39 | Sesal

3.2K 147 3
                                    

Reta berdiri di balkon kamar Rengga. Tak lama Rengga datang dan memeluk Reta dari belakang. Mereka bertahan dalam posisi itu selama beberapa menit, mendengarkan deru nafas masing-masing sembari menatap kolam ikan dan rerumputan hijau di taman belakang.

Rengga membalikan badan Reta hingga menghadapnya. Tangannya terulur mengangkat dagu Reta. Ia lalu mendaratkan ciuman lembut di bibir Reta. Kedua matanya tetap terbuka melihat Reta yang menikmati ciuman darinya dengan mata tertutup. Bibir Reta bergerak kaku, berusaha mengimbangi ciuman Rengga.

Rengga melumat bibir Reta dengan penuh cinta dan sangat lembut. Ia lalu mengakhiri ciuman itu dengan kecupan ringan.

Cup.

Tangan Rengga terulur, mengusap bibir Reta yang mengkilap. Tidak ada mengeluarkan suara sepatah katapun, hanya tatapan yang mewakili perasaan mereka.

Tiba-tiba Reta mendorong badan Rengga pelan hingga Rengga berjalan mundur. Reta masih mendorong Rengga membawanya masuk kamar hingga akhirnya mendorong Rengga duduk di sofa yang ada di kamar itu.

Reta lalu menaikinya, ia duduk di pangkuan Rengga dengan posisi mengangkang menghadap Rengga. Dengan perlahan, Reta mendekatkan wajahnya hingga hidung keduanya bersentuhan. Tatapan keduanya terkunci, mereka saling melayangkan tatapan penuh cinta.

Reta menggesekkan hidungnya dengan hidung mancung milik Rengga. Hanya menggesekkan hidung, lalu kepala Reta jatuh menumpu di pundak Rengga.

"Kenapa?" Tanya Rengga sembari mengelus punggung Reta.

"Gapapa, pengen gini aja" Jawab Reta lalu mengecup leher Rengga. Membuat Rengga mengeluarkan desah napas berat.

Rengga semakin mengeratkan pelukannya.

"Aw—emhh" Ringisan Reta berubah desah tertahan  karena Rengga menghisap bekas gigitannya.

"Kakak curang, Reta cuma ngecup eh kakak malah gigit." Rajuk Reta.

🍓

"Cielah yang udah naik pangkat" Celetuk Arya pada Rengga. Mereka sedang berada di kantor Rengga, tepatnya di ruangan Rengga.

Memang benar, setelah berbagai pertimbangan akhirnya Rengga menggantikan posisi ayahnya. Baru selingan karena Rengga juga harus fokus dengan sekolahnya itu pun masih dalam pantauan ayahnya.

"Pergi lo" Usir Rengga. Cowok dengan setelan jas lengkap itu duduk di kursi kerjanya, dihadapkan dengan berbagai dokumen.

"Lo kenapa sih? Sensi amat sama gue,"  Tanya Arya, cowok dengan seragam sekolah itu duduk di sofa yang ada di ruangan itu.

"Pusing gue, anjing!" Umpat Rengga, ia menumpukan kepalanya di atas meja.

Terdengar notif pesan dari ponselnya. Rengga membukanya, ternyata dari Reta yang mengiriminya foto.

Reta 🍓❤

Gimana? Cantik ga?

*Send a picture*

"Shit, cantik banget" Umpat Rengga

Arya yang pada dasarnya mempunyai rasa penasaran mendarah daging, mendekati Rengga "Apa? Siapa? Selingkuh lo ya?" Tuduhnya

"Mulut lo"

Arya merebut ponsel Rengga dan seketika melongo lebar "Ngga," Panggil Arya. Ia masih terkejut dengan tubuh kaku bahkan tangannya tak bergerak saat Rengga merebut kembali ponselnya

"Apa?"

"Siap-siap, ya"

Rengga menatap bingung sahabatnya itu "Siap-siap ngapain?"

Not An AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang