Plan berdiri di bawah shower. Air hangat mengendurkan sarafnya.
Setelah kembali ke area barbeque, Plan membaur dengan teman-temannya. Mereka minum, bernyanyi, saling melontarkan lelucon konyol, bersenda-gurau.
Tapi tidak ada satupun yang bertanya tentang dua mantan yang kembali bertemu itu.
Mereka tahu ada yang salah, tapi memilih tidak membahasnya.
Ketika separuh orang sudah mabuk, Plan beranjak untuk kembali ke kamarnya.
Ia bertanya-tanya apa ia pulang disaat yang tepat. Seharusnya tidak akan ada masalah. Itu bagian dari rencana.
Dan di sinilah ia berada. Hampir satu jam di bawah pancuran.
Rambutnya basah menuruni dahi.
Ia mengangkat satu tangan, mengusap kepala, turun ke sisi wajahnya, dan berhenti di pipinya.
"..."
Plan memijat area itu. Rasanya dingin. Ia menambah suhu air menjadi panas.
Lagi. Ia menggosok pipinya, rasanya masih dingin. Seolah ditekan dengan es batu.
Mati rasa.
Dan itu tidak bisa hilang.
.
.
.
TBC
Such a short chapt...
April 14, 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN • END
FanfictionTidak apa-apa, luka akan sembuh, pikirnya. Ia menghirup udara, lagi dan lagi. Panik dan ketakutan. Seolah dirinya ditenggelamkan hidup-hidup. Dia bertahan sejauh ini. Mati-matian berusaha menutup lubang yang menganga. Mengisi dengan apapun yang bi...