11 | Keputusan

4.3K 167 6
                                    

Rengga memarkirkan motornya di depan rumah Arya. Ia lalu mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan pada Arya bahwa ia telah sampai di depan rumahnya

Pesan terbaca, dan tak lama pintu rumah Arya terbuka menampilkan Arya dengan boxer pink dan kaos putih polos

"hoam—lo ngapain kesini malem malem?" tanya Arya

Rengga tak menjawab, ia malah nyelonong masuk kedalam rumah Arya yang sepi karens kedua orang tuanya telah tidur. Dengan seenaknya Rengga menaiki tangga dan memasuki salah satu kamar meninggalkan Arya yang terbengong di depan pintu utama rumahnya

"tu anak kenapa?" gumam Arya lalu kembali menutup pintu rumahnya. namun sebelum menutup sempurna, Arya menatap halaman rumahnya yang sepi nan gelap. Seketika bulu kuduknya meremang lalu menutup rapat pintu rumahnya. Ia lalu berlari menyusul Rengga yang telah masuk kamarnya

"lo kenapa? Ada masalah?" tanya Arya melihat Rengga yang tidur telentang di ranjangnya

"enggak" jawab Rengga dengan senyum mengembang sempurna

Arya bergidik ngeri melihat senyum sahabatnya itu "lo nggak lagi kesambet kan?" tanya Arya lagi

Rengga menggeleng namun senyumannya tak luntur dari bibirnya. Arya mengabaikannya dan lebih memilih berbaring membelakangi Rengga berniat melanjutkan tidurnya

"eh eh, lo jangan disini dong" ucap Rengga mengguncangakan bahu Arya "ntar dikira abis ngapa ngapain lagi"

"yaudah sih lo pulang aja" ucap Arya dengan mata terpejam "kamar kamar gue juga. Udahlah gue mau tidur"

"eh tunggu dong, lo nggak penasaran gitu sama gue?" cegah Rengga

Arya membuka matanya lalu mengubah posisi tidurnya menjadi telentang dan kepalanya menoleh kearah Rengga "penasaran apa lagi?" tanya Arya

"kenapa gue keliatan bahagia banget hari ini? Hm? Hm?"

"ah buruan deh, gausah basa basi" geram Arya

"oh lo udah penasaran banget ya?" tanya Rengga. Arya hanya mendengus, ia bukannya penasaran, namun Arya ingin pembicaraan ini segera berakhir karena ia sangat mengantuk

"oke oke gue kasih tau" Rengga berdehem "gue jadian sama Lena" ucap Rengga dengan bersemangat

Arya terkejut namun itu tak mengurangi rasa kantuknya sedikit pun "kok bisa? Bukannya Lena suka sama Nevan?" tanya Arya

"dia mau belajar mencintai gue" jawab Rengga penuh percaya diri

"oh ya? Lo nggak disuruh ngelakuin sesuatu buat syarat jadi pacarnya kan?"

"ada sih" ucap Rengga dengan suara pelan berharap Arya tak mendengarnya. Namun, Rengga salah, telinga Arya ternyata lebih jeli dari yang Rengga pikir

"APA?" pekik Arya terkejut. Kali ini rasa kantuknya telah hilang sedikit "apa syaratnya?" tanya Arya

Sudah kepalang basah, nyebur aja sekalian "gue disuruh nyebarin foto seksi Reta" jawab Rengga

"Reta sahabatnya Nevan?" tanya Arya. Rengga hanya mengangguk

"terus lo sebarin juga?"

"ya itu masalahnya, bukannya gue foto terus sebarin, eh malah gue hamilin"

"APA?!" pekik Arya lagi. Kali ini rasa kantuknya benar benar menghilang bahkan ia sampai terduduk

"diem bego gausah teriak teriak ntar mama papa lo bangun" ucap Rengga

"iye sorry" balas Arya "tapi beneran lo hamilin dia?" tanya Arya yang kembali di jawab anggukan kepala Rengga

"berarti bener dong artikel yang pernah gue baca itu" ucap Arya "eh tapi lo bakal tanggung jawab kan?"

Not An AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang