part 17

1.6K 188 7
                                    

Dengan pelan yoongi membuka pintu kamar jimin lalu masuk dan kembali menutup pintu

Hatinya sakit melihat jimin yang terbaring lemah dengan infus ditangan mungilnya dan oksigen dihidungnya

"Ji.. sayang, ini kakak...."
Yoongi mengelus dahi jimin lembut "... bangun sayang, kakak kangen banget sama kamu"

Tangannya langsung mengenggam tangan mungil kekasihnya yang tak diinfus

"Kamu harus tau sayang, mama kakak dibawa papa ke Australia untuk berobat, mama sempat titip salam buat kamu karna nggak sempat jengukin" yoongi mengusap ujung matanya nya "kamu cepat bangun ya, kakak nggak punya siapa² lagi disini selain kamu ji" 

Yoongi tetap menatap wajah pucat jimin berharap ada keajaiban dan mata indah itu terbuka lagi

Teman²nya masih setia menunggu diluar, mereka bergantian menjaga jimin saat malam tiba, yoongi meminta pada mama dan papa jimin untuk pulang dahulu karna disini sudah banyak yang menunggu jimin dan berjanji akan mengabari apapun yang terjadi

"Sakit... Hiks... Jimin nggak mau..."

Lamunan yoongi buyar saat mendengar rintihan dari bibir jimin yang masih memejamkan mata

"Jii! Sayang bangun ini kakak ji"

"Hiks! Jangan sentuh jimin! Akhhh!! Jimin nggak mauu!! Hiks kalian jahat!"
Jimin terus memberontak dan berteriak dengan mata yang masih tertutup namun telah mengeluarkan air mata membuat yoongi benar² kelimpungan

"Dokterr!!! Dook!! Tolooong!!"

Teman² yoongi yang tetap stay diluar terlonjak kaget mendengar teriakan jimin dan yoongi tanpa fikir panjang taehyung langsung lari mencari dokter karna tau jimin sedang kenapa²

"Jimin kenapa? Hiks kak jimin baik² aja kan?"
Jungkook menangis dipelukan seokjin

"Tenang kookie, jimin baik² aja, terus berdo'a untuk jimin ya, jangan nangis"

Nampak dari jauh taehyung dan dokter yang sedang berlari menuju ruangan jimin di ikuti oleh satu suster yang akan membantu dokter nanti dan langsung masuk kedalam kamar yang masih terdengar suara isak tangis dari sang pasien

"Dok! Tolong"

"Tuan silahkan tunggu diluar dulu ya"

Yoongi mengangguk lalu keluar dari kamar dengan wajah pucat dan cemasnya

"Yoon! Jimin gimana?"
Yoongi menggeleng dan duduk di samping taehyung

"Kita berdo'a yang terbaik untuk jimin ya"
Taehyung menepuk pundak yoongi memberi kekuatan sedangkan tangan satunya lagi mengelus punggung kekasihnya yang masih menangis sesegukan

Tuhan, aku mohon sembuhkan jimin, aku memang manusia yang penuh dosa dan selalu lupa kepada mu, aku terus berbuat dosa dan melakukan apapun yang kau larang, tapi tuhan untuk kali ini ku mohon sembuhkan kekasihku, ku mohon tuhan, setelah ini aku berjanji akan terus datang kerumah mu untuk berdo'a, aku mohon tuhan, lindungi jimin ku—do'a yoongi dalam hatinya










"Pasien sudah sadar, tapi untuk saat ini mungkin saja dia masih berada pada titik traumanya karna kejadian belakangan ini, saya sarankan untuk terus berada disisi nya walau hanya satu orang, jangan masuk secara bersamaan yang membuat pasien terganggu dan kembali terguncang, diharapkan untuk memberikan kenyamanan bagi pasien, langsung panggil saya ketika terjadi apa² sama pasien"

"Terimakasih banyak dokter"

"Ya, saya permisi, jangan lupa untuk menebus obat untuk pasien"

Yoongi dan teman²nya langsung mengangguk dan membiarkan dokter itu pergi diikuti oleh suster di belakangnya

[End] SerendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang