Sweet 41 : Reuni depan

2.7K 628 65
                                    

Ruang tamu itu diam, dengan ketiga orang duduk dan menyesap teh. Kuroo yang biasanya ceria dan pembuat topik yang hebat kini kehilangan kata-kata tentang Kenma dan gadis yang tidak dikenalinya. Dia berpikir begitu dalam hingga hampir kehilangan fokusnya sesaat duduk di depan kepala puding dan seorang gadis di sebelahnya.

Mata hitamnya melirik di antara keduanya yang dari tadi diam. Menurut pengamatannya keduanya tidak memiliki hubungan yang dapat melebihi batas teman, tapi siapa yang tau,'kan?

Mira dan Kenma saling melirik. Mira yang melihat Kuroo mulai memiliki kesalahpahaman dari tatapannya mulai menyenggol Kenma disisinya dari bawah meja. Sedangkan yang disenggolnya agak melirik sejenak sebelum akhirnya mengerti dirinya harus angkat bicara pada Kuroo.

Sayangnya, tindakan mereka tidak luput dari perhatian pria di depannya. Alis Kuroo terangkat, dia tahu betul bahwa Kenma tidak suka disentuh dan didekati sembarang orang. Ini semakin membuat penasaran semakin dia memerhatikan.

"Ini ... Kyoru Mira, temanku."

Mira meringis dan menepuk jidat dalam hati mendengar alasan yang terlalu kentara itu. Dia menunduk mencoba untuk menghindari pandangan mantan kapten Nekoma.

"Teman? Aku tidak pernah bertemu dengannya ... Dan bukannya aku satu-satunya temanmu?"

Mira menggigit bibirnya dan mencoba memberikan kode pada Kenma agar menyelesaikan kebohongannya dengan lancar. Matanya melotot dan alisnya digerak-gerakkan, tapi apa gunanya jika Kenma saja tidak melihat ke arahnya. Mira hanya bisa memejamkan mata frustasi, menahan keinginan untuk menendang seseorang.

"Um, dia teman dari rumah nenekku dan baru tiba hari ini."

Kuroo berpikir sejenak sebelum akhirnya mengangguk. Agak masuk akal. Mira menghela napas dalam hati karena semua berjalan lumayan mulus. Alangkah baiknya jika Kuroo tidak mengajukan pertanyaan lebih lanjut, karena--

"Jadi Kyoru-san, apa yanga akan kamu lakukan untuk pertamakali ke Tokyo?"

--akan menjadi lebih sulit untuk berbohong.

Sialan. Mira memberikan senyum anggun, berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan kesan ramah dan jujur. Karena ini adalah kesan pertama Kuroo padanya dan kesan pertama adalah 15 detik dari saling mengamati, Mira tersenyum.

"Aku ingin bersekolah di Tokyo."

Memang alasan klasik, tapi bisa diterima.

Kuroo mengangguk sebagai tanggapan. Kenma menaruh teh ocha yang setengah diminum di atas meja sebelum akhirnya melirik ke arah Mira dan Kuroo. Dia menilai dari kurangnya reaksi Kuroo pada Mira, bahwa kaptennya itu pasti benar-benar telah melupakan Mira. Menyedihkan dan Kenma memiliki banyak keluhan mental akan hal itu.

Tapi mau bagaimanapun, Kuroo tidak bisa mengingat. Seperti halnya dirinya yang beruntung memutar roullette dan berhasil mengingat Mira. Sebagian dunia ini berakhir meninggalkan gadis itu yang terjebak dalam 6 tahun lampau kehidupan SMA-nya.

"Oh Kuroo, ada urusan apa datang ke rumah?"

"Ah! Benar juga, minggu depan akan ada turnamen di Kamei arena Sendai."

Kuroo berkata sembari menunjukkan sebuah poster selebaran mengenai pertandingan liga profesional dengan riang. Mira berkedip mendengarnya, melirik ke arah poster tersebut dan dengan cepat membaca sekilas.

Terdapat nama-nama yang dapat dikenalnya. Terutama dilabel dengan cetakan besar sebagai atlet terkenal di Jepang saat ini, foto Kageyama Tobio dan Bokuto terpapar disana dengan jelas. Mira dapat menyimpulkan dalam satu informasi ini, bahwa ini kemang pertandingan liga pro.

END : [Haikyuu Otome Game Sistem] || Haikyuu X OcTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang