7. Unggahan Instagram

139 33 45
                                    

Halo 💜
Seperti biasa,
Jangan lupa vote dan komen 😊
_______________________________________

Dean membidik kamera ponsel ketika Sana tengah asyik memandangi matahari terbenam. Mengabadikan, lalu memasang di instagram setelah puas akan hasilnya. Aksi yang tidak disadari oleh perempuan yang menjadi objek foto sedikit pun.

***

Theo Evano mengerutkan kening tatkala menemukan unggahan mengejutkan dari sang kakak. Ia melihat dengan seksama hal yang terpampang di akun instagram Dean; sebuah foto seorang wanita memandangi matahari tenggelam. Tidak ada kalimat apa pun yang ditulis oleh Dean. Hanya foto tersebut yang diunggah. Namun, hal itu sukses menarik perhatian Theo lantaran sang kakak jarang sekali membuat unggahan. Biasanya, hanya ada foto jam dinding yang menunjukkan sudah larut malam, berkas-berkas kantor yang menumpuk di meja kerja, serta foto sepatu yang sedang dikenakan oleh Dean. Sebelumnya, tidak pernah ada foto perempuan di sana; hal yang dulu membuat Theo terheran-heran kala mengetahui sang kakak rupanya menjalin hubungan rahasia dengan putri dari musuh ayah mereka.

Jika dahulu Dean sama sekali tidak pernah mengunggah foto Esmeralda saat masih berpacaran dengan gadis itu, mengapa hari ini Dean mengunggah foto yang bisa saja dilihat oleh ayah mereka? Apa kakaknya itu tidak takut jika ayah mereka akan mencari tahu soal gadis yang ada di foto? Meskipun hanya terlihat punggungnya, tidak menutup kemungkinan identitas gadis itu dapat dilacak oleh suruhan ayah mereka, bukan? Tidak masalah jika ayah mereka menyetujui hubungan Dean dengan gadis itu. Namun, jika tidak, mereka akan dipaksa untuk berpisah. Seperti pada hubungan Dean dan Esmeralda.

***

Sebuah pesan muncul beberapa menit setelah Dean membuat unggahan di akun instagramnya. Pemuda itu segera memeriksa kala melihat nama Esmeralda terpampang di sana.

[Apa ini?] Esmeralda mengiriminya sebuah tangkapan layar dari unggahan terbaru di akun instagram milik Dean.

[Bagian dari skenario] Balas Dean tenang.

[Kamu lagi jalan-jalan sama dia?] Pesan berikutnya dari Esmeralda.

[Iya. Bentar lagi pulang kok, tapi mau makan malam dulu.] Balas Dean lagi memberi keterangan lebih jelas.

[Jangan kemalaman]

Dean mengetikkan balasan;
[Iyaa]

Beberapa detik kemudian, Esmeralda kembali mengirim pesan;
[Jalan dari jam berapa?]

Dengan sabar, Dean membalas pesan tersebut;
[Jam 9 pagi]

[Ngapain aja?] Pesan baru segera muncul.

Dean menarik napas sesaat;
[Sarapan di resto, nge-mall, terus ke pantai.]

Sebelum Esmeralda kembali mengiriminya pesan, Dean segera mengirim pesan tambahan;
[Udah dulu ya, kasihan Sana nanti nggak pulang-pulang.]

Ketiknya langsung dikirim dan setelah itu segera mematikan ponsel. Bisa kelamaan di pantai kalau terus balas chat Alda, batin pemuda itu.

"Yuk, Na?" ajaknya pada gadis yang sejak tadi hanya diam mengamati kegiatan Dean. Keduanya lalu pergi menuju sebuah tempat makan untuk melakukan acara makan malam bersama.

***

Tepat pukul sepuluh malam, Sana baru bisa membaringkan tubuh di ranjang. Huft, harusnya jam sembilan udah kelar. Sayangnya resto disewa buat acara pertunangan. Jadi telat 45 menit deh.

Sana : Work, Marriage, LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang