MYM #11

1K 82 5
                                    

Happy Reading!!!

Sakura terduduk di ranjang rumah sakit, ia terus-terusan melamun setelah keluar dari ruangan Kakashi.

Sakura membenci dirinya yang tidak berubah setelah genin, seperti biasa yang dilakukan Sakura hanya bisa menangis, sama seperti ia yang akan menahan agar Sasuke untuk tidak pergi dari Konoha.

Srrtt

Jendela kamarnya terbuka lebar, padahal tidak ada angin kencang yang dapat membuka jendela yang telah ia kunci itu.

Sakura terkejut, lalu perlahan mendekati jendela itu untuk menguncinya kembali.

"Konnichiwa Sakura-san."

Sakura mendengar seseorang dari belakang yang menyapanya dengan suara wanita yang familiar di telinganya.

'Maiko?!' Inner Sakura berteriak.

Sakura perlahan memutar tubuhnya agar menghadap Maiko sepenuhnya.

"A-apa yang kau lakukan?!" Teriak Sakura, yang dibalas senyum meremehkan dari Maiko.

"Mungkin memang ini waktu yang tepat untuk membunuhmu ya?"

Sakura segera bergerak dengan cepat untuk meninju wajah Maiko, tetapi Maiko menghindar begitu cepat lalu menendang Sakura hingga keluar dari ruangan yang menyebabkan tembok kamar rumah sakit tersebut hancur, akibat dari tendangan milik Maiko tersebut.

Sakura meringis sambil memegang punggungnya yang sakit.

'Aku belum pulih tau, SHANAROO!'

Banyak pasien yang berhamburan keluar dari ruangan untuk melihat apa yang terjadi dengan kebisingan yang terjadi.

Maiko tampak tidak peduli dengan pasien yang melihatnya, ia terus berjalan mendekati Sakura. Saat Maiko bersiap ingin menendang Sakura yang kedua kalinya, sebuah tangan memegang pergelangan kaki Maiko.

"Se-sensei?!"

Sakura melihat Kakashi yang sedang menahan kaki Maiko dengan tangan kanannya, dan tangan kiri Kakashi memegang matanya, Kakashi sedikit meringis.

Kakashi tersenyum melihat Sakura dibelakangnya lalu segera ia mendorong Maiko dengan keras hingga kembali ke dalam kamar rawat inap Sakura.

Kakashi mengajak Sakura agar menghindari pertarungan dengan perempuan itu, yang Kakashi akui perempuan itu cukup kuat.

Sedangkan pasien yang melihat kejadian tadi berhamburan keluar dari rumah sakit yang cukup menyebabkan ricuh.

Kakashi dan Sakura yang sudah berlari keluar dari rumah sakit tersebut menuju hutan, dorongan keras Kakashi cukup untuk membuat ia dan Sakura dapat keluar dari tempat itu.

Selama perjalanan Kakashi terus meringis karna sakit dimatanya cukup membuat badannya tidak dapat bergerak. Padahal ia hanya ingin beristirahat sampai ia mendengar suara yang benturan cukup keras.

Ketika dia sudah berlari cukup jauh dari rumah sakit, Kakashi dan Sakura mencari tempat beristirahat, dan Sakura segera menaruh tangannya yang mengeluarkan pendar hijau di mata kiri Kakashi.

"Arigatou sensei."

"Aku tidak akan membiarkan teman-temanku mati." Ucap Kakashi sambil tersenyum lembut.

"Maaf." Lagi-lagi Kakashi mendengar kata itu keluar dari mulut murid pinknya ini. Kakashi ingin bertanya tetapi ia segera menutup mulutnya rapat.

----------

Matahari mulai terbenam tetapi Maiko belum juga menemukan mereka, Sakura mulai gelisah bagaimana jika tiba-tiba ia diserang.

Sakura mengulirkan matanya ke arah Kakashi yang sedang tidur dengan bersandar di pohon. Perlahan tangan Sakura memegang pipi Kakashi yang membuat empunya melenguh.

"Sensei, saat kau tertidur aku selalu berani mengungkapkan perasaanku tau," lirih Sakura

"Aku selalu mencintaimu dengan sepenuh hati sensei, walaupun jika kamu tau apa yang sebenarnya terjadi aku siap jika kamu membenciku,"

"Yang pasti aku tidak akan pernah membencimu. Oyasumi Kakashi sensei."

----------

Pertempuran antara Gai dan Arnius masih berlangsung, Arnius sedikit kewalahan dengan gerakan Gai.

"Sepertinya kau kewalahan ya melawan monster biru dari Konoha." Ucap Gai terengah-engah dengan menyempatkan tersenyum yang menampilkan deretan giginya.

----------

Kakashi terbangun dan saat melihat sekelilingnya ia tidak melihat murid pinknya itu.

"Sakura?" Ucap Kakashi sambil berdiri dengan ringisan pelan matanya masih sedikit sakit walaupun sakitnya menurun setelah diobati oleh Sakura.

"Ohayou, sensei kau sudah bangun rupanya?" Sakura tersenyum dan segera memberi Kakashi bungkus plastik yang berisi onigiri beserta air minum. Kakashi segera meraih bungkusan plastik itu.

"Arigatou."

"Tadi aku dari kota hanya untuk membeli itu, mungkin sementara waktu kita akan berdiam disini sensei, agar warga lain tidak terkena dampak jika dia akan menyerang kita." Ucap Sakura panjang lebar, Kakashi sadar jika muridnya itu sudah tumbuh dewasa, ia sedikit merasakan kupu-kupu bertebangan di perutnya saat melihat Sakura tersenyum kepadanya.

----------

Setelah selesai makan, Kakashi merasakan sebuah chakra yang cukup besar menuju ke tempatnya dan Sakura. Kakashi segera mengajak Sakura agar berlari menjauh apalagi dengan keadaan tubuhnya seperti ini sangat tidak memungkinkan untuk bertarung, ia bukannya tidak percaya dengan Sakura tetapi ia takut jika terjadi apa-apa terhadap Sakura.

Srrtt

Sebuah kunai dengan bom kertas dilempar dari arah berlawanan Kakashi dan Sakura berlari. Mereka berdua berhasil menghindar.

Duarrr

Ledakan yang dibuat Maiko cukup untuk membuat Kakashi dan Sakura terpisah.

"Sugoii, kau bisa menghindar."

"Maiko?!" Sakura terkejut.

"Mengapa mukamu begitu menyeramkan Sakura?" Ucap Maiko dengan smirknya.

"SHANAROO!!" Teriak Sakura sambil menerjang Maiko.

"Hentikan!!" Ucap lelaki paruh baya--ia adalah Hiroshito Takuya ayah Hiroshito Azumi.

"Dia bukan anakmu Hiroshito-san." Ucap Sakura menjelaskan.

"Otousan?" Ucap Maiko--Azumi.

"Apa yang kau perbuat pada anak semata wayangku?!" Takuya segera mendorong Sakura menjauh dari anaknya.

Sakura terkejut muka Maiko seketika berubah menjadi Azumi.

'Bagaimana bisa?'

TBC

Hai semoga hari ini kalian baik-baik aja yaa, semoga terhindar dari covid-19.

Maaf teman-teman disini aku malah membuat Kakashi lemah karna kehilangan sharingannya:'), dan juga maaf kalo misalkan aksi berantemnya aga kurang memuaskan hehe

Bagaimana menurut kalian apakah alurnya terlalu lambat atau bagaimana?

Jangan lupa saran, kritik dan vote nya.

Sampai jumpa di next chapternya✊

Salam hangat,
Icechan

Bubay💙










Make You MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang