9. Speechless

97 29 2
                                    

Halo?


Jangan lupa vote dan komen 😊

Selamat membaca 💜

_________________________________________

Kencan kali ini, Dean membawa Sana pada sebuah Coffee Shop yang sesekali dikunjungi oleh lelaki itu. Di sana, mereka disambut hangat oleh pemilik Coffee Shop yang merupakan teman kuliah Dean. Kedatangan mereka telah dinantikan sang pemilik Coffee Shop lantaran Dean sudah memesan kursi sebelumnya.

"Selamat datang di Brilliant Coffee Shop. Meja istimewa yang anda pesan ada di sebelah sini, Tuan," begitulah yang diucapkan oleh sang pemilik Brilliant Coffee Shop kala Dean dan Sana tiba. "Sebelumnya perkenalkan saya Ken Handsome Brilliant, teman dari Dean Evano yang paling tampan nomor dua setelah saya," kelakar sang pemilik Coffee Shop ketika Dean dan Sana menempati kursi yang dipesan.

"Hoax sekali, anda," cibir Dean yang ucapannya cukup menggelitik perut Sana.

"Mohon maaf ketampanan saya ini asli, no tipu-tipu," balas pria bernama Ken.

"Nggak usah kebanyakkan hoax lu. Cepet siapin menu paling spesial di sini." Ken menggeleng-gelengkan kepala mendengar ucapan Dean, "Tuan Dean Songong Evano memang tidak punya akhlak." Sana tertawa kecil melihat wajah tersakiti Ken yang dibuat-buat.

"Baiklah, untuk calon ibu negara, akan saya siapkan menu paling istimewa. Mohon tunggu beberapa saat." Ken membungkukkan tubuhnya sebelum pergi meninggalkan Dean dan Sana. Menyisakan tawa bagi Sana yang merasa terhibur dengan tingkah sahabat Dean.

"Temen Kakak lucu, deh," ucap Sana masih dengan sisa tawanya.

"Caper doang dia mah. Nama aslinya tuh Ken Tukang Caper," sahutan Dean membuat Sana tergelak.

"Permisi," seorang pemuda tiba-tiba menghampiri meja mereka, "Kenapa saya melihat cermin di sini?" tanya pemuda itu sambil menatap wajah Dean.

"Sorry? Gue lebih ganteng," jawaban Dean sontak membuat Sana terkekeh. Gadis yang semula terkejut itu akhirnya menyadari kedekatan antara Dean dengan pemuda yang mendatangi mereka.

"Wah, masih songong saja kakakku ini?" pemuda yang Sana belum ketahui namanya memasang wajah miris menatap Dean.

"Nggak kebalik?" balas Dean yang membuat pemuda di depan mereka terkekeh malu, "Hehe." kemudian, matanya beralih pada Sana, "Wah, apakah ini calon kakak ipar?" tanya pemuda itu memandang takjub. "Perkenalkan, saya Riang Tampan Brilliant. Calon adik ipar anda." Sana tersenyum gemas mendengarnya. "Ananda Sana," ucapnya balas memperkenalkan diri.

"Wah, nama yang cantik. Secantik orangnya." Jika orang lain yang mengatakan, mungkin Sana akan berkata, "Halah halah." Namun, karena kali ini yang berbicara adalah Riang, Sana justru ingin tertawa. Mungkin nama Riang memberikan aura menyenangkan dan menghibur untuk si pemilik nama.

"Nggak usah ngerdus ya, Bocah." Riang menghela napas saat mendapat cibiran dari Dean, "Gini nih, kalo punya abang cemburuan. Tenang aja sih, Bang. Riang nggak akan ngambil punya Abang. Ya meskipun pesona Riang memang tak terkalahkan."

Dean menggeleng-gelengkan kepala, "Kakak sama adik, sama-sama penyebar hoax." Sana mengernyit. Kakak sama adik? Maksudnya, Riang adiknya Ken?

"Bukan hoax atuh, Bang. Kan Riang emang ganteng. Iya 'kan, Kakak Ipar?" Riang menoleh pada Sana. Membuat Sana tidak berhenti tersenyum.

Sana : Work, Marriage, LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang