🥀 CEMBURU? 🥀

967 121 33
                                    

"Kebahagiaan itu sederhana sebenarnya. Dikelilingi orang-orang tersayang dan diperhatikan setiap waktunya." ___RAPUH🥀

                         ~RAPUH🥀~

Untuk pertama kalinya Guntur melihat Lyvia tertawa lepas padahal waktu kedua bertemu, Guntur selalu melihat wajah datar dan dingin dari Lyvia sampai membuat Guntur bosen seperti tidak ada kehidupan.

Tetapi, kali ini Guntur bahagia melihat sahabatnya itu. Guntur hanya tersenyum tipis memandang Lyvia dengan raut serius.

"Lyvia udah ketawanya," ucap Guntur melas. Gadis itu menoleh sambil tersenyum tipis.

"Iya, iya," balas Lyvia. Guntur menggeleng lalu mendorong kursi rodanya ke arah dapur.

Lyvia menompang dagunya di atas meja sambil mengedarkan pandangannya ke penjuru ruangan ini. Ia melihat figura yang terdapat seorang cowok bertubuh besar dengan gingsul membuatnya terlihat manis. Iya, dia Guntur.

"Ini pake jaket punya ku," ucap Guntur menyerahkan jaketnya. "Aku baru nyadar baju kamu kotor mirip banget kaya gelandangan."

Lyvia memincingkan matanya. "Ngeledek nih ceritanya?"

"Bukan ngeledek, tapi fakta," jawab Guntur terkekeh. "Kamu itu baru main dari got apa, Via? mana bau banget lagi."

Lyvia tidak menjawab ia memasang jaket itu ke tubuhnya dengan raut murung.

"Aku salah ngomong, ya?" tanya Guntur polos membuat Lyvia menggeleng. "Beneran?" tanya Guntur lagi untuk memastikan membuat Lyvia menggangguk.

Guntur meraih rambut hitam tipis Lyvia dengan heran. "Dulu pas pertama ketemu rambut kamu lebet, kok sekarang tipis gini?" Lyvia termenung sambil meremas ujung roknya.

"Aku enggak pernah jaga rambut," balas Lyvia gugup.

Guntur menggerjapkan matanya. "Padahal mau aku kepangin, tapi sayang tipis," keluhnya.

"Iya, udah kamu kepangin aja yang penting masih ada rambut." Guntur mengganggukan kepalanya sambil menggambil karet.

Selama Guntur mengepang rambut Lyvia dengan teliti akhirnya jadilah kepangan itu. Guntur tersenyum senang melihat hasilnya.

"Dulu aku pengen banget punya adek perempuan, jadi kalo rambut dia panjang mau aku jadiin kuntilanak dadakan," tutur Guntur jujur. Lyvia menoleh dengan raut menahan senyum.

"Kamu kalo jadi pelawak lolos deh kayaknya."

Guntur melirik gadis itu. "Itu pujian apa ledekan?"

Lyvia mengangkat bahunya acuh tak acuh. "Mungkin dua-duanya," jawab Lyvia membuat Guntur mencubit pipi gadis itu.

"Tur. Aku mau cerita nih," ucap Lyvia. Guntur tentu saja menggangguk antusias tidak sabar mendengarkan cerita temannya itu. Bahkan senyuman senang itu tidak luntur dari bibirnya.

"Aku punya pacar," ungkap Lyvia membuat Guntur memasang wajah datar tidak ada senyuman lagi.

"Oh," balas Guntur singkat.

"Kok 'oh' doang? singkat banget," protes Lyvia.

Guntur memutar bola matanya. "Terus aku harus gimana? apa kaya gini?" Guntur memasang wajah menggemaskan. "Aduh Lyvia pacar kamu siapa namanya?! ganteng enggak?! apa jangan-jangan masih gantengan aku?! kok kamu enggak bilang dari dulu kalo punya pacar?!" kata pacarnya Guntur pelan kan.  

"Jijik tau dengernya," kesal Guntur membuat Lyvia terkekeh pelan.

"Gemes banget sih Tur. Wajah kamu itu cantik mirip cewek, tapi kamu cowok," ungkap Lyvia. Memang benar wajah Guntur cantik plus ganteng padahal sebenarnya cowok.

RAPUH (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang