34# Kenyataan Pahit

116 25 11
                                    

-ooo0ooo-

Cemaskan aku kalau gugur daun demi daun lagi.

-Sapardi Djoko Damono (QUOTE)

-Sapardi Djoko Damono (QUOTE)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-ooo0ooo-

Tak terasa hari berjalan begitu cepat. Besok tepatnya, gadis bernama Embun Batari bertambah usia. Gadis cantik itu pagi ini pun nampak lebih segar sehabis membilas tubuhnya dibantu oleh beberapa suster. Gadis itu kini tengah duduk bersandar, menunggu pir yang dipotong oleh Abian dengan antusias. Merasa de ja vu kan? Beberapa hari lalu gadis itu menolak memakan pir, sekarang gadis itu justru ingin diiriskan pir.

"Ayo cepat." bisik Embun kepada Abian dengan nada yang terdengar begitu lucu.

"Sabar tuan putri, pangeran sedang memotongnya." ucap Abian dengan tangan yang masih fokus mengupas kulit pir.

Embun tertawa mendengar ucapan Abian. Lelaki itu ikut terkekeh dalam tunduknya. Abian ikut merasakan hawa cerah dari Embun, ketika melihat gadis itu kali ini tertawa begitu lepas. Gurat wajahnya bahkan terlihat lebuh berseri dibanding sebelum-sebelumnya. Dalam hati, lelaki jangkung itu berterimakasih kepada Tuhan. Setidaknya Tuhan masih memberikan Abian kesempatan untuk menatap wajah cantik yang tengah tertawa itu lebih lama.

Oh ya, untuk rencana kejutan ulang tahun Embun. Ada banyak orang yang berpartisipasi. Dan kalian ingin tahu kabar mengejutkannya apa, Lyan ikut bergabung. Lyan, si orang yang paling dibenci Abian dan Arsenio itu? Iya dia, lelaki tampan itu ikut dalam kerja sama memberikan kejutan untuk Embun.

Ceritanya panjang, namun singkatnya. Kemarin setelah ke-lima lelaki itu selesai membicarakan ide mereka kepada Julia. Tiba-tiba saja Lyan datang, entah disengaja atau bukan yang jelas itu disengaja. Giandra diam-diam mengirimi lelaki itu pesan dan menyuruhnya datang ke cafe milik Jay. Alasan Giandra menyuruh Lyan datang adalah ingin mengetahui, maksud kata 'kriminal' yang diucapkan oleh Abian itu apa.

Tentu saja Lyan yang mendengar itu ketika dirinya sudah duduk disamping Julia kaget. Bisa-bisanya Abian memberinya julukan seenak jidat. Awalnya Abian akan memulai aksi baku hantam begitu melihat Lyan datang, namun Dimas dengan pembawaan yang terlihat tenang dan dewasa akhirnya berhasil mengkondusifkan keadaan. Abian pun awalnya tidak setuju dan marah-marah ketika Lyan ingin ikut, namun setelah mendengar penjelasan Dimas yang mengatakan jika tidak ada salahnya untuk memberi kesempatan kedua pada orang lain. Hitung-hitung Lyan menebus kesalahannya atas tindakannya di masa lampau pada Embun. Dengan berat hati akhirnya Abian setuju, namun lelaki itu memberikan pesan yang membuat bulu kuduk semua orang yang ada di mejanya merinding.

"Kalau sampe lo ngacau, gue rebus lo hidup-hidup." desis Abian yang mendapat gedikan dari para lelaki. Kecuali Julia, karena tidak mengerti apa yang dikatakan Abian.

"Sanjiao Lian" (END√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang