Sepuluh...

1.2K 159 10
                                    

Ryuna berlari sebisa mungkin menjauhi area gedung perkantoran milik keluarga Jeon tersebut. Ia tidak mau jika Jungkook mengetahui penyamarannya. Lelah berlari, Ryuna pun memutuskan berhenti sejenak duduk didepan sebuah Family Mart.

Ia juga membeli sebotol air mineral dingin untuk menghilangkan rasa lelah setelah berlari. Tangannya tak sanggup membuka botol minum yang ia pegang. Ryuna mencoba menggunakan tangan kirinya walau tidak mudah.

Tanpa di sangka, Jungkook mengikuti Ryuna pergi secara diam-diam. Dan kini ia melihat Ryuna sedang menenggak air mineralnya. Jungkook tersenyum miring saat yang ia duga ternyata benar. Wanita itu Ryuna.

Ia berjalan lalu duduk di kursi tepat di depan Ryuna.

"Uhuk!" Ryuna tersedak air minumnya saat melihat Jungkook duduk sambil menyunggingkan senyumnya.

Ryuna langsung bangkit berdiri berusaha untuk kabur dari hadapan Jungkook. Jungkook membiarkan dulu Ryuna lari sampai beberapa detik.

Hingga akhirnya ia mengejar Ryuna dengan mudahnya kemudian menarik Ryuna ke sebuah gang lalu mendorong wanita itu ke tembok.

"KAU MAU APA?!" Teriak Ryuna sambil berusaha mendorong Jungkook.

"Sedang apa di kantor ayahku? menuntutku?" ucap Jungkook hingga membuat Ryuna mengerutkan dahinya.

"Kantor ayah Jungkook.... jadi oppa kerja disitu?" batin Ryuna dengan wajah bengong.

Jungkook meraih dagu Ryuna lalu mencengkramnya. Perlahan ia mendekat ke arah leher Ryuna kemudian mendengus sesuatu. Dan ya.. Ryuna masih mempunyai aroma yang sama.

"YAAAAA!" Teriak Ryuna dengan lantang sambil sekuat tenaga mendorong tubuh Jungkook menjauh.

Ryuna berlari lalu segera menghentikan taksi kemudian pergi dari sana. Sedangkan Jungkook kembali ke perusahaan sang ayah. Selama masa skorsing, ia membantu menjalankan perusahaan ayahnya.

Saat ia sedang berjalan menuju lift, matanya tertuju kepada seorang cleaning service yang sedang membersihkan lantai sekitar lift. Dia Seokjin, dan Jungkook ingat itu adalah kakak Ryuna.

"Jadi... kakak Ryuna bekerja disini?" batin Jungkook. Ia mengangguk sambil tersenyum miris kemudian masuk ke dalam lift.

Sementara itu, sesampainya di rumah. Ada sebuah mobil berhenti tepat di depan gerbang rumahnya. Dan itu adalah mobil Hoseok.

Hoseok menoleh ke arah taksi yang baru datang dan tepat saat itu Ryuna menutup pintu taksi lalu berjalan ke arahnya.

"Ryuna..." sapa Hoseok.

"Mau apa kemari?" ucap Ryuna dingin tanpa menatap wajah Hoseok.

Hoseok pun mengambil sesuatu dari mobil dan ternyata itu sebuah buket bunga mawar pink. Ia memberikan buket indah itu kepada Ryuna.

Perlahan Ryuna menerima buket bunga pemberian Hoseok dengan tangan kanannya karena ia belum terbiasa beraktivitas dengan tangan kiri.

#BRUGH

Buket bunga itu pun jatuh saat tangan kanan Ryuna kembali tidak bisa bekerja dengan normal. Hoseok mengambilnya dan melihat Ryuna sedang menatap tangan kanannya yang gemetar.

Hoseok pun meraih tangan Ryuna kemudian menggenggamnya dengan erat.
"Tanganmu..."

Ryuna menarik tangannya dari genggaman Hoseok.
"Pergilah..." ucap Ryuna sambil mengusap air matanya.

Hoseok tahu mungkin Ryuna masih membutuhkan waktu. Ia tahu betul Ryuna sangat menyukai melukis dan hasil lukisan Ryuna memanglah sangat indah. Wanita itu pasti sangat terpukul saat tahu tangannya tidak bisa seperti dulu.

THE ART OF LOVE (PJM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang