part 18

1.6K 167 6
                                    

Langsung tekan tombol vote ya hyung。◕‿◕。

Happy reading!

"Anda yang bernama yoongi?"
Yoongi langsung berdiri dari duduknya saat dokter keluar dari kamar jimin

"Iya dok, gimana keadaan jimin?"

"Pasien sudah sadar dan lebih tenang dari sebelumnya, tadi dia juga sempat menanyakan kedua orang tuanya dan menanyakan anda "
Lega luar biasa yang dirasakan pria pucat itu

"Boleh saya ketemu jimin dok?"

"Boleh,  karna itu akan lebih baik untuk kesembuhan pasien, terus berikan dia kenyamanan agar traumanya bisa hilang dan dia akan semakin lekas membaik"
Yoongi tersenyum dan membungkuk mengucapkan terima kasih sebanyak²nya "sebelum itu obati luka mu dulu, nanti infeksi"

"Nanti aja dok, saya mau ketemu jimin dulu" yoongi langsung masuk kedalam kamar jimin

Nampak pria mungil itu sedang duduk di atas ranjangnya dengan pandangan yang masih kosong kedepan

"Sayang..."
Yoongi melangkah mendekat pada jimin yang kini menatapnya dalam "gimana keadaan kamu?"

Yoongi menelan ludahnya saat jimin tetap memanatapnya
"K-kamu mau apa ji? Mau minum?" Yoongi langsung meraih gelas di atas nakas namun terhenti saat jimin langsung memegang lengannya

"Maafin jimin"
Yoongi langsung menoleh dan mendapati jimin menunduk dengan air mata yang sudah membasahi wajah cantiknya

"Kenapa kamu minta maaf hm?"

"Jimin udah nggak pantes untuk kakak" ucap jimin lirih, tangannya meremas lengan yoongi pelan

"Kenapa ngomong gitu hm?"

"Jimin kotor kak, jimin udah khianatin kakak" jimin menangkup wajahnya dengan satu tangan yang menganggur dan mulai menangis "jimin nyesel hiks, seandainya jimin dengerin kata kakak malam itu hiks pasti semua nggak bakal kejadian! Hiks jimin bodoh! Jimin yang salah huhuhu jimin-jimin hiks jimin minta maaf~hueee jimin sakitin kak yoongi..." Tangis yang sedari tadi ia tahan pun pecah hingga ia menangis meraung mengeluarkan sesak dihatinya

"Sttt sayangg" yoongi langsung menarik jimin dalam pelukannya dan mengelus punggung kecil yang bergetar itu lembut "lupain yang udah terjadi ya, semuanya udah lewat sayang, kita hadapin sama², kakak selalu ada untuk kamu ji kamu tau itu"

Jimin menggeleng dalam pelukannya "kakak jauhin jimin ya, cari yang lebih baik dari jimin, jimin nggak pantes buat kakak"

"Nggak!" Yoongi mengeratkan pelukannya seolah tak ingin jimin pergi darinya "kakak nggak bakal pernah pergi dari kamu! Kita lewatin sama² sayang"

"Tapi hiks jimin udah buat kakak susah, jimin ngerepotin kakak" jimin mengeratkan pelukannya dan membenamkan wajahnya didada yoongi takut kalau yoongi benar² pergi dari hidupnya jujur ia bisa gila kalau harus kehilangan pria pucat ini

"Kamu nggak repotin siapa² ji, jangan bilang kamu nggak pantas untuk kakak lagi, kakak cinta sama kamu ji"
Tangis jimin makin pecah, tangannya melingkar erat pada pinggang yoongi tak ingin yoongi meninggalkannya

"Hiks-hiks jimin cinta kakak juga"
Yoongi pun mengangguk dan menghapus air matanya dan tersenyum lega, akhirnya jiminnya kembali

"Sekarang kamu makan ya sayang, setelah makan langsung minum obat biar cepat sembuhnya"
Jimin mengangguk dan melepaskan pelukannya membiarkan yoongi mengambil makanan yang sudah tersedia di atas nakas samping ranjangnya

Yoongi lalu naik keatas ranjang dan berhadapan dengan jimin

"Aaa sayang"
Jimin tersenyum dan membuka mulutnya kecil karna luka bekas tamparan itu masih perih

[End] SerendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang