MYM #15

1.1K 87 11
                                    

Sakura menatap nanar cermin, wajahnya terlihat menyedihkan. Ia menangisi pria perak itu semalaman. Sakura harus bersiap-siap sebentar lagi ia harus berangkat menemui Godaime untuk perjalanan misinya bersama Shizune.

Sakura melangkah keluar dari rumahnya setelah berpamitan dengan kedua orang tuanya. Kemarin orang tuanya sempat terkejut saat Sakura mengatakan ada misi jangka panjang, padahal ia baru saja pulang dari misi ke Umamigakure.

Alasan Sakura ikut misi jangka panjang ini. Karna ia ingin sekali mengasah kemampuan medisnya, dan tentu saja juga untuk melupakan si pria perak.

Sakura memang mencintai Kakashi dari semasa ia genin. Biasanya perempuan seumurannya menyukai Sasuke, Sakura malah menyukai Kakashi yang notabene gurunya sendiri.

----------

Tok tok tok

Sakura mengetuk perlahan kantor hokage.

"Oh, Sakura kau datang tepat waktu," ucap Tsunade dengan ramahnya.

"Ohayou, Sakura-chan." Sapa Shizune.

Tsunade menyerahkan gulungan perkamen untuk catatan misi yang akan dijalankan Sakura dan Shizune.

"Sakura, aku akan bertanya sekali lagi. Apakah kau yakin untuk menjalankan misi ini? Tiga tahun itu bukan waktu yang sebentar." Ucap Tsunade menatap Sakura.

"Iya aku yakin shisou," ucap Sakura mantap.

"Yosh! Baiklah kalian bisa pergi untuk memulai misi jangka panjang ini."

----------

"Forehead?! Kau yakin ingin misi jangka panjang?!" Ucap Ino setengah berteriak.

Sakura mengangguk sambil menatap bunga akasia kuning di sebelahnya.

"Ino, aku ingin membeli bunga itu," tunjuk Sakura.

"Sakura, kau ingin memberinya kepada Kakashi sensei?" Dibalas anggukan oleh Sakura.

"Kau tidak ingin kabur kan? Melalui misi jangka panjang ini?!" Tuduh Ino.

"Pig, aku hanya butuh waktu. Aku selalu mengabaikan perasaanku dan lebih mementingkan perasaan orang lain."

"Forehead, jika memang Kakashi sensei layak untuk dirimu. Perjuangkanlah!"

Setelah membeli bunga, Sakura segera menuju apartemen milik Kakashi yang lumayan jauh dari pusat kota.

Sakura menaruh bunga akasia kuning itu tepat di depan pintu milik Kakashi.

Akasia kuning melambangkan cinta yang terpendam serta cinta yang suci. Sangat cocok untuk perasaan Sakura saat ini.

"Sakura? Kau lagi-lagi melamun!"

Sakura tersadar dari lamunannya, setelah Shizune memanggil namanya.

"Kau pasti tidak mendengar ucapanku,"

"Gomenasai, Shizune san."

"Lebih baik kita berhenti sebentar, langit sudah semakin gelap." Perintah Shizune.

----------

Selama seharian Kakashi berdiam diri di apartemen miliknya sembari membaca icha-icha paradise secara berulang-ulang. Sebenarnya, pikirannya selalu tertuju pada gadis pink itu. Mengingat gadis itu selalu membuat diri Kakashi semakin bersalah.

Kakashi merasakan chakra yang cukup familiar. Gadis itu menaruh bunga akasia kuning di depan pintu miliknya. Bunga yang sama selama tiga tahun selalu berada di depan pintu milik Kakashi. Ia tidak pernah tau siapa yang mengirimi bunga itu.

Kakashi pergi menuju toko milik Yamanaka, untuk menanyakan kepada Ino perihal arti bunga yang selalu ditujukan pada dirinya.

"Selamat datang di toko Yamana--"

"Apa maumu kesini sensei?" Ketus Ino.

Kakashi menyadari perubahan raut wajah dan nada milik Ino. Ino adalah sahabat Sakura dari semasa genin, ia yakin Sakura bercerita soalnya pada Ino.

"Aku hanya ingin tau arti bunga ini," ucap Kakashi sembari menunjukkan setangkai bunga di tangannya.

"Akasia kuning melambangkan cinta yang terpendam serta cinta yang suci." Jelas Ino.

Cinta yang terpendam.

Kakashi sedikit membeku mendengarnya.

"Sensei, kalau kau ingin meminta maaf padanya. Kau terlambat, Sakura sudah menjalankan misi jangka panjang." Ungkap Ino.

Pernyataan Ino seketika menyadarkan dirinya, segera saja Kakashi pergi menuju gedung Hokage untuk bertanya pada godaime.

"Kakashi, kau tau bukan misi itu merupakan hal yang sangat privasi bagi shinobi."

Kakashi meringis dalam diam, kenapa ia menjadi pria ceroboh seketika. Tentu saja, misi merupakan privasi bagi shinobi.

"Iya aku tau, Tsunade sama,"

"Kau sudah menghabisi waktuku untuk minum sake kau tau?!"

----------

"Yo, Kakashi!!" Panggil Gai sambil melakukan handstand.

'Ah, makhluk hijau itu.' Rutuk Kakashi dalam hati.

Sudah hampir seminggu ini Gai menghukumnya untuk berlatih dan bertarung bersamanya setiap pagi hari sampai menjelang sore. Tanpa adanya istirahat. Kakashi cukup kelelahan dan juga karena efek kehilangan sharingan yang belum menghilang sempurna.

Bisa saja Kakashi kabur dari tawaran hukuman Gai yang tergolong gila ini. Tetapi, walaupun Kakashi merasa hukuman yang ia terima belum setimpal karna menyakiti hati murid kesayangannya itu. Kakashi bahkan belum meminta maaf pada gadis pink itu.

Kakashi setidaknya harus bersyukur karna ia tidak ditendang ke Sunagakure.

"Yo," ucap Kakashi lesu.

"Mari berlatih! Kita akan menggelilingi Konoha dengan headstand! Semangat muda tidak akan pernah padam Kakashi!" Ucap Gai penuh semangat.

TBC

Hai, gais gimana cerita kali ini?

Jangan lupa vomen!

Salam hangat,
Icechan

Bubay











Make You MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang