Tigabelas...

1.3K 141 13
                                    

Jimin mengepalkan kedua tangannya menahan amarah melihat pemandangan yang ada di depannya. Ia berusaha masuk ke dalam kamar namun di tahan oleh Hoseok.

Bisa Hoseok lihat dimana Ryuna memeluk Jungkook dan mendesah menikmati permainan panas mereka.

Liya yang melihat respon keduanya pun langsung bangkit berdiri sambil berpegangan pada tembok.

"Oh... Ryuna? Sekarang Ryuna tinggal disini... sejak di keluarkan dari sekolah, seperti itulah kegiatan mereka... cih! Ryuna sepertinya kecanduan bermain dengan Jungkook." ucap Liya santai lalu memainkan kuku-kuku jari tangannya.

Hoseok pun mencoba menarik Jimin menjauh dari sana. Namun seperti terpaku di tempat, Jimin tidak bergerak di tempatnya.

"Aaahhh..."

"Sebut namaku..." bisik Jungkook.

"Aahhh... J... Jungkook aahh..."

#BRAK!

Jimin memukul keras pintu kamar hingga mengagetkan Ryuna. Jungkook langsung menahan kepala Ryuna dan melumatnya lagi.

Jimin langsung pergi dengan air muka penuh amarah dan di susul oleh Hoseok. Sedangkan Liya tersenyum miring lalu menoleh ke arah kamar.

"Ck... Ck... sepertinya Jungkook lah yang kecanduan dengan wanita sialan itu." gumam Liya sambil menggelengkan kepalanya.

Jungkook membuka matanya dan melirik ke arah pintu. Menggerakan tangannya agar Liya segera menutup pintu kamar dan tidak mengganggu acaranya.

"Mmmccchh aaahhh.." suara decakan saat lumatan mereka lepas.

Jungkook mengembalikan posisinya dimana sekarang Ryuna di bawah tubuhnya. Ia menaikan satu kaki Ryuna ke bahunya lalu menggerakan pinggulnya lagi lebih dalam.

Tak lama Jungkook mencapai kepuasannya dan melepaskan cairannya di dalam.

Ryuna langsung berusaha mendorong tubuh Jungkook.
"Ya! kenapa kau mengeluarkannya di dalam?!" seru Ryuna.

Jungkook tersenyum lalu mengecup kilas bibir Ryuna.
"Minumlah pil pencegah kehamilan... aku sudah menyiapkannya di laci nakas untukmu."

Ryuna pun mendorong tubuh Jungkook kesamping lalu menarik selimut untuk menutupi tubuh telanjangnya. Ia bergegas membuka nakas dan ia pun menemukan sebuah botol obat.

Ryuna langsung meminum satu pil pencegah kehamilan tersebut lalu bernafas lega. Ia menoleh dan melemparkan tatapan tajamnya ke arah Jungkook yang kini sedang tersenyum.

"Aku tidak akan pernah memaafkanmu mesti kau berlutut di hadapanku!" ucap Ryuna.

"Hahahaha! terserah... aku tidak butuh pengampunan darimu." ujar Jungkook santai lalu bangkit dari ranjang.

Mengambil dan mengenakan kembali pakaiannya dengan santai.

Sementara itu Hoseok mengejar Jimin yang berjalan terburu-buru di parkiran bawah tanah. Belum sempat mengucapkan sesuatu, Jimin lebih dulu masuk ke dalam mobil dan mengendarai mobilnya dengan cepat hingga terdengar decitan suara ban.

Hoseok menghela nafas cukup kasar masih tak percaya apa yang baru saja ia lihat tadi.

"Apa mungkin Ryuna wanita seperti itu? tapi.... itu tidak mungkin!" batin Hoseok.

Hoseok mulai mencurigai sesuatu yaitu alasan kenapa Ryuna bisa tinggal bersama Jungkook dan melakukan hal laknat itu lagi.

******

THE ART OF LOVE (PJM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang