38# EPILOG

331 30 45
                                    

-ooo0ooo-

-ooo0ooo-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara bising kendaraan yang memenuhi jalanan di pagi menjelang siang hari ini nampaknya sedikit mengganggu aktifitas seseorang yang tengah berkutat dengan layar laptopnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara bising kendaraan yang memenuhi jalanan di pagi menjelang siang hari ini nampaknya sedikit mengganggu aktifitas seseorang yang tengah berkutat dengan layar laptopnya.

Wanita dengan kacamata bulat yang bertengger pada hidung rampingnya kini hanya memfokuskan pandangannya pada layar di hadapannya, nampak sangat sibuk dengan kegiatannya saat ini. Jemari itu menekan cukup keras kala berhasil menyelesaikan tulisan terakhirnya. Hembusan nafas lega terdengar dari bibir wanita itu, namun tak ayal gurat sendu juga nampak terukir di wajah yang masih terbilang muda diusianya yang sudah menginjak kepala empat.

Wanita dengan rambut yang digulung tinggi itu kini mengalihkan tatapannya pada layar ponsel yang bergetar di atas meja. Tangannya meraih benda pipih tersebut, sebuah pesan masuk. Buru-buru ia melihat isi pesan tersebut yang mengatakan jika seseorang yang sedari tadi ditunggunya sudah sampai.

Wanita itu mengarahkan pandangannya pada kaca transparan arah pintu masuk, dirinya bisa melihat siluet seorang pria dengan kemeja dan celana berwarna hitam senada. Kancing dua yang terlepas dan lengan kemeja yang digulung sampai siku. Wanita itu tersenyum melihat ke arah lelaki yang kini sudah memasuki Cafe dan berjalan menuju ke arahnya.

"Hai, sorry nunggu lama." ujar lelaki tersebut dan mengambil duduk di depan wanita cantik itu.

"Tidak apa-apa. Lagipula aku juga baru saja menyelesaikan pekerjaanku."

"Tulisanmu itu? Sudah?" tanya lelaki dengan iris mata berwarna coklat pekat tersebut.

Wanita itu mengangguk diiringi senyum manis yang terpatri di bibir tipisnya. "Iya. Aku harap tulisan ini akan diterima nantinya. Aku sudah terlalu banyak mengajukan berbagai tulisan, dan semuanya tetap sama. Ditolak." ujarnya dengan decakan kecil di akhir kalimat.

"Hahaha, aku yakin tulisanmu kali ini akan diterima. Tapi, kenapa kau membuatnya seolah-olah aku ini orang jahat yang begitu bejat?! Ya walau memang sempat ada insiden. Padahal nyatanya tidak seperti itu, kau tau?"

"Sanjiao Lian" (END√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang