2 | Rengga Alviano

7.2K 298 1
                                    

Seorang cowok yang berpakaian tidak rapi itu masih berkutat dengan game di ponselnya. Padahal jam sudah menunjukan pukul tujuh kurang lima menit. Sang ibu yang melihat kelakuan anaknya pun hanya bisa menggelengkan kepalanya. Ia dan suaminya sudah pasrah dengan kelakuan anak tunggalnya itu.

Tentu ada alasannya mengapa Ita dan suaminya berbuat demikian kepada sang anak. Karena memang sang anak sudah kelewat bandel, mungkin bakat menurun dari sang ayah

"Rengga" panggi Ita_-sang mama yang hanya dibalas gumaman tak jelas

"berangkat sekolah sana" ucap mama Ita

Cowok yang dipanggi 'Rengga' itu segera memasukan ponselnya di saku celana dan menggendong tasnya di bahu kiri "Rengga berangkat ma" pamit Rengga lalu mencium punggung tangan mamanya

Rengga mengambil kunci motornya di kamar, lalu turun menghampiri motor hitamnya yang sudah terparkir di halaman rumah

Rengga segera menaiki motornya dan melaju kencang membelah kemacetan di jalan

20 menit kemudian Rengga mulai memasuki gerbang sekolahnya yang bertuliskan SMA ELANG di atasnya

Ia segera memarkirkan motornya di parkiran khusus guru_-itu kebiasaannya

Menggendong tasnya di bahu kiri dan berjalan menyusuri koridor menuju kelasnya. Hari dan dua hari kedepan tak akan ada guru yang menghukumnya karena datang terlambat, karena mereka semua sedang disibukan kegiatan mos anak kelas sepuluh

Selama ia berjalan di koridor, pandangan kagum serta memuja terus dilayangkan oleh anak kelas sepuluh khususnya cewek cewek yang memang sedang dijemur di lapangan. Rengga memang memiliki paras yang rupawan blasteran inggris-jawa

Kelas 12 IPS 5  itulah tulisan di atas pintu kelas yang akan dimasukinya. Ia  kemudian masuk dan duduk di kursi paling belakang pojok kanan yang di sampingnya ada seseorang yang tidur dengan nyenyaknya

Namanya Arya Saputra, orang yang tidur di samping Rengga, sahabat yang menemani Rengga sejak masih dibangku sekolah dasar hingga sekarang

"WOI!?" Teriak Rengga tepat di samping telinga Arya. Tentu saja itu membuat Arya berjengit terkejut

"bangsat!" umpat Arya "lo gak tau apa orang lagi tidur enak enaknya juga" gerutu Arya yang memegangi kepalanya_-efek dari bangun tidur tiba tiba

"mimpiin jorok lu ya" tuduh Rengga yang langsung mendapat tonyoran dari Arya

"ngaco lo!" ucap Arya "ngga kepala gue jadi pusing ini, mana perut laper lagi" rengek Arya "pengen bakso Ngga"

"yaudah kantin yuk" ajak Rengga "tapi lo yang traktir ya?" pinta Arya yang tak butuh waktu lama mendapat anggukan dari Rengga

Mereka kemudian berjalan keluar kelas meninggalkan kelas yang ramai karena tak ada guru yang mengajar

Di tengah jalan ia bertemu dengan rivalnya, adik kelasnya, orang yang telah merebut perhatian Lena darinya

Mereka saling melempar tatapan tajam seolah bisa membelah musuhnya hanya dengan tatapan itu.

Arya yang paham akan situasi pun segera menarik Rengga menjauhi rivalnya itu. Kalau tidak, bisa bisa terjadi baku hantam di sana

"kenapa lo narik gue sih?!" tanya Rengga kesal

"terus lo mau apa? Baku hantam hah?" tanya Arya kesal "gue harus repot repot misahin gitu? Terus gak sengaja gue kena bogeman gitu? Kasian wajah tampan gue dong" cerocos Arya

Rengga hanya bisa diam dan mengatur nafasnya yang memburu

"lo juga Ngga, kalo Lena udah sama Nevan yaudah lo cari cewek lain, kaya cewek cuma satu aja" ucap Arya kesal, nafasnya pun ikut memburu "cewek gak cuma satu Rengga!?"ucap Arya gemas dengan tingkah laku sahabatnya itu untung saja kantin sedang sepi. Entahlah padahal guru guru sedang sibuk mengurusi mos

"gue gak bisa" ucap Rengga dengan nada lemah "impossible"

"everything is possible Rengga" ucap Arya sambil menepuk pundak Rengga beberapa kali lalu beranjak untuk memesan bakso kesukaannya

🍓

Gimana sama part ini?
Part ini memang pendek karena masih perkenalan
Tunggu kelanjutannya ya

See you
-R

Not An AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang