MYM #10

1.1K 90 2
                                    

Happy Reading!!!

"Sakura chan!"

Perlahan mata Sakura membuka, karna suara seseorang memanggilnya. Naruto tersenyum lega saat Sakura membuka matanya.

"Sakura chan, daijobu ka?" Ucap Naruto Khawatir.

Sakura tidak bisa menjawab, sekujur tubuhnya seperti hancur. Naruto yang tau akan itu segera menggendong tubuhnya agar dibawa ke rumah sakit tempat Kakashi dirawat.

----------

Sakura mendapatkan perawatan yang cukup baik, tetapi tidak dengan perawatan hatinya. Ia masih terus memikirkan 'apa reaksi sensei jika tau sharingannya dilenyapkan?' atau 'dari genin aku percaya aku lemah dan tidak ada bedanya dengan anak yang baru lulus dari akademi.'

Sakura bangkit dari ranjang tidurnya, ia menuju ruangan tempat Kakashi dirawat yang tidak jauh dari ruangannya. Walaupun tubuhnya masih dikatakan sakit, cepat atau lambat ia memang harus mengatakan maaf pada Kakashi karna ia lemah.

Sesampainya di ruangan Kakashi, ada sebuah tangan yang menariknya menjauh dari ruangan Kakashi, ia adalah Tenten. Sakura sedikit terkejut sejak kapan Tim Gai berada di Umamigakure.

"Tenten, sejak kapan kau di Umamigakure?" Tanya Sakura memecah keheningan.

"Sekitar 2 hari yang lalu setelah kau tak sadarkan diri." Jelas Tenten.

"Tapi bukankah perjalanan dari Konoha untuk menuju kesini memakan waktu selama 5 hari?"

"Sebenarnya Kakashi sensei, memberi tahu godaime hokage melalui Pakkun bahwa firasatnya buruk sekitar kurang lebih seminggu belakangan ini."

"Jadi tim Gai yang dikirim menuju kesini?" Tanya Sakura yang dibalas anggukan oleh Tenten.

"Sakura, kau jangan bilang pada Kakashi sensei, jika sharingannya telah dilenyapkan," bisik Tenten.

Sakura terkejut, bagaimana Tenten tau. Mata Sakura mulai memanas.

"Ba-bagaimana kau tau?"

"Naruto mengatakan selama perjalanan kau ke rumah sakit, kau terus-terusan mengatakan 'maaf sharinganmu lenyap, karna aku lemah sensei.'

Sakura menundukkan kepalanya menahan tangisan, Tenten memegang pundaknya agar Sakura lebih tenang.

"Sakura, aku akan bersiap bersama tim Gai dan juga Naruto untuk menyerang balik Gakudo. Biar kuantar lagi menuju ruanganmu." Ucap Tenten.

"Ah, tidak usah Tenten. Aku masih sanggup berjalan ke kamarku."

"B-baiklah, hati-hati. Jaa Sakura." Ucap Tenten menjauh dari pandangan Sakura.

Sakura tidak kembali ke kamarnya melainkan ia ke kamar Kakashi. Sakura melihat Kakashi yang terbaring dengan mata sebelah kiri yang tertutup dengan perban.

Sakura mendekat kearah ranjang tidur Kakashi, dengan tangan bergetar ia menyentuh perlahan telapak tangan Kakashi yang jauh lebih besar dari miliknya.

Sakura kembali menitikkan air mata "maaf." Ujar Sakura yang meraih tangan besar Kakashi.

Perlahan Sakura melepaskan tangannya pada Kakashi, dan menjauh untuk menuju kamarnya.

----------

Kakashi's Pov

"Kakashi, kau lagi-lagi tidak menepati janjimu. Aku memberikan sharingan itu agar kau bisa menjaga Rin, tapi kau malah membunuhnya sekarang sharingan itu diambil. Kau memang bukan orang yang dapat diandalkan," ujar Obito dengan sorot mata kekecewaan.

Make You MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang