Sakura merasa menyesal karena hampir membuka masker sensei-nya. Ia pun mulai kembali ke tempat Naruto.
Sesampainya di tempat awal, Sakura memperhatikan sekitar mencari keberadaan Kakashi, ia perlu meminta maaf atas kelancangannya.
"Sakura-chan? Kau kenapa?" Ucap Naruto sambil memegang pundak Sakura.
"N-naruto, kau membuatku terkejut."
"Kau sedang apa?"
Sakura pun mendekatkan dirinya ke arah Naruto. "Apakah kau melihat Kakashi-sensei?" Ucap Sakura berbisik kepada Naruto.
"Tadi aku melihatnya lalu dia pergi entah kem--" ucapan Naruto terhenti ketika melihat Kakashi yang sedang bersandar sambil membaca buku favoritnya itu.
"Ada apa kau melihatku seperti itu?" Ucap Kakashi dingin.
"T-tidak kok sensei." Ucap Naruto tersenyum canggung sambil menggaruk kepala.
Atmosfer canggung seketika menyeruak.
"Lebih baik kita jalan, hari sudah semakin siang." Ucap Kakashi sambil melompat ke arah pepohonan.
"Sakura-chan, apakah kau ada masalah dengan Kakashi-sensei?" Naruto merasa tidak mungkin tiba-tiba Kakashi marah tanpa alasan.
"N-naruto lebih baik kita jalan." Ucap Sakura mengalihkan topik pembicaraan.
"Baiklah." Ucap Naruto pasrah.
----------
"I-ini desa Umamigakure?" Ucap Naruto memecahkan keheningan.
"Iya, warganya meminta kita agar membantunya mengatasi kelompok Gakudo." - Kakashi
"Apakah kalian ninja dari Desa Konoha?" Ucap laki-laki berambut coklat seraya memegang pundak Kakashi. Kakashi pun menoleh.
"Ah, iya kami dari Desa Konoha. Apakah anda Hiroshito Takuya?"
"Tentu saja, aku kepala desa yang meminta bantuan kalian."
"Namaku Hatake Kakashi. Laki-laki dibelakangku adalah Uzumaki Naruto dan ini Haruno Sakura." Jelas Kakashi.
"Wakatta, ini anak perempuanku Hiroshito Azumi." Ucap Takuya sambil menunjuk perempuan dengan rambut berwarna hitam legam panjang yang diikat yang ada dibelakangnya.
Entah perasaan Sakura atau bukan, ia melihat pandangan lembut Kakashi terhadap Azumi dan Sakura tidak suka itu.
"Ehem, Hiroshito-san apakah boleh kami berkeliling dulu?" Tanya Sakura.
"Tidak usah terlalu formal panggil saja Takuya. Azumi antarkan mereka bertiga untuk berkeliling di desa Umamigakure. Baiklah Kakashi-san, Naruto-san, dan Sakura-san saya tinggal dahulu." Ucap Takuya yang dibalas anggukan oleh mereka bertiga.
"Baik, mari saya antar berkeliling desa." Ucap Azumi sopan.
----------
Mereka berkeliling desa Umamigakure sampai menjelang malam hari. Kini Kakashi, Naruto, dan Sakura berada di penginapan.
"Ittadakimasu!" Teriak Naruto dengan air liur yang hampir jatuh mengenai makanan.
"Naruto pelan-pelan!" Ucap Sakura sambil memukul kepala Naruto.
"Ittai, Sakura-chan itu sakit." Ucap Naruto sambil mengelus kepalanya akibat pukulan Sakura.
Kakashi yang melihat interaksi mereka hanya bisa menggelengkan kepalanya.
----------
Setelah makan malam, Sakura memutuskan untuk menyendiri di sungai yang tadi ia lihat saat berkeliling. Saat ini perasaannya campur aduk entah itu menyesal, cemburu, kagum. Menyesal karna ia tidak sengaja ingin membuka masker Kakashi, cemburu karna melihat pandangan lembut Kakashi ke Azumi, dan kagum karna bisa melihat desa seindah ini.
Saat melihat desa ini tiba-tiba rasa lelahnya sudah menghilang, tadi Sakura ingin mengajak Naruto tetapi, ia mengurungkan niat karna Naruto sepertinya Naruto kelelahan karna perjalanan jauh mereka. Sakura pun tenggelam dalam pikirannya.
"Kau tidak lelah?"
