🥀10🥀

456 40 2
                                    

Happy reading.....

Arli berjalan dengan angkuh memasuki kantor nya dan menuju ruangan nya di lantai paling atas tanpa memikirkan atau pun menyapa balik sapaan selamat pagi dari para karyawan nya.

Ali memesuki ruangan nya dengan di ikuti oleh Brian.

Apa saja yang harus kerja kan hari ini,"tanya Arli

Tidak banyak tuan anda hanya perlu menghadiri meting dengan perusahaan Singapura lalu mentanda tangan beberapa berkas,"jelas Brian

Itu saja?,"

Iya tuan,"

Tok tok tok

Masukk,"ucap arli

Permisi pak.ini ada kiriman untuk pak mahesh,"OB itu memasuki ruangan Arli lalu memberikan benda bentuk kotak itu ke brian.

Tidak ada nama pengirim nya?,"tanya Brian saat tidak melihat nama pengirim di kotak tersebut.

Saya tidak tau pak.saya hanya mengambil nya lalu memberikan nya kepada bapak,"jelas OB Itu

Baiklah kau boleh pergi,"ucap Brian

Iya pak.saya permisi,"OB itu menunduk sopan lalu keluar dari ruangan arli.

Brian berbalik menghampiri meja arli.dan mengerahkan kotak berukuran sedang itu kepada Arli.

Siapa yang mengirim ini untuk ku?,"Arli bertanya saat tidak melihat nama pengirim di kotak yg di terima nya.

Saya tidak tau tuan.kata OB tdi dia hanya menerima nya lalu memberikan nya,"jelas Brian

Arli membuka kotak itu ragu setelah kotak itu terbuka terilihat lah ada banyak sekali foto anak kecil di dalam kotak itu.

Arli mengambil salah satu foto itu dan menatap nya dengan seksama.

Inii..

Itu nona cici tuan foto itu sangat mirip dengan Nona dan saya yakin itu foto nona cici,"ucap brian yg saat ini memang sedang berdiri dengan menatap foto itu.

Iya.kau benar brian.lalu siapa yg mengirim nya pada ku? Untuk apa?,"pikir Arli bingung.

Sepertinya ada yg tidak beres,"batin arli.

Brian cari tau semua tentang cici jangan sampai ada yg tertinggal paham,"tegas arli

Baik tuan.saya permisi,"brian berlalu keluar dari ruangan Arli setelah mendapatkan anggukan dari bos nya itu.

Di sisi lain

Seorang wanita cantik baru saja mendarat di bandara Soekarno-Hatta wanita cantik dan anggun itu berjalan hingga sampai di pintu keluar bandara.

Gak mungkin aku memberi tahu Arli tentang kepulangan ku,"wanita itu membuka kaca mata hitam nya dan menarik sampai ke atas kepala.

Brian.hahh dia sama saja tidak bisa menyimpan rahasia pada arli.seperti nya aku harus menggunakan taksi untuk menuju rumah,"dengan lesuh wanita itu berjalan dengan menyeret koper nya lalu meyetop taxi dan pergi berlalu meninggalkan bandara.

******

Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam tapi itu tidak membuat cici bergerak di atas tempat tidur nya.kondisi gadis itu sungguh memprihatinkan dengan perban yg membalut lengan dan telapak tangan nya serta plaster luka yang masih menempel di jidat nya.
cici tidak bergeming sedikit pun dia hanya menatap kosong ke arah depan dengan sesekali air mata nya menetes keluar dari mata indah nya.
Ingin rasa nya cici kabur dari rumah ini tapi kemana? Sekarang dia tidak punya siapa siapa lagi papa nya sudah meninggal dalam penjara gara gara ulah laki laki bajingan itu .Arli.

Cklek.

cici menoleh dan melihat arli memasuki kamar dan mendekati nya dengan tatapan menakutkan.

Kata pelayan kau tidak makan.kenapa?,"Arli menatap tajam cici yang membuat gadis itu meringsut kebelakang dengan ketakutan.

Arli hanya menatap gadis di depan nya dengan tajam.

PELAYANNNNNNN,"teriakan Arli membuat cici semakin ketakutan gadis itu mencengkram selimut nya kuat untuk mengurangi rasa takut nya.

Mendengar teriakkan tuan nya dari lantai atas Shila dengan cepat berlari menuju lantai dua dan menghampiri Arli.

Iya tuan.tuan perlu sesuatu?,"tanya Shila membungkuk dengan mata nya yg melirik ke arah sahabat nya sekilas.

Ambilkan makan untuk wanita ini cepat,"tegas arli

Baik tuan.saya permisi,"Shila mundur beberapa langkah lalu berlalu ke dapur untuk mengambil makanan yang di minta oleh tuan nya.
Setelah itu dia kembali menghampiri tuan nya dengan nampan berisi makanan dan juga minuman.

Ini tuan.saya permisi dulu,"Shila meletakkan nampan itu di atas tempat tidur dan berlalu keluar dari kamar.

Sebelum menutup pintu Shila sempat menatap cici dengan tatapan kasihan.malang sekali nasib mu pril,"batin Shila setelah itu dia berlalu dari situ dan kembali bekerja.

****

Arli melepaskan dasi dan juga jas nya lalu berjalan mendekati tempat tidur.arli bisa melihat tubuh gadis itu gemetar tapi dia tidak peduli.arli duduk di kasur empuk itu lalu mengambil nampan itu dan mulai menyajikan makanan nya.

Mendekat lah,"ujar Arli lembut karna dia tidak mau cici bertambah takut padanya.entah kenapa dia pun tidak mengerti.

Jangan takut aku gak akan menyakiti mu.kemarilah,"dengan ragu cici mendekat ke arah arli lalu duduk dengan tangan yang mendekap kedua lutut nya.

Arli menatap gadis cantik di depan nya dengan seksama.ada banyak sekali luka di tubuh mulus nya bahkan ada banyak perban yang menempel di tangan putih mulus nya,"

Arli mengambil sendok entah kerasukan atau apa Arli tiba tiba saja mendekatkan sendok yang sudah di isi nasi oleh nya ke bibir cici bermaksud untuk menyuapi gadis itu.

Awwss ,"ringis cici saat akan membuka mulut. bibir nya masih sakit akibat tamparan Arli tempo hari,"

Apa itu masih sakit?,"tanya Arli dengan bodoh nya.

Gadis di depan nya tidak menjawab melainkan hanya mengangguk sebagai jawaban iya.

Arli diam sesaat bagaimana gadis ini makan kalo seperti ini?,"pikir nya.

Setelah beberapa menit berfikir akhirnya Arli menyuapkan nasi kedalam mulut nya lalu mendekatkan bibir nya ke bibir cici setalah itu dia mengeskpor makanan ke mulut gadis itu.

Dag Dig dug

Jantung keduanya berdetak kencang.
Dan tatapan mereka saling menatap dari jarak yang sangat dekat.

Sampai akhirnya Arli dengan cepat melepaskan bibir nya dan berdiri dari duduk nya.

Kau makanlah aku tidak mau kau mati di sini paham,"setelah mengatakan itu Arli berlalu keluar dari kamar itu dan membanting pintu  cukup kuat.

cici masih diam mematung untuk sesat setelah itu dia kembali sadar lalu memakan makanan nya dengan pelan sampai habis tidak tersisa.
Setelah itu dia kembali membaringkan badan nya untuk istirahat karna badan nya benar benar sakit saat ini.

*****

Sedangkan Ali sedang duduk sambil menikmati wine nya di meja bar dekat dapur.

Tak tak tak

Suara langkah sepatu mendekat ke arah arli dannn

Plakkkk

Awwssss

Shitt,"upat Arli berbalik siapa yang dengan beraninya memukul kepala nya.

Deggg

Kak liya,"desis Arli


Hufff maaf baru bisa next😁

Ada yg nungguin gak??

Komen donggg jangan lupa
Sama vote jugaa yaaaaa

See yaaa

Salam Fera 😘

The Tears Of My Life✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang