🥀TIDAK MENYANGKA🥀

967 119 44
                                    

Now playing

🎼 Lelah hati🎶

Kalian bisa cari judul lagu itu hehe, lagunya nusuk banget buat Listi tertampar, terjungkal, dan tertendang kenyataan :)



                       ~RAPUH🥀~

"Seperti kertas kosong tanpa warna membuatnya tidak bermakna, tetapi jika dihiasi warna maka akan menampilkan keindahan. Begitu pula hidup akan ada kesedihan setelahnya warna yang memberikan kehidupan."____RAPUH🥀

"Kadang suatu keinginan dan beban yang tertutup rapat tidak bisa dikatakan pada seseorang, terlalu sulit untuk membuka mulut dan ucapan. Jalan satu-satunya adalah kembali menyimpan keinginan dan beban tersebut."___Lyvia Gemerlap🥀

                      ~RAPUH🥀~

Lyvia menghadap balkon Guntur dari balkonnya. Lyvia menompang dagunya tanpa sadar air matanya mengalir, tidak pantaskah dirinya ini dipercayai dan didukung? kenapa kehidupannya semakin rumit untuk dijalani bahkan untuk menompang tungkai kaki saja sulit, sampai kapan dirinya bertahan pada semua ini?

Guntur memunculkan tubuhnya lalu tersenyum manis pada Lyvia. Sedangkan Lyvia cepat-cepat menghapus air matanya sambil menatap Guntur. Guntur mulai menulis sesuatu kemudian dilemparkan pada Lyvia.

Aku punya kabar gembira loh :)

Aku bakal ngelakuin fisioterapi, kamu doain biar aku bisa jalan lagi :)

Nanti kalo aku bisa jalan, aku bakal tunjukin ke kamu. Kamu harus janji, pokoknya tunggu aja.

Aku enggak bisa janji, karena penyakit yang aku derita bisa membawa kematian. lirih Lyvia membatin, dirinya tidak mungkin mengatakan penyakitnya itu bukan?

Lyvia tidak bisa menyembunyikan raut kebahagiaannya, ia menulis sesuatu lalu melemparnya pada Guntur. Guntur tersenyum senang membacanya.

Selamat Guntur! aku seneng banget, pasti dong aku bakal doain agar fisioterapi kamu berjalan lancar :)

Aku istirahat dulu ya.

Guntur melipat kertas itu sambil menggangguk. Lyvia memasuki kamarnya lalu menghempaskan tubuhnya ke kasur rasa pening kini melanda kepalanya. Sampai kapan dirinya menyimpan semua ini? bahkan pada sahabatnya saja dirinya tidak bisa terbuka.

"Nih non makan dulu," ucap Bibi Minah menaruh sepiring makanan di nakas.

Lyvia meraih piring itu sambil melirik Bibi Minah. Lyvia menghela nafas dengan melahap makanan hingga habis. Lyvia menaruh piring itu lagi ke nakas dan menggambil segelas air putih lalu meminumnya.

"Bibi tau penyakit aku dari mana?" akhirnya Lyvia bersuara juga. Dirinya sangat penasaran juga sebenarnya ingin bertanya sedari tadi, namun tertahan.

"Hem, begini non kan waktu itu Bibi ke kamar non buat bersihin kamar non terus Bibi nemu banyak banget rambut rontok berceceran di lantai sama tissue bekas darah di tong sampah. Abis itu Bibi liat ponsel non yang ke buka, ya, Bibi enggak sengaja liat chatan non sama Dokter Fendri. Dari situ Bibi tau penyakit non, udah dua hari yang lalu," jelas Bibi Minah terus terang membuat Lyvia menghela nafas. "Maaf, ya, non Bibi enggak sopan." Bibi Minah sangat bersalah.

RAPUH (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang