part 9

1.7K 175 0
                                    

"ayo sayang, satu suapan lagi"

"Jimin kenyang kak, nggak mau lagii" rengek si mungil

"Kalau kamu mau habisin bubur kamu, kakak janji bakal kabulin satu permintaan dari kamu"

"Dua permintaan?"

"Call!" Jimin berteriak girang dan segera menerima suapan dari sang kekasih

Yoongi akhir nya menghela nafas lega saat melihat piring di tangan nya telah habis tak bersisa, yoongi segera memberi minum kepada jimin dan segera turun kebawah untuk meletakan piring kotor ke dapur

"Kak es cream jimin tolong!!"

Yoongi terkekeh kecil saat mendengar suara cempreng kekasih nya dari kamar, setelah mengambil satu cup es cream coklat kesukaan sang kekasih yoongi segera berlari ke atas menuju kamar

Jimin telah tidur di apartemen yoongi selama 3 hari, dikarenakan kedua orang tua jimin pergi kebusan untuk pertemuan bersama kolega ayah nya, jimin telah minta izin namun tak menceritakan apa yang telah terjadi, ia tak ingin menganggu mama atau papa nya, keadaan jimin pun berangsur membaik, hanya luka di bibir yang masih berbekas, dan di hati nya.

"Sekarang kamu bilang ke kakak, apa permintaan kamu?" Ucap yoongi mengusap surai jimin yang sedang menyuap es cream nya lahap

"Tapi kakak janji jangan marahin jimin ya, jimin nggak minta macem² kok jimin cuma mau nanya sesuatu sama kakak"

"Iya kakak janji"

Jimin meletakan kotak es kemeja samping ranjang dan memperbaiki duduk nya agar lebih nyaman untuk berhadapan dengan yoongi

"Sebenarnya...umh..hmmm" jimin menunduk sambil memainkan jari nya gugup

"Apa sayang?"

"Kakak sama suho sunbae, ada masalah apa?" Rahang yoongi mengeras dia terdiam, sedikit tak menyangka jimin akan bertanya seperti itu

"Kak pertanyaan jimin salah ya? Lupain aja nggak usah dibahas kak" jimin segera mengenggam tangan yoongi dan mengenggam nya erat, rasa penasaran yang selama ini ia simpan menciut saat melihat mata yoongi meredup dan rahang nya mengeras, persis seperti yoongi yang ia temui pertama kali

"Nggak papa, kamu nggak salah" yoongi mengelus tangan jimin lembut " kakak bakal cerita semua sama kamu, tanpa ada yang kakak sembunyiin ya" lanjutnya di balas anggukan oleh jimin

"suho itu kakak tiri kakak"

jimin diam

suho?

dan kak yoongi?

bersaudara?

"tapi beda ibu" yoongi melirik jimin yang terdiam

"bisa di bilang, kakak anak dari istri kedua papa, papa main sama mama karna mama suho yang selingkuh duluan"
jimin diam dan mendengarkan

"papa mutusin buat minta cerai ke mama tiri kakak tapi di tolak, dan papa nikah sama mama karna mama udah hamil duluan"

jimin tersentak kaget saat mengetahui satu fakta

"iya, kakak anak haram"

"kaak~" jimin merengek tak suka saat yoongi mengatakan hal itu pada diri nya sendiri

"Awal nya papa nikah sama mama wonna, mama nya suho, waktu itu umur suho udah nginjak tahun ke 4, sebulan setelah mama wonna mengandung adik suho, papa nemuin bukti kalau ternyata istri nya itu selingkuh, papa kecewa ji, papa minta cerai tapi mama wonna nggak mau anak nya lahir tanpa ayah, akhir nya papa keluar dari rumah karna nggak mau melanjutkan keributan—

—tanpa di sengaja papa ketemu sama mama di suatu club karna mama bekerja di situ sebagai pelayan bukan wanita penggoda, pertemuan nggak sengaja yang membuat papa hilang akal karna mabuk, papa perkosa mama hingga sebulan kemudian mama juga hamil, mama minta pertanggung jawaban dan akhir nya di sanggupin oleh papa, mama akhir nya di nikahin segera tanpa sepengetahuan mama wonna, setelah itu papa bawa mama kerumah dan akhir nya kamu tau, keributan besar terjadi, hingga akhir nya mama wonna mengalami kecelakaan lalu keguguran, suho yang waktu itu masih kecil cuma bisa nangis, setelah aku lahir papa dan mama aku bahagia banget, kecuali mama wonna yang benar benar benci sama mama"
Yoongi nampak mengusap sudut matanya lalu tertawa kecil

"Udah kak jangan diterusin"
Jimin mengelus tangan yoongi lembut namun di balas gelengan dari kekasihnya

"mama wonna mencoba menanam kebencian dalam hati anak sekecil suho, mereka mati matian untuk mencelakai aku sama mama, namun selalu gagal hingga sampai saat ini kebencian suho semakin tumbuh, karna kebencian itu suho menjadi anak yang nakal, dia sering tinggal kelas lalu setelah aku dan suho menyelesaikan sekolah menengah pertama suho mendapatkan kabar kalau mama nya kecelakaan dan koma sampai sekarang, sedangkan mama yang waktu itu ngerasa bersalah akhir nya kena serangan jantung hingga harus bergantung sama obat sampai sekarang"

Hening, yoongi mengusap air matanya yang tanpa sadar turun saat mengingat betapa kelam masa lalu nya, sedangkan jimin benar benar tak tau harus berbicara apa lagi, jimin mengusap pipi yoongi dan tersenyum lembut

"Maafin jimin bikin kakak sedih"

"Nggak papa sayang"

"Boleh nanya satu lagi kak?" Yoongi terkekeh dan mengangguk

"Trus kenapa kakak tinggal di apartemen bukan nya di rumah? Kan lebih baik supaya kakak bisa jagain mama terus?"

"Kakak marah sama papa, papa baru cerita semua saat mama kritis saat itu, kalau bukan karna kesalahan papa semua bakal baik2 aja, dan kakak nggak bakalan lahir kedunia, kakak pergi dari rumah karna nggak mau buat keributan yang bakal buat mama makin parah, dan 1 tahun kakak pergi, akhir nya suho juga bawa mama wonna keluar dari rumah karna muak sama kelakuan papa yang nggak perduli sama mama nya"

"Jimin nggak nyangka kalau cerita nya bakal kayak gitu kak, tapi emang kakak nggak mikir ulang lagi? Bukan nya papa kakak nggak bener bener salah ya?"

"Maksud kamu?" Yoongi mengerutkan dahinya bingung

"Kak, itu semua kecelakaan, papa kakak juga mau bertanggung jawab dan jaga mama kakak sampai sekarang, papa kakak sayang banget sama mama kakak, kakak pernah kepikiran nggak? Kalau seandainya papa kakak nggak ada, siapa yang akan jaga mama kakak sampai sekarang?" Jimin terus mengelus pipi yoongi lembut menciptakan kenyamanan tersendiri bagi yoongi "kebetulan yang menciptakan cinta di antara papa dan mama kakak"

"Tapi kakak nggak terima mama kakak kesiksa begini jim"

"Kita juga nggak bisa menyalahkan takdir kak, yang harus kakak lakuin sekarang ya menerima dengan lapang dada" jimin menunjukan senyum bulan sabitnya "papa kakak juga manusia, pernah buat kesalahan, tapi juga punya hak buat di maafkan"

Yoongi terdiam, dalam hati ia membenarkan setiap perkataan jimin

"Udah ya sayang, sekarang kamu tidur,istirahat biar besok disekolah kamu nggak kecapekan" ucap yoongi sembari membantu jimin untuk berbaring dan memperbaiki letak selimut jimin

"Peluuuk" jimin merengek sambil merentangkan tangan membuat yoongi terkekeh gemas dan segera naik ke atas ranjang dan bergabung dengan jimin yang telah bergelung nyaman dalam selimutnya, yoongi segera menarik jimin dalam pelukan nya dan mengelus lembut punggung kecil jimin hingga namja mungil itu tertidur dengan nyaman, yoongi pun segera menyusul ke alam mimpi nya

***

[End] SerendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang