Chapter Empatcatu😙

2.4K 292 25
                                    

Wanita berusia 50-an itu melirik kekanan dan kekiri sebelum membuka pintu kamar Minrae yang selalu di kunci Daehyun. Dengan tergesa dia membuka kunci kamar itu lalu masuk kedalam.

"Minrae-ah.."

Ucapnya sambil berjongkok di depan ibu dari Taehyung itu. Dia menatap mata Minrae sendu sambil mengusap punggung tangannya.
Minrae menatap maid tertua yang sudah di anggap seperti ibunya sendiri itu dengan tanpa ekspresi.

"Dengar nak.. Anakmu Taehyung telah menjadi seseorang yang sukses.. Dia idol ternama sekarang ini. Kau tahu, dia sangat tampan. Banyak di puji kaum wanita." Ucapnya sambil tersenyum

"Taetae? Taetaeku Lee ahjuma?" Tanya Minrae dengan sedikit binar di matanya

Lee ahjuma mengangguk mengiyakan, lalu dia melanjutkan ceritanya.

"Meski dengan little spacenya dia mampu menunjukkan bahwa dia layak untuk di banggakan olehmu dan Daehyun. Dia anak yang sangat kuat sama seperti dirimu Minrae. Aku ingin sekali kau melawan Daehyun sekali lagi, aku muak melihat tingkah Jaehyun."

Lee ahjuma menghela nafas beratnya, menatap penuh harap pada Minrae.

"Aniya Lee ahjuma. Aku tak bisa. Depresiku membuatku benar-benar gila. Melawan Daehyun akan sama saja seperti aku sedang menunggu bom waktu yang akan meledak. Meski keadaanku sudah membaik berkat dirimu, tapi aku tetap tidak bisa berbuat apapun untuk Taetaeku Lee ahjuma." Ucap Minrae putus asa

"Jaehyun? Ada apa dengan anak itu ahjuma?" Tanyanya lagi dengan kening berkerut samar

"Jae.."

"Lee ahjuma! Kesini! Aku lapar sediakan aku makanan!"

Teriakkan kasar terlontar dari Jaehyun membuat cerita Lee ahjuma berakhir. Dan dia buru-buru keluar tak lupa mengunci pintunya kembali.

"Ya Tuhan.. Lindungi Taetaeku.." Lirih Minrae pelan

Di tempat lain, Taehyung sedang berjalan sendirian di sekitar sungai han. Dia merilekskan otaknya sejenak, dengan menggunakan masker dan topi dia menelusuri sungai cantik itu sambil melihat langit senja yang indah.

"Andai aku bisa bertemu denganmu sekali lagi saja eomma, aku sangat rindu padamu. Atau jika boleh aku berharap ada keajaiban, aku ingin bertemu dengan ayahku sekali saja. Aku tahu, dia mungkin takkan mengakuiku tapi setidaknya aku bisa menatap matanya, matanya selalu membuatku rindu meski hanya memancarkan kemarahan padaku." Monolog Taehyung sambil berjalan

Kakinya melangkah ke sebuah cafe, dia memasukki cafe itu. Dia memesan secangkir coffee latte lalu mencari tempat duduk.
Saat sedang asyik memilih kursi tanpa sengaja dirinya menyenggol meja tamu lain di sampingnya.

"Mianhae tuan. Aku tak sengaja." Ucap Taehyung sambil menunduk
"Gwenchana anak muda. Lain kali hati hati.." Ucapnya sambil menepuk pelan kepala Taehyung

Taehyung mengangkat wajahnya dan tak sengaja pandangan mereka bertemu, Taehyung nampak kaget lalu dengan cepat dia mendudukan dirinya di kursi pojok kanan.

"Astaga.. Mata itu.. Benarkah? Atau aku sedang halusinasi?" Ucap Taehyung shock
"Eh.. Dia? Suaranya kenapa aku pernah dengar yah? Mata itu.. Kenapa bisa mirip Minrae? Perasaan macam apa ini Tuhan?" Monolog namja itu sambil memperhatikan Taehyung

TBC

Holla aku kembali.. Apa kalian masih minat? Kalau ga minta nanti ku stop ceritanya..

See you later guys.. Saranghae..

Chibi Taetae (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang