part 21

1.7K 123 9
                                    

"jadi kamu benar-benar serius sama anak om?"

Yoongi mengangguk yakin "saya benar benar serius sama jimin om"

Tuan park melirik jimin yang tengah duduk kaku disamping mamanya

"Tapi om belum bisa yakin kalau kamu benar serius"

Jimin meremas genggaman tangan nyonya park gugup "pa.."

"Apa yang harus saya lakukan biar om sama tante yakin sama keseriusan saya terhadap jimin" ucap yoongi memotong perkataan jimin

"Bawa kedua orang tua mu untuk bertemu dengan kami" tuan park tersenyum "ya semacam pertemuan makan malam misalnya? Om harus berbicara pada orang tua mu dulu, om ingin memastikan sendiri kalau putraku diterima dengan baik oleh keluarga mu"

"Baik om, nanti akan saya sampaikan pada orang tua ku"

Yoongi mendesah lega, setidaknya dia sudah menyampaikan niat baiknya kepada keluarga park, tinggal menunggu keputusan dari orang tua mereka saja

"Paa.. kenapa nggak kasih restu aja sih?" Tuan dan nyonya park terkekeh gemas

"Papa akan memastikan anak kesayangan papa diterima dengan baik dulu, baru papa akan menerima lamaran yoongi jimin... papa nggak akan melepasmu sebelum papa yakin dengan keluarga pasangan mu"

Jimin mencebik lucu

"Ya sudah om sama tante tinggal ya yoongi, habiskan lah waktu berdua bersama jimin dulu"

"Baik om" yoongi mengangguk lalu tersenyum manis pada jimin yang nampak gugup setelah orang tua jimin pergi meninggalkan mereka berdua

"Kenapa?" Tanya yoongi heran

"Kak... Jimin nggak nyangka kakak bener-bener serius sama jimin"

"Emang kamu pikir kakak main main sama kamu hm?" Yoongi menarik jimin kedalam pelukannya "kakak yang akan selalu menjagamu mulai sekarang ji"

"Makasih banyak kak" jimin menenggelamkan kepalanya didada yoongi lalu menangis "jimin hiks sayang kakak"

"Aku juga ji" yoongi menyandarkan pipinya dikepala jimin "kamu maukan nikah muda ji? Hanya kurang 2 tahun lagi untuk mu lulus dari sekolah, dan kakak akan lulus tahun ini, mungkin kakak akan kerja keras selagi nunggu kelulusan kamu supaya kakak bisa mewujudkan pernikahan impian mu"

"Jimin mau yang sederhana aja kak, nggak usah terlalu mewah" jawab jimin pelan

"Kenapa? Bukankah setiap orang ingin pernikahan yang mewah? Karna pernikahan akan terjadi sekali seumur hidup kan?"

"Iya, tapi jimin mau yang sederhana aja, uangnya bisa kita tabung untuk masa depan kita kan? Yang penting jimin nikah sama kakak aja itu udah cukup bagi jimin"

Yoongi tersenyum lalu mengeratkan pelukannya sesekali mengecup lembut kepala jimin sayang

"Kak"

"Hm??" Gumam yoongi sambil terus mengelus punggung jimin lembut

"Kakak tau kan kalau jimin nggak bisa kasih kakak keturunan"

"Tau"

"Kalau papa kakak nggak setuju.. gimana? Kalau papa kakak mau keturunan dari kakak gimana?"

"Nggak papa, aku bisa minta buatin adek aja kemama lagi ya kan?"

"Kak ih! Jimin seriuss~"
Yoongi terkekeh saat jimin mencubit perutnya pelan

"Kakak tau papa pasti ingin punya keturunan ji, tapi papa juga harus tau kebahagiaan kakak ada di kamu.. lagian suho bisa kasih papa keturunan kok sayang"
Jimin mendongak lalu menatap yoongi bingung

[End] SerendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang