BUTTERFLY [yangsun]

'game'

HAI HAI
aku update lagi ni, cung tangan dong yang nungguin
don't forget to vomment and sorry for typo.

“Pertandingan makin deket, pastiin kalian jaga kesehatan biar mainnya bagus.”

Semua orang di sana menganggukkan kepalanya paham.

“Terutama Kim Sunoo, kamu kunci tim kita.”

“Jangan lengah, apalagi kalau semisal kita berhasil sampai final terus ngelawan mereka.”

“Tenang kak, pertandingan kali ini aku jamin bakal menang!” seru Sunoo yang membuat teman satu timnya tertawa.

Pelatih mereka— Kim Junkyu memberikan satu tabung kecil berisi vitamin pada Sunoo. “fisikmu paling rentan, akhir-akhir ini juga cuacanya jelek jadi jaga kesehatan oke?”

“Siap!”

“Kalian kalau ada sesuatu langsung bilang ya.” ujar Junkyu kemudian melangkahkan kakinya keluar dari ruang tengah asrama.

“Junghwan, dari tadi aku liat kamu diem aja, kenapa?” tanya Sunoo khawatir pada anggota tim mereka yang paling muda.

Junghwan menggelengkan kepalanya sambil tersenyum kecil, “aku cuma khawatir kalau kita kalah nanti..”

Telinga Junghwan dijewer pelan oleh Sunoo.

“Jangan pesimis!”

“Tapi Hwan bener, ILD balik setelah hiatus..” sahut anggota yang lain, Jake.

Sunoo menghela nafasnya, “aku denger dia juga balik setelah bilang mau fokus urus perusahaan ayahnya..”

Yang lainnya ikut terdiam, tidak ada yang berniat mencairkan suasana mendung di sana.

“Tapi kalau kita berusaha keras pasti bisa kan?”

Pada akhirnya, Harua membuka mulutnya agar suasana kembali hangat.

“Semua orang tau kalau permainan ILD ngga bisa dikalahin karena mereka selalu punya strategi baru.”

“Tapi aku yakin kalau kita ngebuat mereka lengah, kita bisa menang kaya tahun lalu.” sambungnya.

Senyum Sunoo kembali muncul. Ucapan Harua tadi memberikan semangat untuknya juga anggota yang lain.

“Aku ngga ikut main buat pertandingan besok, jadi.. semangat ya kalian!” ujar Daniel.

*****

Hari demi hari telah berlalu, dan ini adalah saatnya.

“Ingat, jangan lengah.”

Sunoo menepuk bahu teman satu timnya. Berusaha senyum setenang mungkin padahal ia sangat gugup.

“Aku mau ke kamar mandi sebentar, tim kita masih sekitar 4 jam lagi kan?” pamit Sunoo pada Harua.

Anggota termungilnya itu hanya menangguk sebagai jawaban.

Sunoo segera menuju ke kamar mandi guna menenangkan pikirannya.

Tidak ada yang ia lakukan di sana selain menatap pantulan dirinya sendiri di cermin.

“Apa kabar?”

Jantung Sunoo seketika kembali berdegup kencang.

“Gue denger lo sekarang jadi pemain kunci ya?”

“Jangan sok akrab—