rambut berwarna hitam pekat itu dielus pelan bak menenangkan kucing kecil. “never, I'm yours. Sekeras apapun usaha dia cari perhatian ke aku, perhatian itu selalu ke kamu Won. Aku ngga peduli, aku cuma bertugas”

“hiks..”

Hati Sunoo terasa sakit, luka lama itu ternyata masih membekas, ia jadi sedikit merasa bersalah karena memarahinya.

“aku bakal mati kalau kak Sunoo pergi..”

“ssstt sudah, aku disini”

Trauma, rasa takut, rasa kehilangan, khawatir.

Mengetahui hal-hal itu akan datang, Sunoo segera menarik Jungwon ke sofa masih dalam keadaan memeluknya “kamu tau? seminggu sebelum kita berkenalan di taman dekat sekolah, kamu sudah dapat perhatianku loh”

“um?”

“anak taekwondo dari kelas sebelah yang keren, aku selalu memperhatikanmu latihan dulu”

Jungwon melepas pelukannya lalu menatap dengan wajah penasarannya. “jadi?”

“kamu ngga perlu jadi anak nakal. Aku lebih suka kalau kamu cari perhatian dengan cara yang baik, Yang Jungwon tetap Yang Jungwon. Seseorang yang berhasil membuat Kim Sunoo jatuh cinta dengan caranya sendiri” setelah mengakhiri kalimatnya, Sunoo mencuri kecupan di bibir sang kekasih.

“maaf ya?”

“jangan diulangi lagi ya? aku harap dengan skors tiga hari ini kamu bisa berubah kaya dulu lagi”

Jungwon mengangguk lalu tersenyum lebar. "aku janji, juga.. terimakasih sudah sabar hadapin aku yang kaya gini”

“i love you, Yang Jungwon”


BUTTERFLY [yangsun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang