Sweet 30 : Pelatihan Nasional

3.2K 666 51
                                    

"Ma'af terlambat. Saya tersesat saat kemari."

Mira dan Kageyama mendorong pintu gym bersama. Pria berambut hitam itu menunduk dengan cepat dengan bungkukan 90° sedangkan Mira dibelakangnya memukul-mukul dadanya sembari mengatur napas. Dia mengembangkan senyum canggung sembari menunduk pada para penonton di gym. Mira memang manis dengan senyum menawan, sayangnya tisu masih menancap dihidungnya.

Pelatih sedang berdiri di depan barisan para atlet melirik mereka. Tatapannya memang santai, tapi mulutnya agak terbuka seolah terhenti di tengah kalimat yang diucapkannya. Mira memperhatikan ini, sepertinya mereka datang di saat yang tidak tepat.

Menyela pidato pelatih, mungkin?

"Silahkan langsung berbaris, Kageyama Tobio kurasa?"

Pelatih itu berkata dengan kedutan kecil di alisnya, agak kesal atas keterlambatan yang tidak diharapkan. Tangannya memberikan tanda agar Kageyama tidak membuat ini lebih lama. Mira maju dua langkah berdiri di samping Kageyama, masih memaksakan senyum.

Siku kanannya menyenggol Kageyama agar cepat-cepat, berharap bahwa setter Karasuno tidak membuat kesabaran pelatih menjadi lebih tipis. Seperti yang di duga, Kageyama merespon dengan anggukan dan segera menaruh barang-barangnya.

"Ma'af, saya membuat waktu Kageyama-san tertunda. Tadi ... Ada sedikit kecelakaan."

Mira mencoba membela Kageyama dengan memberi alasan. Tangannya meraih tisu di hidungnya pura-pura menyembunyikan. Walau sebenarnya dia memberi kode bahwa memang terjadi kecelakaan yang disebabkan dirinya sendiri.

Jaket Kageyama menggantung di tangan Mira, yang tadi terkena mimisan. Manager Nekoma itu berjanji akan mencucinya kemudian akan mengembalikannya kembali. Dia membungkuk sejenak pada si pelatih itu dan bangkit dengan ekspresi sama.

"Aku tidak bertanya."

"..."

Mira yang mendengar jawaban dari pelatih itu mencoba meremas senyum. Alisnya berkedut dan tatapannya jengkel. Dipikir-pikir, bukankah seharusnya pelatih ini digambarkan sebagai karakter orang tua sabar dan optimis dalam animenya?! Kenapa tiba-tiba jadi sinis begini?

"Kalau begitu saya permisi untuk undur di--"

"Baik, ayo kita mulai latihannya! Pertama-tama aku akan membacakan nama anggota tim."

"Pft--." Atsumu menahan tawanya dengan sangat baik.

"..."

Kata-kata Mira kini justru disela oleh sang pelatih. Tangan rampingnya meremas jaket dengan kesal, kakinya ditahan ditempat mencoba untuk tidak berlari dan menendang pelatih. Dia hanya membenahi rambutnya dan berbalik. Kakinya dengan ringan melangkah keluar.

Namun tepat ketika Mira meraih gagang pintu dan akan memutar kenopnya. Suara dibelakang membuatnya berhenti, yang diyakini sebagai suara pelatih.

"Tunggu, tunggu. Sepertinya kita kekurangan manager disini, untuk mengepel lantai dan membagikan minuman."

Alis Mira mengerut, kepalanya tidak berbalik. Tangannya meremas gagang pintu hingga hampir bengkok. Bertanya-tanya mengapa pelatih itu tiba-tiba menyinggung hal ini. Namun, sesuai instingnya, berlama-lama disini sepertinya bukan hal yang bagus. Jadi manager Nekoma itu melangkah keluar--

"Mau kemana kamu? Tidakkah kamu yang menyebabkan Kageyama-kun terlambat? Setidaknya tolong bantu-bantu."

Mira berbalik menghadapnya, alasan sudah berjajar dikepalanya untuk menolak permintaan itu. Tapi semua mata disana langsung menatap ke arahnya. Hatinya menjadi gugup, dia melirik ke arah si pelatih yang diam-diam menyeringai. Mata Mira hampir melotot karena geram.

END : [Haikyuu Otome Game Sistem] || Haikyuu X OcTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang