"Kyaa!! Miya kembar!"
Oke, Mira baru menyadari bahwa fans Miya kemvar memang tidak main-main. Bukan banyaknya, tapi berisiknya minta ampun. Seolah mereka memiliki kelompok pendukung terpisah dari Inarizaki.
Itu pun Inarizaki masih membawa pendukung dari sekolah dengan tema musik acoustic. Makin berisik lah ya, bahkan jika Osamu memintanya berteriak dan mendukungnya dari bangku penonton, dia yakin suaranya akan tenggelam di lautan suara manusia ini.
Mira mendesah ketika dia mendudukkan diri di sebelah orang yang tidak dikenal. Menatap Karasuno yang bersiap pertandingan dengan pemanasan dan menaruh tasnya di lantai. Kageyama kebetulan menoleh kemari, telinganya memerah tanpa ada yang memperhatikan.
Oh.
Mira tersenyum dan mengirim pesan padanya dengan cepat, tidak ingin melewatkan kesempatan ini.
Anda
Semangat! Tobio-kun!! ≥﹏≤Kageyama dengan hati-hati memeriksa HP-nya yang berbunyi notifikasi pesan. Dia menjawabnya, mencoba untuk tetap menetralkan ekspresi.
Tobio-kun
Hai'![Ding!! Kesan +5 » Minat cinta Kageyama Tobio : 90!!]
Mira bangkit dan berjalan menaiki tangga, menuju bagian lapangan yang lain. Nekoma dan Sarukawa juga bertanding yang saat ini adalah jeda match poin. Mira berbalik dan mulai menuju timnya. Dia pikir hari ini berjalan sesuai yang diinginkan dan berharap akan terus begitu.
Tidak perlu takut tentang efek kupu-kupu karena sistem menjaminnya.
Mira mendudukkan dirinya dengan santai menatap pertandingan yang sedang berlangsung. Tim lawan sepertinya memfokuskan untuk membuat Kenma lelah sebagai otak tim Nekoma, namun title otak Nekoma bukan hal main-main. Dia sebenarnya cukup terlambat datang ke sini pada menit terakhir match pertama, jadi tidak dapat menghitung dengan pasti beberapa gerakan yang dilakukan timnya.
Seperti Spike.
Dengan kepala menyandar pada kepalan tangan, dia melirik ke Nekomata-sensei. Wajahnya tersenyum seerti biasanya dan jika diperhatikan terlihat lebih bahagia. Mungkin karena pelatih musuh adalah mantan rekannya? Entahlah, Mira hanya mengangkat bahu kurang peduli.
"Bagaimana pertandingan Karasuno disebelah?"
Nekomata tiba-tiba bertanya padanya, membuat Mira agak goyah dari wajah yang ditatap. Meringis ketika memikirkan kakek tua disebelahnya ini memperhatikannya menatap dari tadi. Dengan nada lembut dan tatapan hati-hati Mira menjawabnya jujur.
"Kurasa berjalan lama, tapi aku yakin Karasuno akan memenangkannya."
"Oh? Menurutmu begitu?"
Mira mengangkat bahu, dia dapat melihat alis Nekomata terangkat dengan jawabannya yang tidak ragu. Bukannya dia memalsukannya, tapi memang begitu apa yang terjadi di masa depan. Juga, pertandingan Karasuno dan Inarizaki belum benar-benar dimulai.
Wanita itu mengalihkan pandangan kembali ke lapangan, mencoba pura-pura tidak tau ketika seseorang membakar belakang kepalanya dengan tatapan. Mira tersenyum kaku mencoba menghindari pandangan mata orang tertentu dari bangku penonton.
***
"Jangan menatapnya seperti itu Bokuto-san."
Akaashi yang tiba disebelahnya memberikan komentar dengan wajah datar. Dia ikut melirik ke pandangan Bokuto, sesuai yang diduganya ada Mira yang duduk di bangku pinggir lapangan sebelah pelatih Nekoma. Jika boleh jujur, Akaashi baru saja keluar dari neraka yang disebut sebagai 'Pengakuan Bokuto'. Untung saat itu dia tiba tepat waktu atau semuanya akan terlambat dengan malu yang terlihat di sekujur tubuhnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/219065299-288-k805848.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
END : [Haikyuu Otome Game Sistem] || Haikyuu X Oc
Roman d'amour#TAMAT# Kyoru Mira. seorang jiwa yang tersesat. Dia digiring dalam permainan Otome untuk menentukan reinkarnasi yang berikutnya. Namun, siapa sangka itu akan menjadi dunia Haikyuu dengan sistem yang menyebalkan!! [Host, anda benar-benar tidak memili...