31. Minggu-minggu yang Mengherankan

33 6 0
                                    

Hai?
Apa kabar?
Jangan lupa vote dan komen 😊 Selamat membaca ♥️

__________________________________

Rapat telah usai beberapa saat lalu. Kini Ken dalam perjalanan pulang ke rumah masih mengenakan setelan formal milik Dean. Ia tidak harus berada di kantor papi sampai sore, sebab ada sekretaris dan asisten pribadi kepercayaan papi yang dapat diandalkan selama papi dalam kondisi tidak dapat mengurusi perusahaan. Sama seperti saat berangkat, kemacetan kembali mengepungnya. Jeda beberapa saat itu sangat cukup untuk membuat pikiran Ken melayang pada hal yang sempat singgah di kepala pagi tadi. Klip tulang telinga perak, perhiasan yang sama dengan milik Esmeralda, sepatu-sepatu dengan model khas Esmeralda, pakaian dengan gaya Esmeralda sekali. Semua barang-barang wanita di _walk-in closet_ milik Dean identik dengan Esmeralda. Seolah-olah memang wanita itulah pemiliknya.

Tebersit pertanyaan-pertanyaan baru di kepala Ken, apa Sana menyadari hal itu? Apa Dean pernah memberitahu istrinya soal Esmeralda? Tetapi, suami mana yang menceritakan soal mantan sebelum ditanya oleh istri? Jika benar dugaan Ken bahwa Sana hanya dijadikan pelarian, bukankah Dean keterlaluan? Bagaimana bisa menikahi seseorang untuk pelarian? Tega sekali. Jika untuk pelarian, harusnya jangan dinikahi, cukup dipacari saja. Mengapa melimpahi seseorang dengan cinta palsu? Ken sungguh tidak mengerti.

***

Sana Bukan Sini

Kesel banget aku, Ra

Kenapa?

Tadi pagi 'kan pacarnya kak Dean ke sini, trus gak lama kemudian Kak Ken ke sini. Trus Kak Dean nyuruh pacarnya ngumpet di kamarku. Kak Ken ke sini mau minjam bajunya Kak Dean. Trus aku mendadak mules, alhasil habis beresin kamar kak Dean, aku langsung ke kamar mandi dapur, BAB. Trus pas aku selesai BAB, kak Dean nanya aku rajin bersihin kamar mandi di kamarku gak. Ya aku jawab dong, aku bersihin tiap hari. Trus Kak Dean bilang "Kok Alda keluar dari kamar kamu nutupin hidung trus lari ke kamar mandiku, mual-mual, muntah-muntah?". Trus aku jawab "Tapi kamar mandinya bersih kok kak. Pake pengharum ruangan juga" . Trus abis itu pacarnya Kak Dean keluar dari kamarnya Kak Dean, pamit pulang. Mukanya pucet gitu. Mau dianterin sama Kak Dean gak mau. Trus kak Dean gak ngomong apa-apa lagi sama aku. Tapi sumpah ya, aku kesel banget dikira gak bersihin kamar mandi!

Hah?

Kak Ken dateng? Untung gak ketahuan ya.

Beneran muntah-muntah?

Masuk angin kali.

Kak Dean gak ngecek kamar mandi kamu?

Iya kan? Aku juga mikirnya masuk angin. Dari awal dateng aja udah keliatan gak fit. Bisa-bisanya kak Dean gak ngecek kamar mandiku tapi langsung nanya kayak gitu. Dikira kamar mandiku kotor dan bau apa? Kesel aku!

Hehe, sabar, Na. Sabar. Orang sabar rezekinya lancar.

Aamiin

***

Malamnya, di unit pasangan suami-istri muda Evano, suara air mengucur dan bertumbukkan dengan benda-benda mengisi area dapur. Seorang gadis tengah membilas peralatan makan yang telah disabuni di wastafel. Sementara itu, penghuni lain yang merupakan seorang lelaki asyik melakukan panggilan video dengan kekasih hati.

"Kamu yakin, nggak mau periksa ke dokter?" Dean menatap khawatir wajah Esmeralda yang masih terlihat sedikit pucat.

"Iya, cuma masuk angin biasa, kok. Istirahat sehari juga sembuh." Esmeralda masih keukeuh dengan pendiriannya untuk tidak memeriksakan diri ke dokter.

Sana : Work, Marriage, LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang