14# Perkumpulan Lelaki Tampan

133 21 11
                                    


-ooo0ooo-

Kuhentikan Hujan

"Kuhentikan hujan
Kini matahari merindukanku, mengangkat kabut pagi perlahan

Ada yang berdenyut dalam diriku
Menembus tanah basah
Dendam yang dihamilkan hujan
Dan cahaya matahari
Tak bisa kutolak

Matahari memaksaku menciptakan bunga-bunga."

- Sapardi Djoko Damono

- Sapardi Djoko Damono

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-ooo0ooo-

Embun duduk di sofa yang langsung menghadap jendela besar yang menyuguhkan pemandangan gerimis di sore hari. Gadis itu bisa duduk di sofa dibantu Dean yang menggendong gadis itu untuk sampai di sofa. Lelaki itu kini sedang mandi menyisakan Embun sendirian menikmati air hujan yang membasahi jendela kamar inap nya.

Arsenio dan Abian sedang ada pekerjaan yang harus mereka urus dan lagipula Embun juga tengah menunggu Jay yang katanya akan membawakan kue untuknya sore ini. Dean baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk di kepalanya yang basah. Lelaki itu mengambil botol soda di atas meja di depan sofa sebelah utara yang bersebelahan dengan pintu. Dean menghampiri Embun yang terdiam dengan pandangan lurus menatap keluar jendela.

Lelaki itu mendudukkan dirinya di samping gadis itu, Embun menoleh sejenak dan memberikan senyum tipisnya pada Dean. Sama halnya dengan Embun, Dean nampaknya juga menikmati pemandangan gerimis di sore hari. Hamparan taman dan danau kecil di depannya seakan memberikan kesejukan sendiri di hatinya.

Dean membawa kepala Embun agar bersandar di bahu nya. Gadis itu tidak menolak dan justru memposisikan kepalanya dengan nyaman di bahu lebar lelaki itu. Perlahan mata Embun terpejam, dia tidak tertidur melainkan hanya mengistirahatkan dirinya sejenak.

Terdengar ketukan dari arah pintu, Embun menjauhkan kepalanya dari bahu Dean membiarkan lelaki itu membukakan pintu untuk seseorang yang baru saja datang. Saat pintu dibuka masuk lah dua orang lelaki tampan beda usia yang terlihat sedikit basah karena hujan. Giandra dan Jay baru saja tiba, Embun tersenyum manis ke arah mereka berdua.

Gadis itu mencoba berdiri dengan tangan yang menyanggah pada sofa namun dengan cepat pergerakan gadis itu ditahan oleh Dean. Lelaki itu menyuruh Embun untuk duduk saja. Jay menghampiri Embun dan berjongkok di depan gadis cantik tersebut. Sementara Dean mengajak Giandra untuk pergi ke kantin rumah sakit, sebab saat ditanya apakah pemuda itu sudah makan maka Giandra menjawab dengan gelengan kepala. Berakhir Dean yang merangkulnya untuk pergi ke kantin.

Jay membuka tas kantung yang dibawanya. Lelaki itu mengeluarkan beberapa makanan yang dibawa dari tokonya. Sekedar info, Embun juga sebenarnya baru saja mengetahui dari Abian kalau Cafe yang digunakan sebagai tempat kerja Jay merupakan Cafe yang sudah lama didirikan oleh Kakek nya. Karena Jay adalah cucu lelaki satu-satu nya yang dimiliki sang Kakek maka dari itu Jay memutuskan untuk mengabdikan dirinya pada Cafe tersebut.

"Sanjiao Lian" (END√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang