Hai?
Apa kabar?
Ada yang menunggu?
Sebelum membaca, harap klik bintang di pojok kiri bawah dan jangan lupa berikan komentar selama membaca :-)
________________________________________________________________________________
Detak jarum jam menjadi satu-satunya bunyi yang mengisi kekosongan di kamar Sana. Menemani empunya kamar yang tengah berbaring di atas kasur berbalut seprai merah muda. Manik gadis itu memandangi langit-langit kamar dengan pikiran menembus menuju kejadian beberapa saat lalu di depan pintu kamarnya.
Alda hamil, 8 minggu.
Kabar dari Dean itu benar-benar ... sangat mengerikan. Sana saja sampai terkejut bukan main, apalagi Dean? Pantas saja lelaki itu tampak seperti berdiri di tepi jurang. Salah langkah sedikit saja, maka tamatlah riwayatnya. Lalu, bagaimana dengan Esmeralda? Wanita itulah yang paling dirugikan atas kabar ini. Bayangkan saja; hamil di luar nikah, dengan putra dari musuh ayahnya, ditambah lelaki itu sudah menikah. Benar-benar mimpi buruk yang menakutkan. Rasanya pasti seolah berada di ambang kematian.
Aku nggak tau musti gimana.
Ya, Sana pun tidak tahu harus bagaimana jika menjadi Dean dan berada dalam situasi seperti itu.
Kami sepakat merahasiakan sampai menemukan solusi untuk permasalahan ini.
Solusi apa yang akan mereka ambil? Sana harap, pasangan kekasih tersebut memilih jalan yang tidak akan mereka sesali di kemudian hari. Sana juga akan ikut membantu mencarikan jalan keluar. Biasanya orang yang tidak terlibat secara langsung dengan masalah dapat berpikir lebih jernih.
***
Sepiring waffle isi es krim rasa cokelat telah tersaji di hadapan Sana. Usai membaca doa sebelum makan, gadis itu mulai memotong waffle beserta isinya untuk ia santap. Renyahnya waffle berpadu dengan kelembutan es krim rasa cokelat benar-benar memanjakan lidah Sana. Ia bahkan tidak terganggu dengan kegiatan Aira yang tengah menerima panggilan video di depannya. Salah satu teman kampus Aira menghubungi gadis itu untuk membahas soal tugas kelompok yang besok akan dipresentasikan. Sahabatnya itu berbicara dengan teman kampus sembari menikmati waffle isi es krim rasa stroberi.
Waffle isi es krim rasa stroberi milik Aira tersisa separuh kala panggilan via video selesai. Aira pun mulai celingukan. "Kayaknya kurang, deh," celetuknya.
"Apanya?" tanya Sana."Es krimnya. Pesan lagi, yuk? Atau pesan minum gitu?" Sana menyetujui itu. Ia akan membicarakan sesuatu yang penting dengan Aira. Tentunya mereka membutuhkan lebih banyak minuman dingin untuk mendinginkan kepala. "Oke." Mereka pun memesan Mixed-Berry Shake dan Float Milkshake Oreo.
"Jadi, ada cerita apa, nih? Tiba-tiba ngajak ketemu." Kali ini Aira memusatkan perhatian sepenuhnya pada Sana. Sosok yang ditanya terdiam sebentar, merangkai kata-kata. "Esmeralda. Dia, hamil."
"UHUK-UHUK!" Aira tersedak es krim yang ia makan. Sana buru-buru menyodorkan botol air putih pada sahabatnya itu yang tengah mencari-cari tissue. Kebiasaan selalu membawa sebotol air putih saat bepergian akhirnya bermanfaat juga."Ekhem!" Aira berusaha menetralkan suaranya. Diam-diam Sana menahan tawa melihat itu. "Itu beneran?" tanya Aira.
"Ya bener, masa bo'ongan?" Minuman pesanan mereka datang menginterupsi. Pandangan Sana seketika teralihkan oleh Float Milkshake Oreo pesanannya, tak sabar ingin mencicipi minuman dingin tersebut."Terus gimana? Apa yang bakal Kak Dean lakuin?" Pertanyaan Aira menarik kembali atensi Sana. "Kak Dean masih nggak tau harus apa," Sana kembali menatap minuman miliknya yang terlihat seolah memanggil-manggil meminta untuk dicoba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sana : Work, Marriage, Love
Literatura KobiecaSebuah permainan berpola segitiga. Ananda Sana terikat pada lembaran kertas berisikan sebuah perjanjian yang telah ditandatangani oleh kedua belah pihak secara sah dan resmi. Hal tersebut membuatnya berpikir ribuan kali untuk jatuh pada pesona sese...