40 | Miss you

2.9K 136 5
                                    

Seorang wanita tengah bergelung di bawah selimut tebalnya. Awalnya, tidurnya sangat tenang.

Namun, rasa hampa dan kehilangan membuatnya sedikit terganggu dalam tidur. tangannya meraba tempat di sampingnya. Kosong, itu yang Reta rasakan. Ia lalu membuka matanya dan kamar sepi yang menyambutnya. Reta menoleh nakas di samping dan menemukan sticky notes seperti tiga hari belakangan.

Ini seminggu setelah kepulangan mereka ke apartemen dan tiga hari setelah kejadian Nevan datang mengungkapkan perasaan.

Sudah tiga hari pula Rengga seperti menghindari Reta. Ia akan pergi pagi-pagi sebelum Reta bangun dan pulang larut malam setelah Reta tidur.

Membuat Reta sangat sedih, tak ada lagi pelukan nyaman sebelum tidur untuknya, tak ada usapan lembut di perutnya. Meskipun begitu, Rengga selalu membuatkan susu untuknya, ia juga akan menulis pesan yang berisi Rengga pergi ke sekolah lalu ke kantor setelahnya untuk kerja sekalian lembur.

Reta menyibak selimut putihnya lalu pergi ke dapur. Menghampiri susu yang dibuat Rengga, kali ini Rengga membuat susu rasa strawberry.

Susunya masih terasa hangat, Reta lalu membawanya ke depan televisi untuk meminumnya di sana.

Tangannya terulur mengelus perut buncit yang tertutupi daster berwarna baby blue. Air susu mulai memasuki tenggorokannya tapi bukan rasa hangat susu strawberry yang ia dapatkan. Hanya rasa sepi dan sedih yang membuat kedua matanya berkaca-kaca. Ya Reta meminum susunya dengan mata berkaca-kaca dan siap melelehkan butiran kristal bening.

"Kak Rengga masih marah sama Reta?" Gumam Reta, ia menutup wajahnya menggunakan kedua telapak tangan dan kristal bening yang sedari tadi ditahan mulai meleleh.

"Hiks"

🍓

Rengga menatap heran sahabatnya itu. Arya mengajaknya membolos di warung belakang sekolah. Padahal cowok itu paling tidak suka membolos di sana. Ia akan berkata bahwa makanan di kantin lebih enak dan beragam dibandingkan warung belakang sekolah

"Lo ngapain sih? Gue mau masuk kelas elah." Ucap Rengga. Dengar, Rengga sudah mulai bertobat. mengingat anak di kandungan Reta membuatnya bertobat, ia tidak ingin anaknya berperilaku seperti dirinya. Pasti akan sangat memusingkan.

Reta udah minum susunya belum ya? Batin Rengga.

"Temenin gue bolos, gue lagi sakit hati" Jawab Arya.

"Emang lo punya hati?"

"Gak sih, udah gue jual buat beli iphone 12" Balas Arya asal.

"Tolol."

"Bu, mendoannya ya" Pesan Arya, lalu tak lama ibu pemilik warung keluar membawa sepiring mendoan hangat dan sambel bawang sebagai pendampingnya.

Rengga hanya menatapnya sinis.

"Lo mau ga?" Tawar Arya. Rengga menggeleng. "Enak ini pake sambel bawang, atau lo mau pake cabe?"

"Ga"

Namun, mendengar kriukan Arya saat makan membuat Rengga tergoda. Ia lalu meraih sepotong mendoan dan mencocolkannya di sambal bawang.

"Katanya ga mau, dih" Sindir Arya. Rengga bodo amat

"Rengga" Panggil seseorang. Rengga menoleh dan mendapati Lena berdiri menggunakan pakaian bebas. Tatapan Rengga berubah dingin dan datar.

Not An AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang