Setelah habis tiga hari, hari ini saatnya masuk sekolah lagi. Jam baru menunjukan pukul empat pagi, namun Reta merasa kesal karena tidurnya diusik. Siapa lagi kalau bukan bi Eri, yakali Rengga
Memang Bi Eri di beritahu password apartemen Rengga karena memang bi Eri akan datang pagi pagi dan pastinya Reta dan Rengga belum bangun
"non bangun non" bi Eri mengguncang pelan bahu Reta
"bi Reta masih ngantuk" ucap Reta lalu menaikan selimutnya
"non ayo bangun, masak" ajak bi Eri
"nanti bi, lima menit lagi ya" tawar Reta
"Sekarang non, gimana rencana yang kemaren?"
Tak lama Reta menyibakkan selimutnya dan duduk "iya bi, Reta cuci muka dulu"
Sementara dikamar sebelah
Huek huek
"Sial gue kenapa lagi bangsat!" Umpat Rengga yang kesal karena tidurnya terusik oleh rasa mual
"Gara gara jalang itu pasti"
Rengga menggeram kesal lalu berjalan kembali menuju kasurnya, dan mencoba untuk kembali tidur
"Mau masak apa bi?" Tanya Reta sambil berjalan mendekati bi Eri
"Sop ayam aja deh, kayaknya anget anget enak buat den Rengga" jawab bi Eri
Reta menguap "emang kenapa kak Rengga?" Tanya Reta
"Tadi bibi denger ada suara muntah gitu" jawab bi Eri
"Hah? Kak Rengga sakit?" Tanya Reta panik, ia langsung berlari menuju kamar Rengga
Tok tok tok
"Kak buka pintunya" ucap Reta dengan nada cemas "kakak sakit ya?"
"BRISIK LU, PERGI SANA!" bentak Rengga dari dalam kamar
Reta tersentak mendengar bentakan Rengga dari dalam kamar, matanya mulai berkaca kaca
"Udah non, den Rengga nya mungkin lagi pusing" ucap Bi Eri yang tiba tiba datang "masak aja yuk"
"I-iya bi"
Reta dan bi Eri segera menuju dapur untuk memulai acara masaknya. Reta mengeluarkan bahan bahan yang disebutkan bi Eri dari kulkas lalu memotongnya sesuai dengan instruksi bi Eri
"Bi ini gimana? Reta takut kena pisau" tanya Retak yang bingung karena wortel yang dipotongnya tinggal kecil tapi jika dimasukan segitu masih terlalu besar
"yaudah biar bibi aja, kamu masukin itu aja" ucapan bi Eri sambil menunjuk sayuran yang telah dipotong dan telah dicuci
Reta menghembuskan napas sekali sentak, ia mulai memasukan potongan sayuran dengan jarak yang cukup jauh. Akibatnya tangan Retak terkena cipratan air panas
"Aduh, panas"
"Ga gitu caranya non, pelan aja deket sama pancinya tapi jangan deket banget" ucapan bi Eri lalu mempraktekkannya
"Reta mau coba" Reta pun mencoba sesuai yang dicontohkan bi Eri, walaupun ia masih sedikit takut
"Nah sekarang coba" Bi Eri mengambilkan sesendok kuah "tiup dulu non"
"Enak bi, Kak Rengga pasti suka"
Lima belas menit berlalu akhirnya tersajilah sup ayam ala Reta yang tentu saja dengan bantuan bi Eri
"Reta mandi dulu ya bi" ucap Reta lalu pergi ke kamarnya untuk melaksanakan ritual mandinya
Hampir lima belas menit Reta berkutat dengan pakaiannya, ia bingung dan tak terbiasa menyiapkan pakaiannya sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
Not An Accident
RomantizmNamanya Maretha Alleana Chandra. Dia lebih sering dipanggil Reta. Menjadi anak tunggal yang kebutuhannya selalu terpenuhi membuat Reta tumbuh menjadi seorang gadis manja. Masa SMA yang awalnya sama seperti remaja kebanyakan berubah ketika sebuah kej...