MYM #13

1K 91 5
                                    

Naruto menarik tangan Sakura sampai keluar rumah sakit, dan membawanya ke hutan.

Setibanya disana, Sakura melihat Neji, Tenten, dan juga Lee yang sedang mengerubungi sesuatu.

Ditengah sana ada sebuah botol kaca berisi kan mata yaitu sharigan.

"Sha-sharigan sensei?!"

Sakura sangat senang, segera saja ia mengambil sharigan itu, saat Sakura memegangnya ada sebuah sengatan listrik sampai botol kaca terjatuh ke tanah.

"Sakura chan?!" Semua memekik saat melihat Sakura yang tersengat listrik.

"Daijobu ka, Sakura chan?" Ucap Lee sembari membantu Sakura bangun.

'Tangan Sakura chan sangat wangi, mungkin aku tidak akan mencuci tangan untuk sebulan!' Batin Lee sembari mencium-cium tangannya.

"U-untung tidak pecah," seru Sakura takut.

"Itu tidak bisa dihancurkan Sakura." Terang Neji.

"Hah? Apa maksudmu Neji?"

"Botol kaca itu telah disegel, jadi jika ada chakra yang menyentuhnya segel itu segera melindunginya." Terang Neji.

"Jadi kalian membawa botol itu bagaimana?"

"Kami menggunakan kayu-kayu dan dibantu beberapa kagebushin milik Naruto." Ucap Tenten.

"Kami sudah menghubungi obaasan, agar kita bisa dibantu cara membawa botol itu tanpa menyakiti siapapun." Jelas Naruto.

"Sakura sepertinya kau terkena pengaruh genjutsu saat sharigan dihancurkan, karna emosionalmu begitu lemah sehingga kau mudah terpedaya oleh genjutsu lawan," Ucap Tenten.

"Sakura, Maiko yang kau dan Kakashi sensei  bunuh merupakan tunangan ketua Gakudo dan dari awal ingin mengkhianati Gakudo dengan membawa sharigan milik Kakashi sensei. Saat ingin kabur ia tertangkap oleh salah satu anak buahnya, jadi sharigan itu disegel."

"Ka-kalian mendapat banyak sekali informasi ya?" Tanya Sakura.

"Iya salah satu anak buahnya membocorkannya." Ucap Neji.

Mereka menyudahi pembicaraan, lalu mereka pergi meninggalkan sharingan itu, menyisakan Sakura dan Naruto berdua disana.

"Sakura chan, sepertinya gejimayu* sensei akan memberi tau soal sharingan ini kepada Kakashi sensei-dattebayo." Ucap Naruto pelan.

Sakura agak terkejut, ia takut apa tanggapan Kakashi terhadap dirinya, yang telah gagal melindungi sharingan itu.

"Ta-tapi Naruto aku takut apa yang akan dipikirkan sensei terhadapku," ucap Sakura yang mulai dibanjiri air mata.

"Itu bukan salahmu Sakura chan, aku yakin sensei tidak akan berpikiran yang macam-macam terhadapmu-dattebayo,"

"Tenangkan dirimu Sakura chan, aku duluan ya nanti akan kubelikan makanan, aku sudah lapar sekali! Jaa ne." Ucap Naruto menjauh.

Ucapan Naruto memang sedikit menenangkan hati Sakura tetapi, pikirannya selalu berputar-putar apa yang akan Kakashi lakukan nantinya?

----------
Kakashi's pov

Aku mendengarkan setiap perkataan yang keluar dari mulut Gai saat sedang menceritakan kejadian yang terjadi pada sharinganku--ralat sharingan milik Obito.

Aku hanya lelaki bodoh yang tidak pernah bisa menjaga sesuatu yang berharga. Banyak hal berharga yang dititipkan Obito padaku tetapi tidak ada  satupun hal berharga itu yang dapat kulindungi, mulai dari seseorang yang begitu berharga bagi kami sampai sharingan itu.

Emosiku sampai memuncak mendengar setiap cerita yang Gai ucapkan entah ditambahkan atau dikurangi dalam cerita itu.

Aku hanya menatap lantai dengan pandangan kosong, sambil menyelami kenanganku yang begitu buruk yang mungkin bisa membuat orang sakit kepala jika mencoba memikirkannya.

Segera saja kuputuskan untuk melihat sharingan itu, walaupun mungkin banyak hal yang menyesakkan saat melihatnya.

Sebelum menuju kesana entah mengapa kakiku melangkah ke sebuah kedai mengingat ucapan Gai bahwa Sakura belum memakan apapun seharian karna menungguku, aku akan berterimakasih padanya nanti.
----------

Setibanya aku sampai didekat sharingan milik Obito, aku dapat merasakan sebuah chakra tidak stabil yang familiar untukku.

Ternyata pemilik chakra itu adalah murid pink ku itu, saat aku menginjakkan kaki didekatnya aku dapat merasakan bahwa ia terkejut dengan keberadaanku.

Ia tidak menatapku ataupun berpaling pandangan dari sharingan yang ada di dalam botol itu. Lalu aku juga terhanyut lagi dalam pikiranku sambil menatap botol itu.

"Maaf."

Perkataan itu membuatku kembali ke alam sadarku, aku segera menatapnya tanpa ditatap balik olehnya. Aku melihatnya yang sedang menangis.

Lalu, kuputuskan saja bertanya padanya. Aku selalu mendengar kata itu saat aku dirawat di rumah sakit.

"Sakura, kenapa kau selalu meminta maaf padaku?"

----------

Sakura's pov

Mulutku masih terkunci rapat mendengar pertanyaan Kakashi sensei, entah aku takut salah bicara atau aku takut pria yang aku cintai membenciku lalu hilang meninggalkanku.

Dari awal aku selalu berpikir lebih baik dibenci oleh orang yang kucintai dibandingkan harus kehilangan dirinya.

"Ma-maaf karna aku tidak bisa melindungi sharinganmu," Ucapku dengan suara pelan yang mungkin masih terdengar mengingat hutan ini begitu senyap.

"Mu-mungkin kau dapat berpikir apapun tentangku, yang tidak pernah melihat takaran kekuatanku sendiri. A-aku begitu lemah sensei."

----------

Normal's pov

"Kau tidak bersalah Sakura, aku mengerti kau merasa bersalah karna tidak dapat merebutnya kembali, ini semua salahku yang secara tidak langsung membuat sharingannya direbut oleh musuh," ucap Kakashi sembari menepuk pelan puncak kepala Sakura.

"Kau belum makan seharian kan? Arigatou mau menungguku sadar, pasti lelah sekali." Ucap Kakashi sembari memberikan Sakura sebuah roti.

Sakura langsung memakan roti pemberian Kakashi, selagi memakan roti Sakura samar-samar mendengar Kakashi bergumam kecil.

"Padahal aku tidak berharap sadar kembali."

Saat mendengar gumaman kecil Kakashi segera saja Sakura menarik rompi jounin milik Kakashi membuat Kakashi menoleh ke arah Sakura.

"Sensei, kau tidak akan menghilang kan?" Tanya Sakura.

Kakashi sedikit terkejut mendengar pertanyaan Sakura.

"Jika aku menghilang ataupun mati juga tidak ada yang akan mempedulikanku," jawab Kakashi.

"Sensei, jangan berbicara bodoh seperti itu, tentu saja semua warga Konoha akan sedih jika kau mati. Dan mungkin diantara semuanya aku yang akan paling sedih," ucap Sakura sendu.

"Kenapa?"

"Karna aku mencintaimu."

TBC

Akhirnya Sakura berani juga yang ngungkapin ke Kakashi sensei juga ya:)

Oiya selamat menunaikan ibadah puasaa semuanyaa...

Dipersilahkan untuk votmennya✊

Bubay:)

Salam hangat,
Icechan💙

Make You MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang