Game

260 30 10
                                        

"Wah, artis kena kasus narkoba lagi." ujar Perth, sambil mengedikkan kepala ke arah tv layar datar dekat konter.

"Hah masa?" Sammy shock. Tapi ia menoleh juga.

"Depresi karena dihujat haters. Artis pendatang baru kedapatan membawa narkoba." Suara melengking host acara terdengar berlebihan demi menarik penonton.

Infotainment masih menjadi favorit sebagian orang meski sudah banyak orang memilih acara lain yang lebih berkualitas.

"Ck."

Plan dan teman-temannya sedang nongkrong di sebuah kafe malam itu. Mereka habis makan malam. Udara lembab, gerah dan tidak nyaman, seolah akan turun hujan.

Anak-anak selalu ribut saat berkumpul bersama. Plan menyukai setiap detiknya. Tapi saat ini dia sedang bosan. Plan fokus dengan permainannya. Jari-jari mungilnya lincah memainkan game di ponsel.

"Bukannya itu yang digosipin sama phi Mean?" sembur Prem tiba-tiba.

Boun menginjak kaki Prem di bawah meja.

"Ouch! Kenapa!?" jerit Prem tidak terima. Wajah polosnya cemberut.

Boun mendelik memberi kode ke Prem yang masih clueless.

Plan mendengarkan perdebatan teman-temannya, tapi tidak menanggapi.

Ini semakin seru.

Ia melanjutkan bermain game.

.

.

.

TBC














Next adalah chapter terakhir.












May 1, 2021

BROKEN • ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang