8 | Tanggung Jawab

7K 271 15
                                    

Keesokan paginya...

Seperti biasa, Reta bangun lalu mandi dan berganti pakaian, semua disiapkan bi Mirah

Seperti biasa pula Nevan pagi pagi datang ke rumah Reta. Mereka sedang duduk di meja makan bersama kedua orang tua Reta, ayah bunda Reta semalam pulang sangat larut

Jam sudah menunjukan pukul 06.20, Nevan dan Reta memutuskan untuk berangkat sekolah
"ada rasa pusing? Mual?" tanya Nevan ketika mereka sudah memasuki mobil Nevan

"Nggak" jawab Reta

"Pagi tadi muntah?" tanya Nevan lagi

"Enggak. Emang kenapa sih?"

"Gak papa" semalam Nevan search di google tentang 'gejala yang dialami saat hamil muda' disana menampilkan seseorang yang hamil muda akan mengalami mual muntah di pagi hari atau yang disebut morning sickness. Ah mungkin setiap orang berbeda beda

Sementara itu di tempat lain...

"Huek huek huek" terdengar suara seseorang yang muntah dari kamar mandi di kamar Rengga

"shit!" umpat Rengga

"Huek"

"Anjing! Gue kenapa?" tanya Rengga entah pada siapa, mungkin pada anjing tetangga. Rengga terduduk lemas di bawah wastafel.

ketika rasa mual kembali menghampirinya, ia segera muntahkannya di wastafel namun yang keluar hanyalah cairan bening

Dengan lemas, Rengga memutuskan untuk mandi. Setelah mandi ia turun untuk sarapan

Dengan badan yang masih lemas, Rengga berjalan menuruni tangga. Ia lalu duduk di meja makan

"kamu kenapa? Kok lemes"tanya Ita

"gatau" jawab Rengga lalu mengambil setangkup roti berisikan selai coklat

"kok coklat sih ma? Rengga mau selai Strawberry" protes Rengga

Mama Ita kebingungan "loh bukannya kamu suka selai coklat?" tanya Mama Ita

"gatau lagi pengen aja"

Ita lalu kembali mengambil roti dan mengoleskannya dengan selai strawberry "nih" Ita menyerahkannya pada Rengga yang langsung dilahap habis oleh cowok itu

"kamu lemes, gak absen aja?" tanya Ita

"gak ah, Rengga lagi pengen nasgor kantin" jawab Rengga "ntar paling cuma ke kantin abis itu ke uks atau pulang aja" mama Ita hanya menggeleng gelengkan kepalanya mendengar rencana anak tunggalnya itu

Rengga lalu mengambil motornya di garasi dan melajukannya menuju sekolahnya

Kepala Rengga berdenyut denyut, namun ia tetap memaksakan untuk memgendarai motornya sendiri.

"bangsat!" umpat Rengga ketika terjebak macet. Jam sudah menunjukan pukul tujuh kurang lima menit. Yang artinya, Rengga hanya memiliki waktu lima menit sebelum gerbang sekolah tertutup. Oh ayolah Rengga sedang sangat malas untuk dihukum

Untung saja Rengga membawa motor, jadi ia bisa selip sana selip sini sampai beberapa kali mendapat sumpah serapah dari pengguna jalan lain

Dengan kepala yang masih berdenyut
Rengga sampai di sekolahnya tepat waktu. Walaupun hampir telat

Bukannya ke kelas, Rengga malah berjalan menuju kantin. Ia berjalan melawan arus murid murid lain yang hendak melaksanakan upacara bendera. Ia tak peduli. Yang Rengga inginkan hanyalah makan nasi goreng kantin dan tidur di uks setelahnya

Not An AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang