Home

314 49 9
                                    


Plan menatap ke luar jendela mobil yang menjemputnya. Ia mengangkat satu kaki di jok. Musiknya lembut, ia mengetuk-ngetukkan jari di lutut.

Hujan di luar. Begitu lebat sampai nyaris berkabut.

Jalanan tidak terlalu macet. Kilasan gedung, pertokoan, jalan raya. Segalanya terlihat sama sekaligus berbeda.

Tiga tahun ia tidak menjejak tanah kelahirannya. Kini saat ia kembali, perasaan asing sekaligus akrab menghantamnya bagai dilema.

Kenapa dia kembali?

Sudah saatnya. Untuk apa ragu-ragu pada sesuatu yang sudah pasti.

Lagipula, waktu akan menghapus jejak.

"Ada tempat yang ingin kamu kunjungi, phi?"

Perth bertanya, menariknya pada kenyataan. Ia tengah mengemudi dengan tenang.

"Tidak."

"Sudah terima undangan dari phi Gong?"

Plan mengangguk. Perth tidak bertanya lagi.

Akhir pekan ini akan jadi hari yang panjang.

Sudah tiga tahun atau baru kemarin?

Plan terlalu lama berada di tempat gelap itu sampai ia lupa seperti apa rupa cahaya.

"Kamu berubah phi."

Itu bukan pertanyaan, jadi Plan tidak menyahutnya.

.

.

.


TBC

Next bakal seruuu... Dan ada sweetnya dikit.
Please vote, follow and comment

Happy reading







Maret 9, 2021

BROKEN • ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang