Surat penolakan

1 0 0
                                    

Syla menceritakan kepada sahabatnya tentang kebucinan Vier setelah mendapatkan nomor Syla, sahabatnya kembali kesal dan melabrak Vier.
Lagi-lagi Vier prustasi namun saat dia merasa prustasi Vier merasa ada sosok Syla yang memandangi nya dari jauh entah hanya perasaanya saja atau tidak.

Benar, Syla mengikuti Vier saat setelah sahabat Syla melabrak Vier. Mungkin Syla takut Vier akan dilema lalu memutuskan untuk mencari jalan tengah atau lebih tepatnya bunuh diri.

Tapi Vier bukan laki -laki lemah dia menulis sebuah surat dikertas berwarna pink yang ia beli di toko tidak jauh dari kosannya, saat membeli pun ia dikira laki-laki jadi-jadian karna suka warna pink tapi Vier tidak peduli.

Surat yang beramplopkan biru berkertaskan pink itu selesai ia buat, tidak ada yang tau apa isinya. Riko dan Ifan pun hanya bisa melihat dan mendukung Vier dengan tekatnya itu.

Selesai, Vier menuju kelas Syla, belum jauh ternyata Ada Syla yang berjalan di lorong sibuk dengan bukunya dan dia sendirian.

Vier menghampirinya dan mereka saling berhadapan karna Vier menghadang Syla, jika Syla tidak fokus maka Syla bisa saja menabrak Vier tapi untungnya Syla perempuan yang tidak gegabah.

Voer menyodorkan amplop berwarna pink dengan senyuman lebar menampakan gigi.

Syla tampak ragu untuk mengambilnya, seketika Syla mengambilnya.

Hati Vier bahagia karna Syla mau menerimanya. Saat Voer hendak melompat karna bahagia tiba-tiba.

Suratnya dibuang tepat dihadapan Vier ditempat sampah yang berada diantara mereka. Vier tidak melepaskan pandangannya pada surat  yang sekarang tidak berharga sama sekali.

Vier melihat wajah Syla yang tampak tidak ada penyesalan lalu pergi meninggalkan Vier.

Riko dan Ifan yang awalnya turut bahagia tidak menduga Syla akan melakukan itu, Ifan menyusul Vier yang terdiam karna ulah Syla.

Riko menghadang Syla dan membawanya untuk menjauh.

" Maksud Lo apa? Kalo Lo ngga suka setidaknya Lo bawa jauh dulu baru Lo buang." Bentak Riko pada Syla.

Syla tersenyum sinis. " Lo mau gue bikin dia terbang lalu terjatuh karna orang lain." Seru Syla menatap tajam Riko.

Riko tidak paham apa yang dimaksud oleh Syla yang Riko tau tatapan mereka benar benar dalam. Kali ini Riko merasakan hatinya ngga karuan saat bertatapan langsung dengan Syla.

" Kenapa Lo diem, Lo nyadar ngga kalo gue terima dia akan semakin berjuang. Dan gue ngga suka berpura -pura. Lebih baik dia tersakiti sekarang dari pada nanti." Syla membuat Riko tanpa kata dan pergi.

Riko tidak tau lagi apa yang salah yang ia tau dia tidak bisa membentak Syla.

***

Riko menenangkan Vier yang menangis sejadi-jadinya dikamar, Ifan dan Vier hanya bisa menghibur dengan beberapa tingkah lucu dan candaan namun tidak memberikan efek.

"Gue ada ide," seketika Ifan memberi inisiatif.
"Apa?" Riko membuat solah-olah ia tertarik agar Vier mendengarkan.

" Kita buat Syla menyesal." Seru Ifan dan kali ini Vier benar- benar mendengarkan.

Ifan dan Riko saling memberi pendapat namun tak satupun yang disetujui oleh Vier.

"Ya udah, gini aja Lo pura-pura marah, cuek dan ngga peduli lagi sama Syla." Ifan memutuskan pilihan terakhir.

Riko dan Vier berfikir.

" Ngga gue ngga boleh nyerah, cuma karna itu kalian suruh gue buat bikin Syla benci sama gue ... Ngga bisa" seru Vier keras menolak ajakan sahabatnya itu.

REVOLUSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang