"Pulang sana" ucap Rengga pada Arya
"Dih, tadi aja nyuruh-nyuruh beliin obat, sekarang malah ngusir" sinis Arya
"Ck! Bikin sesek napas kalo lo di sini," kata Rengga
"Sesek napas matamu, gue ga ngerokok" sentak Arya
"Yaudah diem"
"Dih orang situ yang mulai" gerutu Arya pelan
"Apa, Ar?"
"Enggak, oh iya gimana rasanya jadi ayah siaga? Sampe rela makan pedes buat menuhin ngidam istri, duh idaman" goda Arya
"Diem lo" sentak Rengga membuat Arya tertawa lepas
"Kalo susah minum susu solusinya apa?" tanya Rengga tiba-tiba
"Siapa? elo? lo mah tinggal minum dari sumbernya juga langsung mau"
Rengga menonyor kepala Arya "bukan gue, bodoh"
"Terus siapa?" tanya Arya
"Adek gue" jawab Rengga asal
"Oh adek lo, beliin botol minum yang lucu lucu aja, pasti semangat minumnya" jawab Arya yang sepertinya melupakan sesuatu "Tunggu, lo kan ga punya adek" Arya melirik ke bawah
"Bukan yang ini, bodoh" Rengga menutupi area terlarangnya menggunakan tangan, ia lalu mengambil bantal sofa dan melemparkannya tepat di wajah Arya
"Sialan" umpat Arya "terus buat siapa?"
"Reta" jawab Rengga
"Yaudah lo beliin botol lucu aja, dia kan masih kayak bocah, lu aja yang gila hamilin dia"
"Lemes banget mulut lo" sinis Rengga
"Ampun bos" Arya menyatukan kedua telapak tangannya di depan dada "oh iya gue mau ngomong serius sama lo"
"Apa?" tanya Rengga
Arya pindah duduk di samping Rengga "Reta dah tau ya kalo lo sama Lena pernah bikin rencana bareng itu?" Tanya Arya pelan sekaligus waspada melirik pintu kamar Rengga
"Belum" jawab Rengga
"Gue mau ngasih tau lo sesuatu" Arya mengambil ponselnya dari saku celananya, ia lalu membuka sebuah video dan memberikan ponselnya kepada Rengga
Di sana, di video itu menampilkan Lena dan Mella sedang berada di sebuah kafe
"gue udah susun rencana, pokoknya Rengga harus balik ke gue" ucap Lena pada mella
"Ck! Lo tuh gimana sih? Dulu aja lo ngelakuin segala cara biar Rengga bisa jauh dari lo, bahkan sampe jebak dia pake obat perangsang pas ultah lo sendiri. Biar dia ada tanggung jawab lain dan ga ngedeketin elo lagi" Mella terkekeh meremehkan "sekarang setelah dia jauh, lo malah ngejar-ngejar dia"
"Lo ga ngerti, Mel"
"Ga ngerti gimana? Semua gara-gara uang kan?"
"Sialan!" umpat Rengga
"Lo harus bilang semuanya sama Reta, secepatnya" ucap Arya "Jangan sampai keduluan Lena, gue takut dia bakal balikin fakta" Arya berdiri "gue balik dulu, ibunda udah ngechat" pamitnya
Kepala Rengga penuh, memikirkan bagaimana cara untuk memberitahu Reta. Secara kecelakaan itu dulu adalah rencananya dan Lena
Tapi di situ gue juga dijebak, batin Rengga kesal
Cklek
Pintu kamar Rengga terbuka, menampilkan Reta dengan raut wajah seperti hendak menangis, kedua matanya berkaca-kaca, bibirnya menekuk ke bawah dan bergetar menahan tangis
KAMU SEDANG MEMBACA
Not An Accident
RomanceNamanya Maretha Alleana Chandra. Dia lebih sering dipanggil Reta. Menjadi anak tunggal yang kebutuhannya selalu terpenuhi membuat Reta tumbuh menjadi seorang gadis manja. Masa SMA yang awalnya sama seperti remaja kebanyakan berubah ketika sebuah kej...