🥀17🥀

452 62 9
                                    

Happy Readinggggg


Sepulang dari rumah sakit arli semakin terpuruk saat kakak nya di nyatakan koma bahkan dokter tidak tau kapan sang kakak akan sadar dari tidur panjang nya.

Melewati pintu kamar yg di tepati cici membuat arli kembali mengingat tentang kejadian yg membuat kakak nya seperti sekarang dan pelakunya adalah wanita yg di cintai nya yg saat ini masih berada di kamar tersebut.

Berusaha meredakan emosi nya arli kembali memasuki kamar itu.

Pemandangan yg sangat menyakitkan justru terlihat tepat di depan nya di mana seorang wanita tergeletak di lantai dengan baju yg sudah sobek dan gunting yg semalam di pegang oleh nya tertancap tepat di perut wanita itu.

cici,"arli tidak bisa membendung air mata nya lagi saat melihat ke adaan cici dia memang membenci nya tapi untuk ke hilangan entah lah dia belum siap untuk itu.

Sayang ku mohon bertahan lah,"arli mulai terisak dengan cepat dia menggendong cici dan membawanya ke rumah sakit.

Jalan menuju rumah sakit tidak semulus seperti yg pria itu pikirkan tepat di persimpangan yg sepi karna kiri kanan nya banyak pepohonan dan sial nya saat ini jalanan nya pun sangat sepi.

Dua mobil sedan hitam menghadang tepat di depan dan belakang arli yg membuat arli terpojokan dan sial nya tidak ada satu pun dari pengawal nya yg mengikuti mobil nya.

Shitt. Arli menatap cici khawatir karna darah gadis itu semakin bnyak yg kluar,

Bertahan sayang,"arli mengecup kening lalu turun ke bibir gadis itu singkat sebelum dia keluar dari mobil dan tidak lupa mengambil senjata yg selalu tersedia di mobil nya.

Mau apa kalian?,"

Bukan nya menjawab bebarapa pria berbadan tegap itu justru menyerang nya secara bersamaan.

Bugh

Bugh

Arli terjatuh bebarapa kali karna terkena pukulan dari belakang maupun dari depan walau sudah mulai lemah tapi pria itu tetap berusaha melawan sesekali pandangan nya tidak fokus karna melihat ke arah mobil nya yg didalam terdapat gadis nya yg saat ini membutuhkan pertolongan segera.

Dari kejauhan terdapat mobil yg terparkir di tempat tersembunyi di dalam nya terdapat 3 orang dan mereka hanya melihat perkelahian tersebut dengan tenang sampai pada akhirnya lelaki setengah baya itu membuka suara.

Alfa bawa adik mu sekarang,"mendengar perintah dari ayah nya membuat pria tampan itu langsung turun dari mobil dan mendekati mobil tempat adik nya berada.

Alfa dengan cepat menggendong sang adik dan membawanya ke mobil nya dan segera menuju ke kediaman dirinya dan sang ayah.

Arli melihat saat seseorang pria membawa gadis nya tapi dia tidak bisa menghalangi nya karna ke adaan nya yg sudah sangat lemah bagaimana tidak dia sendiri di keroyok oleh 8 orang berbadan kekar

Setelah mendengar perintah dari atasan nya mereka pun pergi meninggalkan arli begitu saja di jalan dengan ke adaan yg sungguh memprihatinkan.

Gio dan alfa tidak mungkin membawa cici ke rumah sakit saat ini jdi mereka lebih memilih untuk ke mansion milik Gio ayah nya cici dan memanggil dokter pribadi.

Alfa membaringkan sang adik dengan hati hati lalu memberikan pertolongan pertama sebelum dokter datang.
Alfa mengambil kotak p3k lalu merobek baju cici di bagian luka yg sengaja di buat oleh nya tdi lalu dengan hati hati dia mencabut gunting tersebut dan menjahit nya dengan perlahan sampai selesai.

Alfa menatap adik nya dengan penuh kerinduan sudah lama dia ingin memeluk sang adik tapi tidak bisa. Selama ini dia hanya bisa memantau nya dari kejauhan bahkan dia bisa merasakan bagaimana penderitaan cici akibat ulah papa nya.

Jangan salah walaupun papa kandung prilly seorang mafia tetapi dia merawat alfa dengan baik bahkan Gio memberikan pendidikan yang layak pada alfa sampai alfa sukses seperti sekarang.

Iya alfa adalah seorang CEO di perusahaan milik nya yg di bangun dengan bantuan sang ayah walaupun alfa tau semua permasalahan nya tapi dia tidak bisa membenci orang yg sudah merawat nya dengan baik justru setelah dia tau kebenaran tentang papa kandung nya hal itu lah yg membuat dirinya sangat kecewa terhadap sang papa.

Lamunan alfa terbuyar saat gio masuk dengan seorang dokter di belakang nya.
Alfa bangun dari kasur dan berdiri di samping gio dan menunggu dokter selesai memeriksa.
Gimana keadaan putri ku bram?, "tanya gio pada sahabat nya yg ber profesi sebagai dokter.

Dia tidak papa," Bram tersenyum ke arah gio dan alfa.
Aku pikir alfa cukup pinter dalam hal ini, "perkataan Bram membuat mereka terkekeh secara bersamaan.

Tapi ada sesuatu yg perlu ku sampaikan gio," Hening tidak ada yg membuka suara dan itu membuat Bram paham bahwa dia harus melanjutkan ucapan nya.

Secara fisik dia tidak papa tapi tidak dengan mental nya,"bram menghentikan ucapan nya sesaat

aku tidak bermaksud mengatai nya gila hanya saja dia butuh psikiater untuk kesembuhan nya,"lanjut Bram dengan suara berat nya.
Dia tau bagaimana perasaan sahabat nya saat ini gio sudah sangat lama menantikan hal ini bertemu dan bisa bersama lagi dengan putri nya tapi sayang nya ke adaan putri nya saat ini sangat lah memprihatinkan.

Apa yg perlu kita lakukan paman?, "tanya alfa

Paman akan membantu al kamu tenang saja paman akan menghubungi teman paman kebetulan dia seorang psikiater dia bisa membantu untuk menyembuhkan adik mu," Bram menepuk bahu alfa pelan untuk meyakinkan nya.

Gio melangkah mendekati cici yg sedang terlelap dengan damai nya.
Maafkan ayah sayang ayah terlambat menyelamatkan mu sampai kamu mengalami banyak hal yg sulit maafkan ayah,"gio benar² merasa bersalah terhadap putri kecil nya dia tidak bisa membendung air mata nya saat melihat keadaan putri nya saat ini.

Ini semua salah ayah coba saja kalo ayah lebih memilih membawa mu saat kejadian itu pasti ini semua gak akan menimpa mu,"

Di sini bukan ayah saja yg salah tapi al juga salah karna membiarkan princess di siksa dan sial nya saat itu al hanya melihat nya saja tapi tidak menolong nya,"gio menoleh ke arah putra nya dan menatap putra nya dalam.

Tidak ada guna nya kita menyesal lebih baik kita fokus untuk kesembuhan princess,"ucap gio datar

Tadi dia sendiri yg mengeluh menyesal,"gumam Bram tidak habis fikir.

Apa??,"

Ah tidak papa,"sahut Bram

Bram lebih baik kau hubungi psikiater secepatnya dan aku mau kau juga ikut dalam proses pengobatan putri ku,"

Aku tidak bisa mempercayai sembarangan orang aku rasa kau tau itu, "setelah mengatakan itu gio berlalu kluar dari kamar istirahat sang putri dan meninggal kan dua orang itu di kamar tersebut.

Dia tidak pernah berubah," ucap Bram menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sahabat biadab nya itu.

Tidak pernah ada drama di rumah ini paman,"keluh alfa yg mengundang tawa bagi kedua nya.

Jangan berisik di sini ayo kita kluar biarkan adik mu istirahat,"

Kedua pria berbeda usia itu berlalu meninggal kamar tersebut.





Gmn guys ada yg penasaran sama keadaan arli gak???

Votet dan komen yg banyak ya biar aku semangat se ngetik nya😉

Bye bye see youu😘😘

Fera 🥰










The Tears Of My Life✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang