MYM #14

1K 93 9
                                    

Happy reading!

Kakashi's pov

Aku mencintaimu.

2 kata yang menghantarkanku lagi kepada luka masa lalu yang awalnya tertutup rapat kembali menganga terbuka dengan lebarnya.

Bayang-bayang Rin selalu menghantui kepalaku semenjak kejadian itu. Aku mengingat begitu jelas dimana ia menabrak raikiri ku tepat di jantungnya. Dan aku mengingat jelas ia berkata padaku bahwa ia mencintaiku.

Kejadian itu membuat penyesalanku berkali-kali lipat pada Obito. Saat dimana aku tidak bisa menjaga Rin dan juga aku merasa berkhianat pada sahabatku sendiri bahwa ternyata Rin mencintaiku.

Dan lagi-lagi, aku terbawa derasnya masa laluku, emosiku begitu memuncak bersama derasnya luka masa laluku.

----------

Normal's pov

"Sakura, kau bilang apa tadi?"

"A-aku mencintaimu sensei." Ucap Sakura dengan muka memerah.

Sejujurnya Sakura tidak berniat mengatakan kata-kata ini pada Kakashi, sungguh mulut dan pikirannya tidak sinkron sedikit pun. Ia begitu malu. Sakura yakin Kakashi seratus persen menolaknya, lagian mana ada guru yang mencintai muridnya sendiri?

"Sakura, kau tau kan aku ini gurumu?!" Ucap Kakashi dengan menaikan beberapa oktaf suaranya.

Sakura takut. Ini kali pertama Kakashi menaikan beberapa oktaf suaranya di depan muridnya.

"A-aku tau." Ucap Sakura lirih.

"Kalau kau tau mengapa kau mencintaiku?"

"A-apa kita bisa memilih siapa orang yang akan kita cintai, sensei?"

"Arghh!!!" Teriak Kakashi sembari mengacak-acak rambutnya.

Sakura menahan air mata yang ingin jatuh dari pelupuk matanya, Kakashi begitu menyeramkan.

"Lupakan aku!"

Kata-kata Kakashi membuat dunia Sakura seketika runtuh. Air mata yang Sakura tahan langsung keluar begitu saja.

"Kau tau mencintai itu sulit?!" Teriak Sakura dengan suara isakan tangis yang keluar.

"Maka dari itu lupakan aku!"

Setelah mengucapkan itu Kakashi langsung pergi meninggalkan Sakura yang masih terisak sebab perkataannya.

Dan sedari tadi ada makhluk hijau--ralat Maito Gai pemimpin dari tim 3 yang memperhatikan keduanya dari awal sampai kepergian Kakashi meninggalkan Sakura. Tangan Gai terkepal begitu kencang sampai urat tangannya terlihat begitu jelas.

"Kakashi, apa yang kau lakukan pada seorang perempuan?!"

----------

Kakashi berjalan keluar dari hutan, ia kembali menuju rumah sakit dimana ia dirawat.

Kakashi sungguh merasa bersalah karna membentak murid perempuannya itu.

"Kakashi-san,"

Kakashi terkejut ketika ada yang memanggil namanya, dari semak-semak.

"Ahh, para anbu sudah datang ya?" Ucap Kakashi dengan senyum canggungnya.

"Kami diperintahkan godaime untuk mengawal kalian,"

"Daripada mengawal kami, lebih baik bantu kami membawa itu." Ucap Kakashi menunjuk ke dalam hutan yang ada sharingan-nya itu.

----------

Make You MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang