Sweet 34 : Pengakuan Tertahan

3.3K 667 109
                                    

"Oh, Veronica. Apa kamu menonton pertandingan?"

Kebetulan yang aneh.

Veronica berdiri di depannya dengan segala sesuatu normal. Kecuali ketika Mira menanyainya, pipi Veronica memerah sesaat. Mereka berdiri di lorong dan saling menatap sesaat. Veronica dim-diam mengangguk.

"Aku menonton Fukurodani."

Itu mengejutkan. Mendengarnya dengan jujur dia mendukung Fukurodani, padahal sekolahnya berasal dari Nekoma. Mira mulai menelitinya lebih dalam, memiliki sesuatu dalam hatinya yng mengganjal ketika bertemu teman palsunya ini.

"S-selamat tinggal."

Veronica lewat dengan cepat, seolah menghindari tatapan Mira sebagai wabah.

Makin mencurigakan.

Pikirannya terngiang dengan apa yang diamatinya pada tingkah laku Veronica. Bukannya dia tidak peka, tapi ketika menyinggung nama Fukurodani, Veronica memerah. Mira hanya bisa membuat asumsi yang tidak meyakinkan.

Bahwa penjahat itu masih memiliki perasaan pada Bokuto.

Bruk!

Mira mendongak dengan terkejut, menatap lebar pada seseorang jangkung didepannya. Pria jangkung itu memiliki dua tahilalat, jelas sekali kalau bukan lagi Sakusa. Dia menatapnya dengan alis berkerut dan tatapan suram seperti biasanya. Namun dari pengamatan Mira yang lebih dekat, Sakusa tidak lagi menjaga jarak 2 meter darinya.

Namun menjaga jarak 1 meter.

Oke itu kemajuan yang tidak berguna. :v

Alis Mira berkedut kesal, bertanya-tanya kenapa pria ini tiba-tiba muncul tanpa tanda-tanda. Melupakan fakta bahwa dia menabraknya duluan. Sakusa masih diam, menatapnya dengan aura intimidasi. Tangan kekarnya mencengkram pundak Mira dan mendorongnya lebih jauh.

"Jangan melamun saat berjalan."

Oh?

Mira mengangkat alis dan akan tertawa terbahak-bahak jika saja aura disekitar Sakusa tidak menjadi lebih gelap dan mengerikan. Dia meneguk salivanya dan mundur selangkah karena terkejut akan tingkat intimidasi.

Bruk!

Punggung Mira menabrak yang menurut pengalamannya adalah bentuk nyata perut berlekuk. Dia merasa telinganya agak memerah dan mendongak menatap siapa pria sexy pemilik perut perfect yang di impikannya untuk dimakan.

Oh, Shit.

Tsukishima Kei.

Jantung Mira melonjak dengan keterkejutan mencapai langit. Dia segera menegakkan tubuhnya yang tadinya ingin bersandar lama-lama, setelah melihat mata coklat mengerikan di balik kacamata itu menyipit padanya. Membuat Mira melirik kesana kemari dengan gugup berkeringat memenuhi pelipisnya.

Semoga dia tidak tau!

Lupakan.

Mira entah kenapa merasakan dingin menggigil di punggungnya, menyaksikan bagaimana Tsukishima dan Sakusa saling pandang dengan bzzt bzzt dia antara tatapan mereka. Seolah pertandingan baru akan dimulai.

Sakusa Vs Tsukishima.

"Aku tidak suka matamu itu."

Sakusa berkata dengan nada monoton, aura disekitarnya makin menindas. Mira diam-diam menyaksikan ini di celah diantara mereka. Dan Tsukishima masih saja bisa tersenyum dengan ejekan.

"Hei! Jangan bertengkar!"

Belum sempat Tsukishima berbicara, Mira telah merentangkan kedua tangannya dan menghalangi mereka. Mencoba untuk melerai dan mendapat image yang baik.

END : [Haikyuu Otome Game Sistem] || Haikyuu X OcTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang