23. Persiapan

34 6 17
                                    

Hai?

Jangan lupa vote dan komen 👍

Selamat membaca 💙

__________________________________

Luna menatap Sana yang langsung memasuki dapur panti sepulang dari restoran. Ia melihat teman sekamarnya itu bergerak mengambil gelas untuk diisi air putih sebelum bergerak duduk di kursi meja makan untuk meminum air tersebut. "Baru pulang, Na?" tanya gadis itu setelah memeriksa jam dinding yang menunjukkan pukul 9 malam lebih 45 menit.

Sana mengangguk setelah menenggak airnya. "Ramai banget, tadi," jawab gadis itu.

"Terus gimana? Boleh keluar?" Pertanyaan dari Luna mengingatkan Sana akan pembicaraannya dengan pemilik restoran tempat ia bekerja. "Belum boleh. Katanya harus cari karyawan pengganti dulu." Ia kebingungan memikirkan pengganti dirinya agar dapat segera berhenti dari pekerjaan sesuai dengan permintaan Dean.

"Huft, dipersulit, ya? Padahal kamu harus cepat-cepat ngurus buku nikah sama calon suami kamu, 'kan?" Helaan napas Luna menular pada Sana, "Huft, iya." Keduanya terdiam beberapa saat.

"Kamu ... ada teman yang lagi butuh kerja, nggak?" Sana melempar pertanyaan pada Luna.

"Kayaknya nggak ada deh." Sana merenung. Mencari cara agar segera mendapatkan pengganti dirinya. Sampai sebuah nama tebersit di kepalanya. "Gimana kalau kamu, Lun?"

Luna mengerjap. "Hm?"

"Gimana kalau kamu yang gantiin aku kerja di resto?" tanya Sana dengan kalimat yang lebih jelas.

Luna terkejut mendengar tawaran itu. "Aku?"

"Iya. Toh jam kerjanya cuma nambah dua jam. Gaji juga lebih gede dari gaji kamu kerja di toko. Kamu 'kan di toko dapat gaji 600.000, terus uang makan 20.000 per hari, kalau ditotal sekitar 1.200.000. Nah! Kalau di resto, gaji 1.200.000 buat karyawan baru, terus uang jajan 50.000 per minggu. Kalau ditotal jadinya 1.400.000, gimana?" Sana menjelaskan keuntungan yang akan Luna dapat apabila bersedia bekerja di restoran tempat Sana bekerja. "Atau kamu mau aku bujuk bos aku, biar beliau nambahin gaji kamu langsung jadi 1.500.000?" tawarnya.

***

AIRA


Gimana? Luna mau gantiin kamu?


Mau


Terus bos kamu mau gaji dia 1,5 juta?


Gak. Jadinya 1,3


Oh, Luna-nya mau?


Mau


Syukur deh kalau mau. Sekarang kamu lagi apa?


Perjalanan pulang. Aku tadi cuma antar Luna. Sekarang Luna-nya langsung kerja di resto


"Sudah sampai, Non." Suara pengemudi taksi menginterupsi kegiatan Sana berbalas pesan dengan Aira. Dilihatnya kendaraan umum yang ditumpanginya itu telah berhenti di depan panti asuhan Kasih Ibu. Sana pun membayar ongkos taksi, lalu bergerak turun dari kendaraan roda empat itu. "Makasih ya, Pak," ucapnya sebelum menutup pintu taksi.

Sana : Work, Marriage, LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang