Seorang cowok yang berpakaian tidak rapi itu masih berkutat dengan game di ponselnya. Padahal jam sudah menunjukan pukul tujuh kurang lima menit. Sang ibu yang melihat kelakuan anaknya pun hanya bisa menggelengkan kepalanya. Ia dan suaminya sudah pasrah dengan kelakuan anak tunggalnya itu.
Tentu ada alasannya mengapa Ita dan suaminya berbuat demikian kepada sang anak. Karena memang sang anak sudah kelewat bandel, mungkin bakat menurun dari sang ayah
"Rengga" panggi Ita_-sang mama yang hanya dibalas gumaman tak jelas
"berangkat sekolah sana" ucap mama Ita
Cowok yang dipanggi 'Rengga' itu segera memasukan ponselnya di saku celana dan menggendong tasnya di bahu kiri "Rengga berangkat ma" pamit Rengga lalu mencium punggung tangan mamanya
Rengga mengambil kunci motornya di kamar, lalu turun menghampiri motor hitamnya yang sudah terparkir di halaman rumah
Rengga segera menaiki motornya dan melaju kencang membelah kemacetan di jalan
20 menit kemudian Rengga mulai memasuki gerbang sekolahnya yang bertuliskan SMA ELANG di atasnya
Ia segera memarkirkan motornya di parkiran khusus guru_-itu kebiasaannya
Menggendong tasnya di bahu kiri dan berjalan menyusuri koridor menuju kelasnya. Hari dan dua hari kedepan tak akan ada guru yang menghukumnya karena datang terlambat, karena mereka semua sedang disibukan kegiatan mos anak kelas sepuluh
Selama ia berjalan di koridor, pandangan kagum serta memuja terus dilayangkan oleh anak kelas sepuluh khususnya cewek cewek yang memang sedang dijemur di lapangan. Rengga memang memiliki paras yang rupawan blasteran inggris-jawa
Kelas 12 IPS 5 itulah tulisan di atas pintu kelas yang akan dimasukinya. Ia kemudian masuk dan duduk di kursi paling belakang pojok kanan yang di sampingnya ada seseorang yang tidur dengan nyenyaknya
Namanya Arya Saputra, orang yang tidur di samping Rengga, sahabat yang menemani Rengga sejak masih dibangku sekolah dasar hingga sekarang
"WOI!?" Teriak Rengga tepat di samping telinga Arya. Tentu saja itu membuat Arya berjengit terkejut
"bangsat!" umpat Arya "lo gak tau apa orang lagi tidur enak enaknya juga" gerutu Arya yang memegangi kepalanya_-efek dari bangun tidur tiba tiba
"mimpiin jorok lu ya" tuduh Rengga yang langsung mendapat tonyoran dari Arya
"ngaco lo!" ucap Arya "ngga kepala gue jadi pusing ini, mana perut laper lagi" rengek Arya "pengen bakso Ngga"
"yaudah kantin yuk" ajak Rengga "tapi lo yang traktir ya?" pinta Arya yang tak butuh waktu lama mendapat anggukan dari Rengga
Mereka kemudian berjalan keluar kelas meninggalkan kelas yang ramai karena tak ada guru yang mengajar
Di tengah jalan ia bertemu dengan rivalnya, adik kelasnya, orang yang telah merebut perhatian Lena darinya
Mereka saling melempar tatapan tajam seolah bisa membelah musuhnya hanya dengan tatapan itu.
Arya yang paham akan situasi pun segera menarik Rengga menjauhi rivalnya itu. Kalau tidak, bisa bisa terjadi baku hantam di sana
"kenapa lo narik gue sih?!" tanya Rengga kesal
"terus lo mau apa? Baku hantam hah?" tanya Arya kesal "gue harus repot repot misahin gitu? Terus gak sengaja gue kena bogeman gitu? Kasian wajah tampan gue dong" cerocos Arya
Rengga hanya bisa diam dan mengatur nafasnya yang memburu
"lo juga Ngga, kalo Lena udah sama Nevan yaudah lo cari cewek lain, kaya cewek cuma satu aja" ucap Arya kesal, nafasnya pun ikut memburu "cewek gak cuma satu Rengga!?"ucap Arya gemas dengan tingkah laku sahabatnya itu untung saja kantin sedang sepi. Entahlah padahal guru guru sedang sibuk mengurusi mos
"gue gak bisa" ucap Rengga dengan nada lemah "impossible"
"everything is possible Rengga" ucap Arya sambil menepuk pundak Rengga beberapa kali lalu beranjak untuk memesan bakso kesukaannya
🍓
Gimana sama part ini?
Part ini memang pendek karena masih perkenalan
Tunggu kelanjutannya yaSee you
-R
KAMU SEDANG MEMBACA
Not An Accident
RomanceNamanya Maretha Alleana Chandra. Dia lebih sering dipanggil Reta. Menjadi anak tunggal yang kebutuhannya selalu terpenuhi membuat Reta tumbuh menjadi seorang gadis manja. Masa SMA yang awalnya sama seperti remaja kebanyakan berubah ketika sebuah kej...