Liburan musim panas akan berakhir dalam 3 hari lagi, ketika Mira dengan malas memainkan ponselnya sembari berbaring di sofa depan televisi. Dia telah menyelesaikan tugas liburan kemarin sehingga memiliki waktu untuk bersantai dengan tenang. Tangannya terentang ke atas memandangi beberapa sudut wajahnya memeriksa beberapa perbedaan.
Drrrtt-- drrt--
Dug!
"Ow ow ow!! Kepalaku! ukkhh ..."
Mira menggosok-gosok dahinya yang tertiban ponsel besi yang keras. Bibirnya menggerutu ketika matanya meilirik untuk melihat pengganggunya. Wanita itu mengerutkn kening dengan bingung.
Sebuah panggilan suara terpampang di layar kacanya dengan nomor tak dikenal. Dengan ragu mengambil ponselnya dia menekan tombol hijau kemudian menaruh di telinga kirinya. Dengan pikiran melayang dia mengantisipasi mungkin ini peneleponnya adalah orang aneh meminta bantuan atau promosi.
"Umm ... Halo?"
"Oh? Apakah ini Mira?"
Kerutan dahi Mira makin dalam ketika mendengar pihak lain mengatakan nama depannya tanpa ragu sedikitpun. Hatinya agak khawatir ketika namanya disebut. Dia menjadi tambah yakin bahwa penelepon adalah orang yang cari masalah.
Tangan lain mengipasi dirinya ketika berpikir jauh ke jalan yang salah. Wanita itu berdeham dua kali untuk mengecek suara mode seriusnya, yang biasanya untuk menghadapi para penelepon aneh.
"Jika kamu kecelakaan, pergi ke rumah sakit umum atau pergi ke rumah sakit jiwa. Disana mereka mungkin tidak keberatan menerima satu pasien lagi--"
"???"
Disisi lain di sebrang telepon. Miya Atsumu mendengarkan dengan tanda tanya besar dan semakin membesar memenuhi planet--yang mustahal. Dia telah meloudspeaker panggilannya dari awal pada nomor Mira untuk pamer pada Osamu yang saat ini berada tak jauh darinya.
Namun yang ada malah suara Mira Kyoru yang--
"--Atau jika kamu menawarkan produk kacamata tembus pandang atau apapun itu, maaf aku terlalu miskin untuk membelinya. Singkatnya, selamat tinggal--"
"Eh?!! Tunggu-tunggu!! Ini aku Miya Atsumu."
"!!!"
Dug.
Mira terkejut oleh informasi tiba-tiba. Wanita itu menjatuhkan ponselnya tanpa sadar kemudian menaruh telapak tangan di wajahnya dan tanpa peringatan meringkuk di sudut sofa. Hatinya berdarah-darah dengan semua damage yang diterima.
Ini sangat memalukan!!
Sedangkan Osamu yang tadinya sedang minum air putih dari gelas, kini menaruh gelas dan menoleh menatap kembarannya dengan wajah datar yang khas. Keheningan menelan keduanya dengan beberapa detik kemudian, berbagai spekulasi mendatangi kepala mereka.
Osamu adalah pertama yang bergerak mendekat ke Atsumu. Dia mengangkat alisnya.
"Sejak kapan kamu berjualan Er ... Kacamata tembus pandang? Kenapa aku tidak tau?"
"Karena aku memang tidak menjualnya!!"
Atsumu meledak dengan pertanyaan saudaranya yang menurutnya sangat menjengkelkan. Osamu memandangnya sejenak sebelum pandangannya beralih kelantai, sikapnya menunjukkan dia sedang berpikir.
Sesaat kemudian Osamu mengangguk menatap Atsumu yang bertanya-tanya apa yang sedang dipikirkannya. Osamu kemudian mengangkat tangannya dan menepuk pundak kanan Atsumu.
"Aku tau, menjual seperti itu butuh kerahasiaan. Aku akan menjaganya untukmu."
"AKU TIDAK!!!"
Atsumu membentak sembari menyingkirkan tangan Osamu dari pundaknya. Vena menonjol di dahinya menatap dengan intimidasi pada kembaran di depannya sembari menggiling gigi.
KAMU SEDANG MEMBACA
END : [Haikyuu Otome Game Sistem] || Haikyuu X Oc
Romance#TAMAT# Kyoru Mira. seorang jiwa yang tersesat. Dia digiring dalam permainan Otome untuk menentukan reinkarnasi yang berikutnya. Namun, siapa sangka itu akan menjadi dunia Haikyuu dengan sistem yang menyebalkan!! [Host, anda benar-benar tidak memili...