Sakura kembali ke alam nyatanya, dan menoleh ke arah sumber suara, ia yakin kalau tadi ada yang bertanya kepadanya. Sakura pun menoleh ke arah pohon dan menemukan Kakashi yang sedang membaca nobel kesukaannya itu.
"A-apa yang sensei lakukan?" Ucap Sakura gelagapan, baru saja ia memikirkan senseinya itu sekarang orang itu ada di depannya.
"Harusnya aku yang bertanya."
"Ah, a-aku tidak m-melakukan apapun." Sakura yakin mukanya kini merah seperti kepiting rebus.
"Ah, baiklah." Ucap Kakashi.
Hening.
"Sensei, gomen."
"Untuk apa?"
"K-karena lancang hampir membuka m-maskermu." Ucap Sakura dengan mata berkaca-kaca, ia akan terima jika Kakashi akan membencinya setelah perbuatannya itu.
Berani berbuat, berani bertanggung jawab kan Sakura?
Kakashi pun menurunkan bukunya untuk menatap muridnya, pandangan Kakashi melembut, lalu ia menghampiri muridnya itu. Kakashi mengelus kepala Sakura.
Sakura yang merasakan kepalanya dielus mendongakkan kepalanya, ia melihat Kakashi yang sedang tersenyum, bagaimana ia tau Kakashi tersenyum? Karna mata senseinya itu menyipit. Wajah Sakura memerah.
Beberapa menit kemudian Kakashi melepaskan tangannya dari atas kepala Sakura.
"Lebih baik kau tidur, Sakura." Ucap Kakashi seraya menjauh dari Sakura.
Sakura mencekal tangan Kakashi, Kakashi pun berhenti.
"S-sensei, a-apa boleh a-aku m-memelukmu?" Ucap Sakura dengan wajah yang sangat memerah.
"Hah?" Ucap Kakashi memastikan ia tidak salah mendengar perkataan yang baru saja di lontarkan oleh muridnya itu.
Belum Kakashi menjawab pertanyaan Sakura, Sakura langsung memeluk Kakashi. Dengan jarak sedekat ini Sakura dapat mencium wangi citrus yang menguar dari tubuh Kakashi. Wangi tubuh Kakashi membuat perasaan Sakura tenang dan nyaman.
Kakashi yang masih terkejut dengan perbuatan Sakura berusaha untuk menenangkan dirinya, tetapi ada yang membuatnya nyaman saat Sakura memeluknya wangi cherry yang menguar dari rambut Sakura. Kakashi menghisap rakus wangi rambut Sakura seakan tidak ada oksigen lagi di dunia ini.
Jantung Sakura berdebar sangat kencang begitu pun dengan jantung Kakashi. Sakura dan Kakashi tidak ada yang berniat melepaskan pelukannya, sampai ada suara menginterupsi.
"S-sakura-chan, Kakashi-sensei?"
Kakashi langsung mendorong Sakura, takut jika Naruto menyaksikan aksi mereka. 'Aku kan senseinya buat apa takut?' Inner Kakashi.
"A-apa yang kau lakukan, N-naruto?" Ucap Sakura.
"Tadi aku melihat kalian disini, mengapa kalian tidak tidur?"
"Bukankah kau tertidur?" Ucap Sakura sambil menahan marah dimana momen pelukannya dengan Kakashi terganggu oleh Naruto.
"Aku terbangun saat ingin pipis, kebetulan aku melihat kalian. Kalau begitu aku kembali ke penginapan dulu-dattebayo." Ucap Naruto tersenyum canggung seraya meninggalkan Kakashi dan Sakura.
"Gomen, Sensei a-aku kembali lancang padamu." Ucap Sakura menunduk seraya pergi menjauhi Kakashi.
Ada perasaan tidak rela saat Sakura meninggalkannya. Ia merasakan perasaan yang sudah lama terkubur semenjak kehilangan ayah, sahabat, dan juga senseinya. Entah perasaan guru ke murid atau yang lain. Ia pun juga tak tahu.
TBC
Hai gaes ketemu aku lagi nih.
Gimana cerita pada episode kali ini?
Jika kalian ada saran boleh komen.
Jangan lupa untuk vote dan komen ya.
Salam hangat,
Icechan_Bubay💙💙

KAMU SEDANG MEMBACA
Make You Mine
Romansa[COMPLETED] "Kau tau mencintai itu sulit?!" Teriak Sakura. "Maka dari itu lupakan aku!" Naruto Fanfiction Naruto © Masashi Kishimoto All pics credit to artists Don't copy my story! ---------------------- Peringkat #1 Naruto Fanfiction : 22 Juli 2024