part 28

1.5K 123 7
                                    

"pernikahan kami dipercepat om?"

Jimin menatap kedua orang tua yoongi yang duduk disebelah papanya, sedangkan disebelahnya ada mamanya dan yoongi yang mengapitnya bak anak kecil

"Iya, om rasa kesehatan yoongi juga udah semakin meningkat kan? Kita juga nggak boleh menunda niat baik terlalu lama. Setelah pernikahan pun yoongi masih bisa menjalankan pengobatan untuk memperkuat kakinya" jelas tuan min sambil menatap jimin dan yoongi bergantian

"Pernikahan akan kita lakukan 2 minggu lagi"

Jimin dan yoongi sama sama tersentak kaget "2 minggu lagi ma?" Tanya mereka bersamaan

"Iya, kenapa nak? Kalian nggak mau?"

Yoongi dan jimin buru buru menggeleng lalu tersenyum malu

"Bukan nggak mau ma, masalahnya emang persiapannya cukup 2 minggu? Aku maunya buat pesta yang bagus untuk jimin"

"Kamu tenang aja, semuanya biar kami yang atur. Kamu sama jimin cuma perlu cari cincin nikah kalian aja, trus lusa fitting baju. Udah beres, gedung sama yang lain biar kita yang urus"

Jimin menatap papanya yang juga tersenyum padanya, perlahan senyum jimin mengembang, rasanya sangat senang mendengar kabar baik ini. Jimin tak ingin buru buru, namun rasanya sudah tak sabar menjadi milik yoongi seutuhnya.

Jimin tersentak lalu menoleh saat merasa yoongi mengenggam tangannya "kamu mau kan?" Yoongi menatap bola mata jimin yang bening seperti tatapan anak bayi

Jimin terkekeh hingga matanya membentuk garis lurus lalu mengangguk "jimin mau"

1 minggu berlalu, semua persiapan untuk pernikahan sudah 75%, yoongi dan jimin pun sudah memesan cincin untuk pernikahan mereka. Gereja untuk melaksanakan pernikahan akan disiapkan 2 hari sebelum pernikahan. Gedung untuk melakukan resepsi juga sudah dipesan dan akan dihias 3 hari sebelum pernikahan, Jimin sempat meminta pada yoongi untuk tema pernikahan mereka adalah putih dan ungu warna kesukaan jimin. Warna baju pernikahan serba putih. Dan baju untuk resepsi yoongi putih dan jimin ungu. Bukan yoongi namanya jika menolak keinginan jimin yang sangat sederhana

Yoongi pun kini sudah kembali sibuk dengan tugasnya sebagai produser, jimin sibuk dengan latihan menarinya karna 3 bulan lagi akan tampil disalah satu acara temannya jhope. Mereka jarang bertemu namun komunikasi tetap lancar. Yoongi dengan semangat mengerjakan kerjaannya walau menggunakan tongkat sekali pun, yoongi dengan teliti melakukan tugasnya dia ingin menyelesaikannya cepat lalu mengambil cuti mengingat 1 minggu lagi adalah pernikahannya dan jimin.

Drttt...drtttt

Yoongi yang tengah mendengarkan lagu dari komputer miliknya tak menyadari bahwa ponselnya bergetar. Dia sangat fokus mendengarkan musik yang sebentar lagi akan dibawakan oleh anak didiknya yang akan debut 1 bulan lagi.

Satu jam berlalu namun mata yoongi masih terpaku pada komputer dihadapannya. Benar kata jimin, bila sudah menyangkut pekerjaan yoongi bisa mengabaikan segala hal termasuk jimin sendiri.

Seperti saat ini, jimin yang sudah duduk manis di sofa dalam ruangan yoongi saja tak diperdulikan. Jimin mendengus kesal saat melihat yoongi yang masih menatap komputer dihadapannya dengan kepala yang mengangguk mengikuti musik

"Loh jim? Lo disini?"

Jimin langsung menoleh dan tersenyum saat melihat chanyeol teman yoongi yang sudah berdiri didepannya

"Maaf gue masuk, soalnya pintunya nggak ditutup"

"Nggak papa kak, jimin juga baru dateng"

Chanyeol melirik yoongi lalu terkekeh "lo dicuekin?"

[End] SerendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang