4 | Sebuah kejadian

6.9K 287 0
                                    

Keesokan harinya, Reta dan Nevan berangkat sekolah seperti biasanya. Setelah turun dari mobil, mereka lalu berjalan beriringan melewati koridor yang kebetulan sedang ramai

Banyak pasang mata yang memperhatikan keduanya. Tentu saja dengan tatapan memuja dilemparkan untuk Nevan, tatapan iri dengki dilemparkan untuk Reta

Reta sebenarnya juga sedikit minder jika berjalan bersama Nevan yang sempurna. Dengan tinggi yang memadai, paras yang rupawan padahal sebenarnya Reta juga tak kalah rupawannya, Hanya saja yang membuatnya bagaikan langit dan bumi ketikan bersama Nevan itu adalah otaknya. Nevan selalu menjadi juara kelas, mengikuti olimpiade, Sedangkan dirinya? Masuk sepuluh besar saja sudah keajaiban

Reta hanya bisa berjalan menunduk menghindari tatapan-tatapan yang seolah akan membunuhnya. Mereka tak suka gadis pendek, manja dan bodoh sepertinya bersanding dengan pangeran mereka

Reta dan Nevan terus berjalan beriringan menuju kelas mereka dengan Nevan yang sesekali tersenyum membalas sapaan temannya dan Reta yang tetap berjalan menunduk

Dan dari arah berlawanan muncul Lena bersama Mella yang membawa tumpukan kertas seperti undangan?

Sampailah Nevan dan Reta berhadapan dengan Lena dan Mella. Lena menyerahkan undangan untuk Nevan dan Reta

"apa ini Len?" tanya Nevan

"pesta ulang tahun gue. Dateng ya" jawab Lena "lo juga dateng ya" ucap Lena pada Reta. Kenapa tiba tiba sikapnya menjadi baik? Kepentok pintu kah dia?

"sorry--"

"pasti datang kak" ucap Reta memotong ucapan Nevan

"okelah, gue mau bagiin ke yang lain" pamit Lena lalu berjalan melewati Reta dan Nevan

"kok kamu terima sih?" gerutu Nevan lalu berjalan mendahului Reta

Reta pun segera menyusul langkah lebar Nevan "yah gak papa lah. Sekali kali" ucap Reta ketika sampai di samping Nevan

Nevan diam dan terus berjalan dengan langkah lebarnya. Sesampainya di kelas 11 IPA 3, Nevan masuk dengan Reta yang mengikutinya

Nevan duduk di kursinya diikuti Reta yang juga duduk di kursinya, tepat di samping Nevan

"Ya Nev, besok datang ya?" pinta Reta

"Nggak Ret, kamu tau sendiri kan gimana sikapnya kalo sama elo" tolak Nevan

"Dia tadi baik kok" elak Reta

"Ya kamu nggak curiga apa, Lena tiba tiba baik sama kamu?" tanya Nevan

"Ya kan siapa tau dia udah berubah" bela Reta "kita gak boleh suudzon Nevan"

"Terserah deh, aku tetep gak mau dateng " ujar Nevan

"Yaudah aku ngambek sama kamu" ucap Reta lalu memalingkan tubuhnya membelakangi Nevan

Tak lama, seorang guru memasuki kelas. Nevan melirik Reta di sebelahnya lalu menghela nafas pasrah

"Oke kita dateng" ucap Nevan pelan

Reta yang mendengar ucapan Nevan pun segera berbalik dan tersenyum manis hingga lesung pipitnya tercetak jelas "Terimakasih" ujarnya

Entah apa yang terjadi tapi senyuman manis Reta membuat jantung Nevan berdebar keras dan beberapa kali menghela nafas untuk mengurangi debaran jantungnya yang menggila

rasa itu datang lagi, gerutu Nevan dalam batinnya

🍓

Malam ini sesuai janjinya Nevan sudah berada di rumah Reta. Ia menunggu Reta yang sedang berdandan tentu saja dengan bantuan bi Mirah. Bisa keliling dunia kalau menunggui cewek dandan

Not An AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang