Duabelas..

1.2K 127 8
                                    

Ryuna perlahan tersadar dengan membuka matanya. Hal yang pertama kali ia lihat adalah Jungkook yang sedang menyetir.

 Hal yang pertama kali ia lihat adalah Jungkook yang sedang menyetir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudah bangun?"

Ryuna masih berusaha menyadarkan dirinya karena kepalanya masih terasa sangat pusing akibat efek bius tadi. Saat itu mobil Jungkook sampai ke parkiran bawah tanah sebuah apartemen.

"Ya! lepaskan!"

"Jika kau memberontak... aku akan memecat kakakmu." ancam Jungkook.

"Cih! kau benar-benar licik!" Ryuna hanya pasrah saat Jungkook menariknya ke sebuah kamar apartemen.

Begitu kamar terbuka, Jungkook mendorong Ryuna hingga terjatuh di atas lantai apartemennya.

"YA!" Teriak Liya terkejut saat Jungkook membawa masuk Ryuna ke dalam apartemen.

Liya berusaha mendekati Ryuna dan memukulnya namun Jungkook segera menahan Liya.

"Ryuna urusanku..." ucap Jungkook lalu menarik paksa Ryuna kembali menuju sebuah kamar.

"AKH!" Teriak Ryuna, dan Jungkook langsung mengunci pintu kamar Ryuna.

#brak! brak! brak!

"Kenapa kau membawa jalang itu kemari?! membuatku muak!" gerutu Liya dengan wajah cemberutnya.

"Tenang... ini bagian dari rencana B-ku..." setelah mengucapkan itu, Jungkook membisikan sesuatu ke telinga Liya hingga gadis itu tersenyum sinis.

"Baiklah terserah kau saja." ucap Liya lalu pergi dari hadapan Jungkook.

Sementara itu Ryuna masih mencoba untuk membuka pintu tapi gagal. Ia berlari menuju jendela namun sama tidak mau terbuka. Ryuna mencari benda apapun yang bisa ia gunakan untuk membuka jendela atau pintu.

Tapi dalam kamar tersebut tidak tersedia apapun, hanya ranjang dengan bantak guling dan selimut. Ia berjalan dan duduk di tepi ranjang. Tidak ada yang bisa di lakukan di tempat itu kecuali berbaring dan tidur. Begitu sunyi dan sepi.

******

Di sekolah, Liya masih terlihat mencari perhatian seorang Park Jimin.

"Jimin-ah... nanti malam bagaimana kalau kau ke apartemenku..." ucap Liya

"Ke apartemen? bertemu dengan sepupumu yang berengsek itu? tidak, terima kasih." tolak Jimin dengan dingin.

Liya pun memeluk tangan Jimin bergelanyut manja.
"Tidak... Jungkook tidak ada disana... ajak Hoseok kalau kau tidak mau sendirian."

Hoseok hanya menoleh singkat lalu kembali menatap ponselnya. Tiba-tiba Liya menarik tangan Hoseok.

"Kau ikut kan? sudah lama kita kumpul bersama... dan aku punya sesuatu yang ingin kutunjukan pada kalian." ujar Liya.

THE ART OF LOVE (PJM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang