part 24

1.5K 136 7
                                    

"kalian ingatkan lusa adalah hari-H?"

Jimin, jungkook dan teman-temannya yang lain mengangguk

"karna itu sekarang kita harus latihan dengan serius, waktu kita tinggal sekarang dan besok, kakak ingin besok kita memulai latihan dari pagi, ujian kalian udah selesai hari ini kan? Jam 8 tepat semua harus berkumpul disini dan mulai latihan . Dan kamu jimin maaf kakak bicara gini, kakak paham perasaan kamu, tapi profesional ya jim, kita lupain masalah individu saat latihan, fokus sama lomba dulu ya"

Jimin tersenyum kikuk. benar saja, belakangan ini fokusnya terbagi pada latihan dan pada keadaan yoongi yang belum menunjukan perkembangan yang bagus

"Jim" jhope meraih bahu jimin dan menatap mata jimin lembut "kakak tau kamu khawatir, kita semua juga khawatir, tapi untuk sekarang yang harus kita lakuin cuma berdo'a dan yakin kalau yoongi bakal baik-baik aja, jangan berfikir macam-macam"

"Jimin minta maaf kak" jimin menunduk dan menyembunyikan air matanya, berarti besok dia tak bisa kerumah sakit dan menemui yoongi

"Ayo kita latihan lagi, kita harus memperbagus gerakan kita oke"

Akhirnya mereka kembali latihan dengan sungguh-sungguh mengingat lusa adalah hari dilaksanakan lombanya, jimin pun berusaha bersikap profesional dan melupakan sedikit kekacauan hatinya agar latihan mereka tak sia-sia karna jimin

"Ma, gimana keadaan kak yoongi?" Jimin menyentuh bahu mama inna yang masih dengan setia menemani yoongi yang belum siuman pasca kecelakaannya waktu itu

"Belum ada tanda-tanda yoongi bakal bangun nak"

"Kita terus berdo'a untuk kak yoongi ya ma, mama jangan nangis nanti kak yoongi ikutan nangis" jimin mengusap air mata mama inna lalu memeluk wanita yang telah berjasa melahirkan pria yang sangat sempurna seperti yoongi yang telah hadir dikehidupannya

"Mama kangen yoongi jim"

"Jimin juga ma, mama jangan banyak fikiran ma, nanti mama drop lagi, nanti kalau mama sakit trus kak yoongi Bangun nanyain mama gimana?" Jimin mengusap ujung matanya "kata om mama belum makan ya? Makan dulu ya ma, trus minum obat, mama pulang aja biar jimin yang jaga kak yoongi"

Mama inna mengangguk lalu melepaskan pelukan jimin dan beralih menatap putra kesayangannya yang masih nyenyak dalam tidurnya

"Nak.. mama pulang ya, kamu cepat bangun mama kangen sama anak kesayangan mama, jimin juga kangen sama kamu nak, bangun ya" menuduk lalu mengecup kening yoongi yang terbalut perban lalu mengecup punggung tangan yoongi didekat infus lalu beralih menatap jimin "mama pulang ya sayang, jaga diri baik-baik, terus kabarin apapun keadaan yoongi ya"

Jimin mengangguk lalu membiarkan mama inna keluar ruangan

Jimin beralih menatap yoongi lalu duduk dibangku yang barusan diduduki mama inna, jimin mengenggam tangan yoongi dan mulai mengajaknya berbicara seperti sebelum-sebelumnya, meski jimin tau yoongi tak akan menyahut apapun perkataannya

"Kak maaf ya, jimin besok sama besoknya lagi nggak bakal jengukin kakak dulu.. jimin harus latihan extra buat lusa, jimin sempat berharap kakak bakal bisa lihat jimin nari besok" jimin tersenyum sedih "tapi nggak papa, semoga pas jimin kesini lagi kakak udah sadar ya. Jimin kangen banget sama kakak"

jimin menunduk dan menyembunyikan wajahnya pada lengan yoongi, menangis lagi disana, tanpa menyadari kalau yoongi ikut meneteskan air mata dan ikut menangis bersamanya

Drtttt... Drtttt....

Jimin yang tengah tertidur berbantalan lengan yoongi terbangun saat ponselnya bergetar

[End] SerendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang